course-net
Search
Close this search box.

Home >

Purposive Sampling Adalah: Pengertian dan Metode

Tuesday, 6 February 2024 1:36 PM

purposive sampling adalah

Ketika melakukan sebuah penelitian, peneliti tentunya menggunakan metode yang disesuaikan dengan sampel yang diperlukan. Purposive sampling adalah salah satu metode pengambilan sampel penelitian yang sering digunakan oleh para peneliti.

Disebut juga sebagai judgemental sampling karena mengandalkan pendapat peneliti terhadap sampel yang akan digunakan, misalnya memilih karakter tertentu pada kasus, individu, atau peristiwa demi tercapainya hasil penelitian yang akurat. Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang umum digunakan pada penelitian kualitatif dan metode campuran.

Apa itu Purposive Sampling?

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan menentukan karakteristik khusus yang telah disesuaikan dengan tujuan penelitian yang sedang dilakukan. Ada dua cara untuk menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan sampel, yaitu non-random sampling atau penentuan ciri-ciri khusus terhadap sampel.

Sampling purposive adalah teknik yang cocok digunakan pada penelitian kualitatif atau penelitian metode campuran. Hal ini dikarenakan, sampel yang diambil akan melewati penilaian dari peneliti apakah sampel tersebut cocok atau tidak dengan tujuan penelitian.

Teknik pengambilan sampel ini tentu saja berbeda dengan random sampling yang termasuk non purposive sampling. Non purposive sampling adalah pengambilan sampel yang tidak memiliki kriteria tertentu, artinya pengambilan sampel dilakukan secara acak. Biasanya pengambilan sampel ini dilakukan pada penelitian kuantitatif yang mengedepankan jumlah dalam angka dibandingkan kualitas atau penilaian.

Tujuan Purposive Sampling

Tujuan purposive sampling adalah melakukan identifikasi terhadap suatu individu, kasus, atau peristiwa demi menjawab pertanyaan peneliti yang dituangkan ke dalam penelitian mereka. Jadi, diharapkan para peneliti yang menggunakan teknik purposive sampling memahami latar belakang penelitiannya dengan baik agar hasil pengambilan sampel lebih maksimal.

Syarat Purposive Sampling

Adapun syarat teknik purposive sampling adalah sebagai berikut:

  • Karakteristik sampel harus sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin diraih agar memperoleh hasil penelitian yang baik.
  • Penilaian terhadap sampel yang dipilah terutama berdasarkan individu, kelompok ataupun wilayah harus sesuai dengan latar belakang yang mendasari penelitian.
  • Sampel yang diambil harus memiliki ciri khas yang mendominasi di antara kelompok.

Waktu yang Tepat Menggunakan Purposive Sampling

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tepat digunakan jika Anda ingin fokus secara mendalam pada sampel yang relatif kecil. Misalnya Anda ingin meneliti suatu sampel dengan subkelompok populasi tertentu dengan karakteristik khas, atau ingin meneliti isu-isu dengan kasus unik dan ekstrem.

Metode Purposive Sampling

Purposive sampling adalah pengambilan sampel yang didasarkan pada metode. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam metode purposive sampling, antara lain:

  • Menentukan topik dan tujuan penelitian.
  • Menentukan kriteria yang tepat sesuai topik dan tujuan penelitian.
  • Menentukan kelompok atau populasi yang akan diambil sampelnya.
  • Menentukan nilai yang minimum sebagai batasan nilai yang layak agar bisa dijadikan sampel penelitian.

Beberapa metode purposive sampling adalah:

  • Heterogeneous Sampling

Metode pengambilan sampel ini digunakan untuk mengambil perspektif seluas mungkin dengan mengambil sampel yang bervariasi. Untuk menentukan variasi maksimum sampel yang diambil, peneliti perlu menentukan kelompok, kasus, atau peristiwa yang dianggap umum/rata-rata dan yang dianggap ekstrem.

  • Homogeneous Sampling

Berlawanan dengan pengambilan sampel variasi maksimum, pengambilan sampel homogen memiliki tujuan agar dapat mengurangi variasi, menyederhanakan analisis, mendeskripsikan sampel dari kelompok tertentu secara mendalam.

Kelompok sampel homogen memiliki karakteristik atau ciri-ciri khusus yang mirip, misalnya pekerjaan, budaya, kegemaran, hingga pengalaman hidup. Tujuannya untuk fokus meneliti kesamaan yang tepat dan mencari keterkaitannya dengan penelitian Anda. Pengambilan sampel homogen biasa digunakan untuk mengambil sampel dari peserta kelompok tertentu.

  • Typical Case Sampling

Metode berikutnya yang digunakan pada Purposive sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan untuk meneliti kebiasaan atau tingkah laku dari suatu kelompok, pekerja, atau peristiwa yang sebetulnya normal, tetapi dianggap tidak biasa oleh orang yang jarang melihat atau mengalaminya.

