Untuk mencapai kesuksesan bisnis, semua perusahaan harus merancang sebuah strategi pemasaran dengan efektif. Salah satu strategi yang bisa mereka gunakan adalah STP Marketing atau teknik pemasaran dengan Segmentasi, Targeting, dan Positioning.
Dengan menerapkan STP Marketing ini, mereka bisa menjangkau target audiensnya yang lebih spesifik. bahkan dengan pesan marketing yang lebih relevan untuk setiap segmen pasar yang dituju.
Sebelum mengaplikasikannya dengan nyata, Anda perlu memahami pengertian STP Marketing terlebih dahulu serta contoh-contoh penerapannya dalam pemasaran digital. Tak hanya itu, artikel ini tidak akan lengkap juga tanpa adanya tips dan best practices implementasi STP dalam kampanye digital serta menghindari kesalahan umum yang sering terjadi.
Pengertian STP Marketing (Segmentasi, Targeting dan Positioning)
STP Marketing adalah singkatan dari Segmentasi, Targeting, dan Positioning. Tiga konsep ini menjadi fondasi yang penting untuk strategi pemasaran yang efektif.
Segmentasi adalah proses membagi pasar audiens ke beberapa kategori yang lebih kecil, menyesuaikan karakteristik demografi, perilaku, maupun psikografi. Sementara itu, targeting merupakan proses menitikberatkan fokus kepada segmen pasar yang ingin dituju.
Terakhir, positioning adalah proses perusahaan dalam memposisikan produk atau layanan yang mereka tawarkan dalam benak konsumen sehingga tampak lebih unggul dibandingkan dengan bisnis kompetitor.
Sejarah STP Marketing
Strategi STP Marketing awalnya dikenalkan oleh Wendell R. Smith, seorang peneliti pemasaran, pada tahun 1950-an. Ia mengusulkan teknik segmentasi pasar sebagai pendekatan yang strategis untuk menargetkan beberapa prospek yang memiliki ciri-ciri serupa dengan target marketing Anda.
Seiring waktu, STP Marketing mengalami perkembangan, bahkan menjadi kerangka kerja yang diterapkan dalam berbagai industri. Dengan munculnya pemasaran digital, segmentasi ini bisa dilakukan lebih detail dengan personalisasi.
Baca Juga: Dasar Belajar Digital Marketing Untuk Pemula
Contoh Penerapan dan Strategi Pemasaran STP Marketing
Dalam dunia digital marketing, penerapan STP Marketing dapat membantu bisnis dalam membuat pesan yang relevan dengan target audiens. Mari kita lihat bagaimana menerapkan setiap elemen STP Marketing dalam strategi pemasaran digital:
Segmentasi dalam Digital Marketing
Untuk melakukan segmentasi pasar, Anda perlu menggunakan data analitik dan tools seperti Google Analytics atau Facebook Insights.
Dengan bantuan mereka, Anda bisa bisa memecah audiens berdasarkan kategori tertentu, misalnya saja usia, lokasi, jenis kelamin, perilaku belanja, serta preferensi media sosial.
Namun, biasanya penyusunan strategi pemasaran digital hanya mengandalkan kategorisasi berdasarkan demografi, psikografi, dan perilaku konsumennya.
Kita contohkan sebuah merk pakaian Y yang menyediakan preferensi fashion terkini karena menargetkan segmen pasar remaja. Untuk menjangkaunya, bisnis Y menggunakan fitur iklan di sosial media terkenal seperti Instagram.
Di sisi lain, produk-produk dari kesehatan cenderung lebih menargetkan orang dewasa. Bahkan, mereka cenderung lebih sering melancarkan strategi pemasarannya lewat channel Youtube, blog media terkenal, sampai televisi.
Targeting atau Penentuan Target
Setelah melakukan segmentasi, Anda perlu melakukan targeting atau menentukan target berupa orang dengan membutuhkan produk atau layanan yang disediakan sebagai solusi daei permasalahannya.
Dengan menentukan target setelah segmentasi, And bisa memastikan bahwa perusahaan hanya menargetkan audiens yang relevan. Selain itu, lakukan juga evaluasi ukuran dan potensi tiap segmen pasar yang memungkinkan
Sebagai contoh, sebuah platform e-learning cenderung menargetkan segmen pekerja profesional yang ingin meningkatkan skill mereka. Hal ini tentu lebih efektif ketimbang menargetkan semua usia atau orang dari berbagai latar belakang.
