Malvertising, Apa Itu dan Bagaimana Cara Melindungi Diri dari Ancaman Iklan Berbahaya

Wednesday, September 18, 2024

mengenal-malvertising-dan-cara-mencegahnya-scaled

Malvertising atau iklan berbahaya telah menjadi ancaman serius bagi pengguna internet. Malvertising mengacu pada praktik di mana malware disuntikkan ke dalam iklan online yang tampaknya sah, tetapi sebenarnya dirancang untuk merusak perangkat atau mencuri data pengguna.

Hal ini membuat pengguna tidak menyadari bahwa dengan mengklik iklan, mereka dapat membahayakan perangkat mereka. Mari kita bahas lebih jauh tentang bagaimana malvertising bekerja, dampaknya, serta cara mencegah ancaman ini.

Definisi Malvertising

Malvertising adalah singkatan dari “malicious advertising“, yang secara sederhana berarti iklan berbahaya. Ini adalah teknik yang digunakan oleh para pelaku kejahatan siber untuk menyebarkan malware (perangkat lunak berbahaya) melalui iklan online yang tampak sah.

Cara kerjanya cukup licik. Para pelaku kejahatan siber akan menyusupkan kode berbahaya ke dalam jaringan iklan online. Jaringan iklan online inilah sumber dari kejahatannya.

Ketika iklan yang terinfeksi tersebut ditampilkan di situs web yang Anda kunjungi, malware dapat secara otomatis diunduh dan diinstal ke perangkat Anda tanpa Anda sadari. Bahkan, terkadang hanya dengan mengunjungi situs web yang menampilkan iklan terinfeksi saja sudah cukup untuk memicu serangan.

Malvertising bisa sangat sulit dideteksi karena iklan yang terinfeksi seringkali terlihat seperti iklan biasa. Mereka mungkin mempromosikan produk atau layanan yang sah, sehingga sulit bagi Anda untuk membedakannya dari iklan yang aman. Inilah yang membuat malvertising menjadi ancaman yang sangat berbahaya.

Baca Juga: Serangan Credential Stuffing: Ancaman dan Risiko yang Harus Diketahui

Dampak dari Malvertising

Malvertising menimbulkan berbagai risiko keamanan bagi pengguna internet. Ketika malware berhasil diinstal ke perangkat Anda, para pelaku kejahatan siber dapat memperoleh akses tidak sah ke data pribadi Anda, seperti informasi login, detail kartu kredit, atau bahkan riwayat penelusuran Anda.

Dampak dari malvertising bisa sangat merugikan. Pencurian data dapat menyebabkan kerugian finansial atau bahkan pencurian identitas. Perangkat Anda juga dapat diretas dan digunakan untuk tujuan ilegal, seperti mengirim spam atau melakukan serangan DDoS.

Selain itu, malware yang disebarkan melalui malvertising dapat menginfeksi perangkat Anda dengan virus atau ransomware, yang dapat merusak data Anda atau bahkan membuat perangkat Anda tidak dapat digunakan.

Malvertising juga dapat berdampak negatif bagi bisnis. Jika situs web Anda menampilkan iklan yang terinfeksi, reputasi bisnis Anda dapat tercemar. Pelanggan mungkin kehilangan kepercayaan pada bisnis Anda dan enggan untuk berinteraksi dengan situs web Anda lagi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan lalu lintas situs web dan kerugian finansial.

Cara Kerja Malvertising

Malvertising bekerja pada iklan online yang ada, kode yang disisipkan inilah yang nantinya akan mengenai target dan malware pun berhasil masuk ke dalam device. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Proses Infeksi

Proses infeksi malvertising dimulai ketika pelaku kejahatan siber berhasil menyusupkan kode berbahaya ke dalam jaringan iklan online. Kode ini bisa berupa skrip JavaScript, Flash, atau bahkan file berbahaya lainnya.

Ketika iklan yang terinfeksi ditampilkan di situs web, kode berbahaya tersebut akan dieksekusi di browser Anda. Kode ini dapat mengeksploitasi kerentanan di browser atau plugin yang Anda gunakan untuk mengunduh dan menginstal malware ke perangkat Anda tanpa sepengetahuan Anda.

Terkadang, malvertising juga menggunakan teknik yang disebut “drive-by download”. Dalam teknik ini, malware diunduh dan diinstal secara otomatis saat Anda mengunjungi situs web yang menampilkan iklan terinfeksi, bahkan tanpa Anda perlu mengklik iklan tersebut.

2. Teknik yang Digunakan

Pelaku malvertising menggunakan berbagai teknik untuk menyebarkan malware. Salah satu teknik yang umum digunakan adalah “exploit kit”. Exploit kit adalah kumpulan kode yang dirancang untuk mengeksploitasi kerentanan di perangkat lunak yang Anda gunakan, seperti browser, plugin, atau sistem operasi.

Teknik lain yang sering digunakan adalah “drive-by download”, yang telah kami jelaskan sebelumnya. Selain itu, pelaku malvertising juga dapat menggunakan teknik “social engineering” untuk mengelabui Anda agar mengklik iklan yang terinfeksi.

Mereka mungkin menggunakan iklan yang terlihat sangat menarik atau mendesak, atau bahkan menyamar sebagai iklan dari perusahaan atau organisasi yang Anda kenal.

