course-net
Search
Close this search box.

Home >

Standar Deviasi: Ketahui Pengertian, Fungsi dan Rumusnya

Monday, 22 April 2024 3:50 PM

apa itu standar deviasi

Bagi beberapa orang istilah penelitian ilmiah bukan suatu hal yang asing, tanpa adanya penelitian tersebut maka ilmu pengetahuan tidak berkembang. Ketika melakukan penelitian terdapat banyak data yang dipakai peneliti bahkan jumlahnya mencapai ratusan. Untuk melakukan pengecekan kesesuaian seluruh data dibutuhkan suatu standar deviasi atau simpangan baku.

Mengenal Apa Itu Standar Deviasi

Standar deviasi adalah sebuah nilai yang menunjukkan tingkat dari penyebaran data pada nilai rata-rata data tadi. Untuk lamban standar ini adalah s, umumnya kalian mengenal istilah tersebut dengan sebutan simpangan baku.

Seperti yang sudah disinggung di awal, data penelitian jumlahnya banyak dan beragam, maka diperlukan sampel yang nantinya akan dicari simpangan bakunya dan dibandingkan dengan rata-rata.

Kalian pasti bertanya terkait hubungan antara simpangan baku dengan rata-rata? Ketika simpangan bakunya lebih besar dibandingkan rata-rata (mean), maka artinya data tadi semakin beragam.

Ketika simpangan bakunya lebih kecil dibandingkan mean, maka artinya data tersebut kurang beragam. Untuk satuan simpangan baku sama dengan satuan dari data yang dipergunakan.

Ketika kalian ingin mencari simpangan baku pengukuran massa yang satuannya berapa gram, maka simpangan baku tadi juga bersatuan gram.

Fungsinya

Fungsi standar deviasi yakni menilai apakah sampel tadi mempunyai sifat heterogen maupun tidak, memahami beragam nilai di dalam data dan juga memberikan informasi terkait konsistensi hasil serta kekurangannya.

Simpangan baku ini banyak diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Akan tetapi simpangan baku paling sering dipergunakan untuk pengukuran statistik keuangan, semacam memprediksi tren kinerja, investasi saham dan juga mengatur strategi perdagangan.

Sedangkan untuk fungsinya di dalam penelitian sebagai berikut.

  • Memastikan sampel yang dipergunakan telah mewakili populasi penelitian
  • Memudahkan peneliti melakukan analisis ukuran penyebaran data yang didapatkan
  • Menunjukkan tingkat keberagaman akan data penelitian
  • Untuk tolak ukur keakuratan data dalam penelitian

Kapan Simpangan Baku Dipergunakan?

Banyak dari kalian bertanya-tanya kapan waktu yang tepat menggunakan standar deviasi ini. simpangan baku ini akan lebih baik dipergunakan untuk masing-masing data penelitian, terlebih ketika data tersebut jumlahnya cukup banyak. Data yang berjumlah banyak, maka peneliti hanya butuh mengambil sampel beberapa saja.

Inilah Rumus Standar Deviasi

Untuk melakukan perhitungan simpangan baku ini, pertama cari terlebih dahulu mengenai nilai rata-rata seluruh data lebih dahulu. contohnya, rata-rata tinggi 5 ekor kucing berbagai ras.

Diketahui jika tinggi masing-masing kucing yakni 300mm, 430 mm, 170 mm, 470 mm dan 600 mm. Maka untuk rata-rata dari lima kucing tadi yakni:

Rata-rata (x̄) = 300 + 430 + 170 + 470 + 600 = 1970, kemudian dibagi 5 (jumlah kucing) = 394.

Kemudian, setelah dikurangi tinggi masing-masing kucing menggunakan nilai rata-rata. Kemudian jika didapatkan hasilnya, lalu kuadratkan kemudian tambahkan seluruh data dan hasilnya 21.740.

Dikarenakan rumus dari simpangan baku yakni akar pangkat dua variasi, selanjutnya standar deviasinya yakni:

 σ = 21704 = 147,32….. dan dibulatkan ke 147 mm.

Cara Menghitung Standar Deviasi Secara Mudah

Setelah mengetahui standar deviasi rumus dan kalian masih merasa bingung maka berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menghitung simpang baku data tunggal.

  • Tentukan terlebih dahulu rata-rata (mean) data penelitian (x). Data tersebut mencakup semua data, bukan hanya sampel.
  • Ambillah beberapa sampel yang kalian ingin cari simpangan bakunya, contohnya data ke 1 hingga ke 5. → (x1x5).
  • Setelah sampel ditentukan, langkah selanjutnya yakni menentukan selisih antara setiap data di poin 2 kemudian rata-ratanya dikuadratkan. → (x1 – x2, (x2 – x)2, (x 3 – x)2 dan lainnya.
  • Jumlahkan seluruh selisih yang didapatkan di poin sebelumnya, kemudian kuadratkan hasilnya → ((x1 – x)2 + (x2 – x)2 + (x3 – x)2 + … + …)
  • Selanjutnya penjumlahan kuadrat dibagi banyaknya data sampel yakni – 1 (n – 1).
  • Langkah terakhir yakni akarkan seluruh hasil yang didapatkan.

