Mapping adalah suatu proses membuat peta maupun grafik untuk mewakili suatu wilayah maupun konsep dengan bentuk visual. Hal ini umumnya dapat melibatkan informasi spasial, pengumpulan data geografis hingga informasi lainnya untuk mengubahnya jadi representasi grafis yang mudah dipahami. Manfaat pemetaan ini adalah untuk memudahkan pembelajaran.
Ada beberapa jenis mind mapping yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan, seperti circle map, flow map dan bubble map. Nah, agar Anda lebih memahami tentang mapping dan mind mapping, perlu simak penjelasan di bawah ini.
Fungsi Mapping
Mapping atau pemetaan memiliki banyak fungsinya di dalam kehidupan masyarakat. Nah, beberapa fungsi mind mapping adalah:
1. Memudahkan Proses Pembelajaran
Pemetaan berfungsi untuk memudahkan saat proses pembelajaran dilakukan. Hal ini digunakan untuk memberikan informasi yang sudah didapatkan agar lebih mudah dipahami, sehingga tidak hanya sekedar menghafalnya. Anda juga coba mengikuti kursus online yang berkaitan dengan dunia IT di CourseNet.
Dengan metode ini, proses pembelajaran jadi lebih mudah, cepat serta tidak membosankan. Anda akan lebih fokus dengan tema dan cabang yang telah dijabarkan dengan metode satu ini. Nah, yang merupakan kelemahan mind mapping adalah dapat membutuhkan waktu lama untuk membuatnya dan juga ruang yang dibutuhkan juga lebih banyak.
2. Meningkatkan Pemahaman
Fungsi berikutnya dari mapping adalah dapat meningkatkan pemahaman selama proses pembelajaran. Terbiasa menggunakan tema utama hingga sub topik akan memudahkan Anda memahami penjelasan yang diberikan. Mind mapping umumnya bentuknya catatan kecil yang berguna untuk panduan saat proses pembelajaran atau menjelaskan sesuatu hal.
3. Meningkatkan Produktivitas
Saat Anda mempelajari informasi baru, pasti akan membutuhkan waktu cukup lama untuk memahaminya. Dengan adanya mind mapping, akan memudahkan Anda dalam memahaminya. Metode ini dibuat dengan bentuk visual yang menarik supaya lebih mudah dipahami oleh orang lain.
4. Mengasah Kreativitas
Dengan adanya gambar yang bercabang menggunakan visual yang menarik akan memudahkan Anda untuk memahami suatu informasi yang ada di dalamnya. Dengan metode ini, Anda juga dapat mengasah kreativitas dengan membuat mind mapping.
Mind mapping atau peta pikiran adalah salah satu cara untuk mencatat yang sangat simpel dan akan lebih mudah untuk dipahami. Itulah sebabnya metode ini banyak dimanfaatkan di berbagai bidang, tidak hanya di bidang pendidikan saja.
Seperti itulah penjelasan tentang fungsi mind mapping secara umum yang bisa didapatkan.
Jenis-jenis Mind Mapping
Ada beberapa jenis mind mapping yang tersedia dan bisa disesuaikan dengan keinginan atau kebutuhan. Nah, inilah dia jenis-jenis mind mapping yang paling umum digunakan:
1. Circle Map
Salah satu jenis mapping adalah circle map yang bisa digunakan menjelaskan maupun mengelompokkan suatu konsep dengan detail, akan lebih cocok menggunakan jenis mapping yang satu ini. Fungsi dari circle map adalah mengidentifikasikan suatu konsep yang Anda butuhkan ke sejumlah ide yang muncul saat melakukan brainstorming.
2. Flow Map
Flow map adalah salah satu jenis mind mapping yang paling populer dan lebih cocok digunakan untuk membuat suatu proses atau pengelompokkan ide hingga turunannya. Mind mapping satu ini umumnya bisa digunakan juga untuk melakukan identifikasi suatu masalah maupun konsep. Biasanya berbentuk kolom yang isinya ide yang terhubung dengan cabang-cabang yang membentuk alur.