3. Target Serangan

Malvertising dapat menargetkan siapa saja yang menggunakan internet. Namun, ada beberapa kelompok yang lebih rentan terhadap serangan ini, seperti:

  • Pengguna dengan perangkat lunak yang tidak diperbarui: Perangkat lunak yang tidak diperbarui seringkali memiliki kerentanan keamanan yang dapat dieksploitasi oleh malware.
  • Pengguna yang sering mengunjungi situs web yang tidak aman: Situs web yang tidak aman lebih mungkin menampilkan iklan yang terinfeksi.
  • Pengguna yang tidak berhati-hati saat mengklik iklan: Mengklik iklan secara sembarangan dapat meningkatkan risiko terkena malvertising.

Jenis-jenis Malvertising

Bentuk malvertising memiliki beberapa jenis berdasarkan tujuan dan metodenya masing-masing. Semua jenis malvertising tentu berbahaya, maka dari itu Anda perlu mengetahuinya. Berikut adalah penjelasan lebih lanjutnya.

1. Berdasarkan Tujuan

Malvertising dapat memiliki berbagai tujuan, tergantung pada motif pelaku kejahatan siber. Beberapa tujuan umum meliputi:

  • Mencuri data: Malware yang disebarkan melalui malvertising dapat digunakan untuk mencuri data pribadi Anda, seperti informasi login, detail kartu kredit, atau riwayat penelusuran.
  • Menginstal ransomware: Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data Anda dan meminta tebusan agar Anda dapat mengaksesnya kembali.
  • Mengarahkan pengguna ke situs phishing: Situs phishing adalah situs web palsu yang dirancang untuk terlihat seperti situs web asli, dengan tujuan mencuri informasi login atau data pribadi Anda.
  • Menampilkan iklan pop-up yang mengganggu: Beberapa jenis malvertising hanya bertujuan untuk menampilkan iklan pop-up yang mengganggu dan sulit ditutup, yang dapat mengganggu pengalaman berselancar Anda.

2. Berdasarkan Metode Penyebaran

Malvertising dapat disebarkan melalui berbagai jenis iklan online, antara lain:

  • Iklan banner: Iklan banner adalah iklan berbentuk gambar atau animasi yang biasanya ditampilkan di bagian atas atau samping halaman web.
  • Video ads: Video ads adalah iklan berbentuk video yang biasanya ditampilkan sebelum, selama, atau setelah konten video yang Anda tonton.
  • Native ads: Native ads adalah iklan yang dirancang agar terlihat seperti konten asli di situs web, sehingga lebih sulit dibedakan dari konten yang sebenarnya.

Baca Juga: Apa itu Social Engineering? Jenis Serangan, Dampak dan Pencegahannya

Cara Mencegah Malvertising

Ada banyak cara untuk mencegah malvertising, semua cara ini dapat Anda lakukan untuk mencegah kejahatan cyber yang ada.

1. Untuk Pengguna

Sebagai pengguna internet, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk melindungi diri dari malvertising. Salah satunya adalah menggunakan pemblokir iklan yang dapat mencegah iklan berbahaya muncul di perangkat Anda. Memperbarui perangkat lunak secara berkala juga sangat penting untuk menutup kerentanan yang dapat dimanfaatkan oleh malvertising.

Selain itu, Anda harus selalu berhati-hati saat mengklik iklan online, terutama yang berasal dari sumber yang tidak dikenal. Pastikan antivirus Anda aktif dan selalu perbarui dengan definisi malware terbaru untuk mendeteksi potensi ancaman. Selalu waspada terhadap situs berbahaya yang bisa saja berisi malware.

2. Untuk Bisnis

Untuk bisnis, langkah pertama yang penting adalah bekerja sama dengan jaringan iklan yang terpercaya untuk meminimalkan risiko iklan berbahaya.

Selain itu, melakukan audit keamanan secara rutin sangat membantu dalam mendeteksi dan memblokir iklan berbahaya yang dapat mempengaruhi kepercayaan pelanggan.

Bisnis juga harus memberikan pelatihan keamanan kepada karyawan, sehingga mereka dapat lebih waspada terhadap potensi serangan malvertising, sekaligus melindungi bisnis dari ancaman di masa depan dengan tindakan preventif yang lebih baik.

Latih Tim untuk Melindungi Diri dari Ancaman Iklan Berbahaya

Di tengah meningkatnya ancaman cyber, penting bagi Anda untuk terus belajar dan meningkatkan pemahaman tentang keamanan digital. Untuk melindungi diri dan organisasi dari ancaman seperti malvertising, mengikuti pelatihan cyber security adalah langkah yang bijaksana.

Kami merekomendasikan Kursus Cyber Security Online di Course-Net, di mana Anda dapat belajar langsung dari coach praktisi berpengalaman lebih dari 5 tahun.

Keuntungan lain mengikuti kursus ini adalah GRATIS re-coaching, belajar sampai bisa, dan metode Experienced Based Learning. Course-Net juga menawarkan cicilan hingga 18x.

Tak perlu khawatir kualitas, kami juga telah mendapatkan 4 penghargaan internasional. Daftar sekarang di Course-Net dan amankan masa depan digital Anda!

Tag Cloud :

Share Artikel Ini

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
Pinterest
Telegram
WhatsApp
Print
Picture of Seo

Penulis

Seo