Dalam digital marketing, proses ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan iklan berbayar seperti Google Ads atau Facebook Ads. Dengan ini, brand Anda bisa menargetkan audiens berdasarkan lokasi, minat, atau perilaku konsumen.
Positioning dalam Konteks Brand dan Produk
Positioning adalah langkah terakhir dalam STP Marketing dengan tujuan untuk mengukir citra bisnis dengan jelas di pikiran konsumen. Misalnya, Starbucks yang berhasil memposisikan dirinya sebagai kedai kopi premium yang memberikan pengalaman minum kopi yang berbeda.
Jika diimplementasikan dalam strategi digital marketing, Anda bisa menerapkan positioning dengan beberapa konten yang dibagikan di sosial media atau kampanye KOL untuk memperkuat citra merek di mata audiens.
Integrasi STP dalam Strategi Pemasaran Digital
Sebagai salah satu cara supaya bisa mengimplementasikan strategi pemasaran digital dengan sukses, Anda harus bisa mengintegrasikan tiga elemen STP ini dengan satu sama lain.
Mulailah dengan melakukan segmentasi yang tepat, memilih target yang relevan, hingga memberikan positioning yang cukup jelas.
Gunakanlah berbagai data dari segala platform digital supaya bisa membuat, menyebarkan, dan mengukur seberapa efektifnya strategi ini.
Sebagai salah satu contoh integrasi STP yang sukses adalah penerapan STP oleh perusahaan kosmetik Sephora. Mereka telah berhasil memanfaatkan data digital untuk mengidentifikasi segmen pasar mereka berdasarkan preferensi produk dan perilaku belanjanya.
Setelah itu, Sephora kemudian menargetkan pelanggan mereka dengan iklan yang lebih personal. Hasilnya, konversi dan loyalitas pelanggan Sephora terbukti meningkat secara signifikan.
Tips dan Best Practices dalam Penerapan STP
Untuk mengimplementasikan STP secara efektif, Ada bisa menerapkan tiga tips yang kami berikan di bawah ini.
- Gunakan Data dengan Bijak: Pastikan untuk menggunakan data yang akurat dan terbaru untuk melakukan segmentasi pasar. Manfaatkan juga tools analitik untuk mengidentifikasi tren dan preferensi konsumen Anda.
- Fokus pada Pengalaman Pelanggan: Setelah menentukan target pasar, berikan mereka pelayanan yang relevan untuk mereka, baik melalui email marketing, konten video, atau iklan yang personal.
- Uji dan Optimalkan: Terakhir, terapkan juga A/B Testing agar Anda paham betul strategi mana yang paling efektif untuk mencapai audiens dan meningkatkan ROI.
Namun, Anda juga harus tetap berhati-hati. Kesalahan umum yang sering terjadi adalah melakukan segmentasi pasar yang terlalu luas atau tidak memperhatikan perubahan tren pasar yang berubah dengan cepat.
Mari Terapkan STP untuk Pemasaran Digital yang Lebih Baik
Dalam pemasaran digital, penerapan STP Marketing menjadi salah satu hal yang penting untuk menciptakan strategi yang efektif. Dengan memahami dan mengimplementasikan STP, Anda bisa lebih mudah untuk menjangkau audiens secara tepat sasaran. Bahkan efektivitas pemasaran juga akan meningkat dan menghasilkan ROI yang tinggi.
Untuk mengembangkan keterampilan digital marketing Anda, segeralah bergabung dengan Bootcamp Digital Marketing Jakarta yang disediakan oleh Course-Net!
Mengandalkan sistem learning berbasis experience, kami memberikan Anda penjelasan yang mudah dipahami. Hasilnya, Anda bisa menerapkan langsung ilmu yang diberikan di dunia kerja.
Namun, jika masih mengalami kesulitan di luar sesi pembelajaran, Anda bisa melakukan re-coaching sampai bisa seumur hidup secara GRATIS, hanya dalam sekali pembayaran!
Sebanyak 100.000+ alumni dan 472+ corporate clients telah mempercayakan Course-Net sebagai partner terpercaya dalam membantu mereka berkarir.
Tunggu apalagi? Segera transformasikan karir dan bisnis Anda dengan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan melalui para coach dari Course-Net!