Perlu diingat bahwa metode pengambilan sampel ini bukan untuk menyoroti pernyataan umum yang diberikan peserta penelitian, melainkan mengilustrasikan sebuah fenomena. Karena itu, pengambilan sampel ini hanya memungkinkan untuk membandingkan sampel, bukan populasi secara luas.

  • Extreme Case Sampling

Latar belakang yang mendasari cara pengambilan penelitian ini adalah untuk menyoroti suatu kasus yang ekstrem atau tidak biasa terjadi pada lingkungan yang normal. Misalnya penentuan kelas teratas dan kelas terendah pada suatu kelompok masyarakat.

Bentuk pengambilan sampel ini dianggap sebagai pengambilan kasus yang menyimpang karena digunakan peneliti dalam menentukan hasil penelitian tentang apa yang tidak seharusnya dilakukan atau pedoman terbaik dari terjadinya sebuah kasus.

  • Purposive Random Sampling

Purposive random sampling adalah proses pengambilan sampel untuk mengidentifikasi populasi sasaran, tetapi tidak didasari pengetahuan lanjutan tentang hasil penelitian yang akan didapatkan. Tujuannya untuk meningkatkan kredibilitas, bukan menumbuhkan keterwakilan 

  • Critical Case Sampling

Metode ini digunakan ketika satu atau sejumlah kecil kasus dapat digunakan sebagai pedoman untuk menjelaskan kasus yang serupa. Jadi, peneliti menentukan apakah penelitian yang dilakukan pada kasus tertentu mungkin juga terjadi pada kasus yang lain. Intinya, sebuah kasus bisa dikatakan kritis jika terbukti bahwa kasus tersebut terjadi pada semua kasus lainnya.

Meskipun tidak dapat ditarik kesimpulan statistik, penemuan tersebut bisa digunakan untuk meneliti kasus yang serupa. Caranya, peneliti akan melakukan pengambilan sampel kasus kritis pada tahap awal penelitian, kemudian menentukan apakah diperlukan penelitian lebih lanjut atau tidak.

  • Expert Sampling

Metode ini dapat digunakan pada penelitian yang memerlukan individu dengan pengetahuan tinggi tentang subjek tertentu dalam penelitiannya. Oleh karena itu, diharapkan peneliti memilih seorang ahli yang tingkat keahliannya dalam bidang tersebut dapat dibuktikan, atau berdasarkan pada pengalaman yang dimiliki.

Pengambilan sampel dengan metode ini bisa digunakan ketika bukti pengamatan yang dilakukan kurang. Biasanya terjadi pada bidang penelitian yang baru dilakukan atau pertama kali mengeksplorasi bidang tertentu.

Keuntungan dan Kerugian Pada Metode Ini

Mengetahui keuntungan dan kerugian menggunakan purposive sampling bisa membantu Anda untuk menentukan apakah teknik pengambilan sampel ini tepat digunakan untuk penelitian Anda atau tidak.

Keuntungan Purposive Sampling

  • Sampel yang telah dipilih sudah melalui penilaian sesuai tujuan penelitian.
  • Teknik pengambilan sampel ini cukup mudah dilakukan
  • Sampel yang ingin didapatkan jika sampel tersebut adalah individu atau kelompok, peneliti bisa memilih pada individu atau kelompok yang mudah didekati.
  • Memiliki berbagai metode pengambilan sampel yang bisa digunakan untuk meneliti suatu fenomena apakah bisa dilakukan penelitian lanjutan.

Kerugian Purposive Sampling

  • Dikarenakan mengandalkan penilaian peneliti yang didasarkan pada latar belakang dan tujuan, maka rentan terjadinya bias penelitian.
  • Jika tidak bisa membedakan variasi sampel yang ingin didapatkan dalam suatu populasi sasaran, cukup sulit melakukan penilaian untuk mendapatkan informasi yang tepat.

Kesimpulan

Pada intinya, purposive sampling adalah cara pengambilan sampel yang digunakan ketika peneliti membutuhkan sampel dengan karakteristik tertentu untuk mendapatkan hasil penelitian sesuai tujuannya.

Yuk belajar tentang purposive sampling di CourseNet, langkah yang tepat sebelum memulai penelitian Anda.

Mau Ikut Kursus Di Course-Net? Lihat Jadwal Kelas Selangkapnya.

Kerja udh lama tapi karir masih stuck disitu-situ aja ? Atau udh coba ikut kursus, tapi malah isinya teori aja ? Tenang, Course-net punya solusinya. Anda akan didamping langsung oleh Coach Praktisi Aktif kelas dunia. Berminat ? Yuk Konsultasi sekarang juga.

Tags

Artikel Terkait

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Tumblr
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Subscribe Sekarang!

Dapatkan berita & artikel terbaru seputar IT Gratis!