Menghitung Standar Deviasi di Excel

Ketika melakukan pengolahan data, maka menghitung simpang baku bisa dilakukan memakai Microsoft Excel. Untuk cara menghitungnya bisa dilakukan dengan cara memasukkan formula ataupun fungsi di dalam sel.

Kemudahan cara mencari standar deviasi di Microsoft Excel tersebut bisa dengan menuliskan formula berupa =STDEV.S. Akan tetapi fungsi tersebut hanya berlaku di Excel, yaitu Microsoft 365, Web Excel 2021 dan Microsoft 365 Untuk Mac.

Untuk rumus standar deviasi Excel bisa dituliskan dengan STDEV.S(bilangan1,[bilangan2],…). untuk sintak fungsinya mempunyai argument seperti berikut.

a. Nomor 1: Diperlukan

Untuk argument angka pertama sesuai sampel populasi. Bisa juga memakai larik Tunggal maupun referensi untuk larik alih-alih argumen tersebut dipisahkan menggunakan koma.

b. Nomor 2: Opsional

Untuk argumen nomor 2 sampai 254 disesuaikan dengan sampel populasi. Bisa juga memakai larik tinggal ataupun referensi ke larik dan alih-alih menggunakan argumen yang dipisahkan menggunakan koma.

STDEV.S ini mengasumsikan jika argumennya merupakan sampel populasi. Ketika data mewakili semua populasi, maka standar deviasi Excel memakai STDEV.P.

Simpang baku dihitung memakai metode “n-1”. Untuk argumennya bisa berupa angka maupun nama, larik, ataupun referensi yang berisikan angka. Sedangkan nilai logika serta representasi teks angka bisa di ketik secara langsung untuk daftar argumen yang nantinya akan dihitung.

Contoh Simpang Baku

Standar deviasi dipergunakan guna memperoleh pemahaman yang lebih terkait sekumpulan data dan khususnya variasi di dalam data tadi.

Simpang baku dipergunakan di hampir seluruh bidang dan lebih jelasnya berikut merupakan contoh dari simpang baku yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

  • Real Estate: Guna mengetahui variasi terkait harga rumah berdasarkan luas rumah dan wilayah.
  • Investasi: Untuk mengetahui risiko pada portofolio investasi serta return (keuntungan).
  • Bisnis: Untuk mengetahui perkiraan waktu dalam pengiriman barang.
  • Kesehatan: Untuk mengetahui efektivitas obat dalam masa uji coba.

Frequently Asked Question (FAQ)

Pertanyaan yang sering ditanyakan seputar beratap nilai dari standar deviasi yang baik? Untuk nilai simpang baku yang lebih besar ataupun jauh dibandingkan mean menandakan jika banyak variasi di dalam data. Sedangkan nilai simpang baku rendah ataupun dekat dengan mean menandakan variasinya lebih sedikit.

Nilai simpang baku yang ada di rentang -2 sampai +2 disebut telah mewakili data. Walaupun begitu, nilai simpang baku yang tinggi bukan berarti jelek. Hal itu tergantung dari konteksnya sehingga tidak ada patokan yang mutlak mengenai berapa jumlah dari nilai simpang baku yang baik.

Jadi itulah informasi terkait simpangan baku yang bisa kalian ketahui. Tentunya penggunaan simpang baku tersebut akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari jika dikombinasikan juga dengan penguasaan teknologi yang baik.

Untuk kalian yang ingin mempunyai keahlian spesifik di bidang IT khususnya untuk bisa menghitung standar deviasi tidak ada salahnya mengambil kursus di CourseNet. Banyak kelas yang bisa dipilih, kelebihannya kalian bukan hanya mendapatkan pelatihan dasar namun lebih dari itu dan juga ada jaminan bayar sekali dilatih sampai bisa, sangat menguntungkan bukan?

Mau Ikut Kursus Di Course-Net? Lihat Jadwal Kelas Selangkapnya.

Kerja udh lama tapi karir masih stuck disitu-situ aja ? Atau udh coba ikut kursus, tapi malah isinya teori aja ? Tenang, Course-net punya solusinya. Anda akan didamping langsung oleh Coach Praktisi Aktif kelas dunia. Berminat ? Yuk Konsultasi sekarang juga.

Tags

Artikel Terkait

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Tumblr
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Subscribe Sekarang!

Dapatkan berita & artikel terbaru seputar IT Gratis!