course-net
Search
Close this search box.

Category /

Reverse Engineering: Pengertian, Fungsi dan Tools

Thursday, 4 April 2024

apa itu reverse engineering

Reverse engineering merupakan teknik yang sangat penting dan dibutuhkan dalam cyber security supaya software bisa lebih aman. Untuk bisa mengembangkan software dengan baik butuh keamanan yang baik serta mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh para pengguna. Simak penjelasannya berikut ini mulai dari pengertian sampai dengan tahapan dalam melakukan teknik tersebut.

Definisi

Reverse engineering adalah sebuah teknik analisis suatu program untuk bisa mengetahui cara kerja dari program tersebut. Cara untuk menganalisis sistem kerja dari sebuah program dengan melihat source code dari program tersebut yang akan memperlihatkan flow programnya. Dalam kaitannya dengan teknologi teknik ini akan mengungkapkan teknis suatu perangkat lunak dan mengekstrak informasi melalui source code.

Proses analisis dengan teknik ini nantinya akan membongkar produk dan mencari setiap komponen yang ada pada produk tersebut. Setelah sudah membongkar dan menganalisa maka akan diketahui algoritma dari program dan alur yang berhubungan dengan setiap komponen yang ada. Bila dari pemahaman apa itu reverse engineering maka bisa dibilang teknik ini adalah kebalikan dari proses desain sebuah program.

Jadi proses analisis dari teknik ini sendiri adalah terbalik, di mana dari produk atau program yang sudah jadi dipecah dan dianalisis sistem kerjanya. Biasanya teknik ini dipergunakan untuk memahami dan mereplika produk baik untuk tujuan pengembangan atau untuk tujuan perbaikan. Kaitannya dengan software, reverse engineering ini akan menunjukkan titik lemah software untuk membantu dalam pengembangan.

Fungsi

Reverse engineering software sendiri memiliki beberapa fungsi, berikut ini beberapa di antaranya.

  1. Teknik analisis ini akan membantu kita mengetahui algoritma dari program atau aplikasi
  2. Melakukan bypass verifikasi bila memang diperlukan, karena memang ada kemungkinan terjadinya eror verifikasi baik karena permasalahan sistem atau orangnya
  3. Menganalisis celah masuknya malware yang tentu saja akan berbahaya bagi program dan juga bagi source code dari program atau aplikasi
  4. Menganalisis bug atau eror pada sebuah program untuk kemudian bisa segera dilakukan perbaikan secara cepat dan tepat
  5. Membuat patch aplikasi yang mungkin pada kondisi tertentu memang sangat dibutuhkan
  6. Salah satu fungsi dari sisi negatif adalah menyisipkan malware pada program untuk berbagai kepentingan yang tidak baik
  7. Mendapatkan data penting pada suatu program yang sudah berjalan untuk berbagai macam kepentingan

Metode

Metode reverse engineering sendiri sebenarnya ada beberapa yakni Dekompilasi, Deassembling dan juga analisis kode. Berikut ini penjelasan untuk setiap metodenya.

1. Dekompilasi

Metode ini mengubah kode objek yang biasanya dalam bentuk bahasa komputer menjadi kode sumber yang bisa dipahami dengan mudah oleh manusia. Prosesnya sendiri meliputi analisis struktur kode, menganalisis pola dan algoritma serta merekonstruksi logika atau perintah fungsional dari kode tersebut. Biasanya dalam prosesnya hasil dekompilasi ini tidak sama persis dengan source code aslinya namun bisa menunjukkan sistem kerjanya secara mendalam.

2. Deassembling

Deassembling merupakan metode untuk melakukan reverse engineering dengan cara menguraikan kode komputer menjadi kode asemblasi. Kode tersebut merupakan kode yang bisa merepresentasikan bahasa mesin lebih baik dari pada kode sumber yang tingkatannya lebih tinggi. Prosesnya sendiri setiap instruksi pada program akan diurai menjadi bahasa yang lebih mudah dipahami manusia.

Metode ini banyak digunakan untuk menganalisis program yang sudah dibuat dengan menggunakan bahasa mesin.

3. Analisis Kode

Analisis kode merupakan metode yang melakukan studi mendalam pada kode sumber dari suatu aplikasi atau program. Prosesnya sendiri mulai dari menganalisa struktur, fungsi setiap komponen, serta hubungan setiap komponen yang ada pada program tersebut. Metode inilah yang nantinya akan membuat kita bisa benar-benar memahami cara kerja dari program termasuk kekuatan dan kelemahannya.