3. Bubble Map
Jenis lainnya dari mapping adalah bubble map yang bisa digunakan untuk menjelaskan semua ide maupun konsep secara cepat. Biasanya bentuknya seperti gelembung yang saling terhubung dan ada lingkaran besar yang jadi ide utama dari konsep atau ide tersebut. Pemanfaatan jenis mind mapping yang satu ini sesuai dengan kata dari ide-ide yang ingin dipetakan.
Nah, itulah ketiga jenis mind mapping yang paling umum digunakan dan pastikan Anda memilih sesuai dengan kebutuhan.
Cara Membuat Mind Mapping
Bagi Anda yang ingin membuat mind mapping dengan benar dan mudah, bisa simak penjelasannya di bawah ini:
1. Membuat Topik Utama
Langkah awal saat membuat mind mapping adalah menentukan topik utamanya terlebih dahulu. Topik tersebu bisa disesuaikan dengan permasalahan yang ingin diselesaikan maupun faktor yang lainnya. Terkadang ada suatu permasalahan yang terjadi, misalnya di suatu perusahaan mengenai sistem atau model data.
Nah, Anda bisa menggunakan map mapping juga untuk menjembatani perbedaan tersebut supaya datanya akurat dan bisa dipakai di tempat tujuan. Map mapping adalah suatu proses pencocikan bidang satu database ke database yang lainnya untuk memberikan fasilitas mingrasi data serta tugas manajemen data yang lainnya.
Dengan membuat topik utama, Anda akan mendapatkan kata kunci yang bisa dipakai untuk fokus pemikirannya. Kata kunci ini umumnya terdiri dari satu hingga tiga kata.
2. Membuat Cabang sesuai Topik
Cara membuat yang tepat mapping adalah membuat cabang sesuai dengan topiknya. Setelah Anda menentukan topik utamanya, kemudian tinggal membuat cabang sesuai dengan topik yang sudah dibuat. Anda bisa mencari sejumlah ide yang masih berkaitan dengan topik utamanya. Jadikan ide tersebut sebagai cabang utama di mind mapping Anda.
3. Mengurai Cabang Utama
Apabila sudah menentukan cabang utamanya, kemudian uraikan jadi sejumlah sub topik. Anda dapat menentukan ide yang memiliku ruang lingkup lebih kecil. Ide yang sudah Anda buat tadi bisa dijadikan sebagai sub cabang dari cabang yang utamanya tadi.
4. Membuat Garis Penghubung
Buatlah garis penghubung dengan sejumlah tools mind mapping yang sudah tersedia. Garis penghubung ini sangat penting agar bisa memahami ide yang terdapat di setiap sub topik.
Anda dapat memakai kode berupa warna pada bagian garis penghubung tersebut maupun gambar. Pilih warna yang sesuai dengan sub topik Anda untuk memudahkan dibaca oleh orang lain.
Membuat mind mapping tidak hanya di dunia pendidikan saja, namun juga di dunia bisnis. Di dalam dunia bisnis ada talent mapping. Talent mapping adalah suatu teknik untuk memetakan kemampuan dan keterampilan secara individu, perencanaan perekrutan karyawan serta. menilai kinerja dan potensi.
5. Mengembangkan Sub Topik
Kembangkanlah sub topik dengan mencari ide-ide yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Anda harus memilihnya dengan detail karena mind mapping bisa bekerja dengan efektif jika mempunyai suatu ide yang masih berkaitan dengan sub topik yang sudah Anda buat.
6. Membuat Catatan Kecil
Langkah terakhir membuat mapping adalah tambahkan catatan agar mind mapping memiliki cabang secara kompleks. Supaya tidak melupakan di setiap ide yang sudah Anda buat, sebaiknya tambahkan catatan kecil.
Jenis catatan ini bisa digunakan untuk pengingat dan juga jadi keterangan dari ide-ide yang cukup sulit dan kompleks bagi Anda. Hal ini membuat Anda lebih mudah untuk mengingat idenya dengan baik.
Jadi, mapping adalah proses pemetaan atau grafik menggunakan bentuk visual yang menarik agar lebih mudah dipahami.