Tahapan

Secara umum reverse engineering memang memiliki beberapa tahapan, meskipun bila berbicara tahapan itu sangat bergantung dari target yang diinginkan. Berikut ini kami akan jelaskan apa saja sih tahapannya.

  1. Identifikasi target program terlebih dahulu, di mana ini adalah langkah awal yang nantinya akan menentukan proses melakukan reverse engineering berikutnya. Biasanya kalian perlu ketahui dulu framework apa yang digunakan, bahasa pemrograman apa, serta library apa yang digunakan.
  2. Setelah itu kalian tentukan dulu bagian mana yang ingin kalian reverse, di mana tentunya akan sangat berkaitan dengan tujuannya. Apakah bagian malware, endpoint security atau bagian lain yang memang dibutuhkan.
  3. Buat gambaran kasar proses dari program tersebut yang nantinya akan menjadi acuan awal dalam mengenali kode aplikasi lebih mudah.
  4. Lacak bagian yang akan kalian reverse pada program dengan membaca kode yang mungkin relevan dengan bagian tersebut. Bila sulit untuk memahaminya mungkin bisa kalian buat catatan terlebih dahulu mengenai alur dan semua komponen yang ada.

Tools

Reverse engineering tools sendiri merupakan satu alat penting yang sangat dibutuhkan untuk proses reverse ini. Tools ini akan sangat membantu proses engineering reverse yang mungkin tadinya membutuhkan waktu berjam-jam menjadi hanya beberapa menit saja. Berikut ini tools yang diperlukan yang merupakan software reverse engineering yang bisa kalian pergunakan.

1. Deassembling dan Decompiler

Untuk deassembling dan melakukan decompiler ada IDA Pro, GHIDRA, JEB 2 dan lainnya.

2. Debugger

Untuk tools debugger sendiri ada 3 yakni Immunity Debugger, x64dbg dan Ollydbg.

3. Dynamic Binary Instrument

Untuk Dynamic Binary instrumen ada software Frida.

Beberapa tools di atas harus kalian sesuaikan dengan metode dan bagian yang akan kalian reverse sesuai dengan kebutuhan reverse engineering.

Contoh 

Ada banyak sekali contoh reverse engineering yang mungkin dilakukan banyak orang saat ini baik untuk kepentingan negatif atau positif. Sebagai contoh misalnya suatu program akan dibongkar dan dilakukan analisis terhadap komponen yang tersedia, kode perintah dan masih banyak lagi. Nantinya akan dihasilkan kode sumber yang bisa digunakan sebagai acuan dalam duplikasi program atau untuk melakukan perubahan.

Proses rekayasa terbalik ini sendiri bukan hanya bisa dilakukan pada program saja, akan tetapi juga bisa dilakukan pada perangkat keras. Jadi misalnya melakukannya pada prosesor untuk mengetahui komponen dan juga cara kerja dari prosesor tersebut seperti apa. Biasanya untuk produk ini digunakan oleh perusahaan kompetitor untuk membuat prosesor yang sama meskipun ini adalah tindakan ilegal.

Kesimpulan

Jadi secara sederhana pengertian reverse engineering merupakan proses pembongkaran untuk mengetahui komponen dan juga sistem kerjanya. Proses ini bukan hanya membuka kelemahan security akan tetapi menunjukkan adanya kelemahan atau juga eror yang mungkin terjadi.

Untuk bisa melakukan reverse engineering perlu keahlian khusus dan tahapan proses yang kompleks untuk membantu pengembangan program atau juga software. Bila ingin memahami dan menguasainya tentunya perlu kursus cyber security di CourseNet dengan materi yang lengkap dan mentor yang penjelasannya mudah dipahami.

Mau Ikut Kursus Di Course-Net? Lihat Jadwal Kelas Selangkapnya.

Kerja udh lama tapi karir masih stuck disitu-situ aja ? Atau udh coba ikut kursus, tapi malah isinya teori aja ? Tenang, Course-net punya solusinya. Anda akan didamping langsung oleh Coach Praktisi Aktif kelas dunia. Berminat ? Yuk Konsultasi sekarang juga.

Artikel Lainnya

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Tumblr
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Subscribe Sekarang!

Dapatkan berita & artikel terbaru seputar IT Gratis!