Brand guideline punya peran penting dalam suatu bisnis. Adanya pedoman brand ini bisa dijadikan kiblat atau kompas supaya dapat mengarahkan brand untuk memberikan pelayanan ke para konsumen. Untuk lebih jelasnya seputar pedoman brand, kamu bisa simak pembahasan berikut.
Daftar Isi
ToggleDefinisi Brand Guideline
Dalam suatu bisnis, diperlukan aturan-aturan tertentu. Jika aturan tersebut diikuti maka akan lebih menjamin hasil memuaskan. Pedoman brand kurang lebih memiliki definisi seperti itu. Lebih tepatnya, brand guideline adalah standar aturan jelas supaya bisa mendukung bagaimana merek dikomunikasikan atau dipersembahkan kepada konsumen.
Pedoman ini sangat penting manfaatnya untuk suatu bisnis dan bisa menunjang kekuatan identitas bisnis. Informasi pada pedoman brand berisikan detail bagaimana tampilan identitas merek dipersembahkan. Di dalam pedoman brand ini, terdapat detail desain, font, warna, bahkan voice.
Dengan adanya brand guideline, memang terkesan terdapat batasan-batasan tertentu. Tapi pedoman ini bisa membantu mengembangkan inovasi dan kreativitas efektif yang sesuai dengan konsep brand. Sangat penting pembuatan pedoman brand ini agar suatu merek dapat dipahami secara relevan dan konsisten oleh berbagai pihak.
Adanya pedoman brand atau style guide ini, bisa mempertahankan poin-poin positif mengenai merek tertentu. Lebih jauh lagi, kerancuan merek bisa dihindari juga.
Komponen-komponen Utama pada Brand Guideline
Untuk menyusun pedoman brand, perlu digunakan elemen atau komponen tertentu, berikut beberapa di antaranya:
– Tipografi brand
Tipografi berarti seputar bagaimana suatu merek menampilkan teks untuk media-media marketing tertentu. Selain itu, Tipografi identik dengan font tapi tidak sebatas itu saja, tipografi mencakup penampilan teks untuk suatu desain. Tipografi bisa menunjang brand awareness, sehingga sama pentingnya dengan elemen lain.
Penentuan font yang tepat dan ditata dengan baik, bisa menunjang keterbacaan konten-konten bisnis. Beberapa brand menggunakan font-font yang unik atau dibuat sendiri. Walau pun begitu, masih banyak yang memilih untuk memakai font populer karena lebih familiar bagi banyak orang.
– Logo
Selain tipografi, ada logo yang bisa membantu brand mudah dikenal orang-orang. Jika logo tidak diterapkan dengan konsisten, maka brand awareness brand tersebut tidak akan optimal. Panduan logo harus dibuat supaya bisa menetapkan tampilan logo untuk setiap media marketing.
Dengan membuat panduan logo, bisa membuat penggunaan logo sesuai dengan kaidah perusahaan dan tidak dipakai sembarangan.
– Voice
Maksud voice kali ini lebih ke bagaimana style bahaya yang dipakai. Maksudnya yaitu bagaimana brand menyampaikan informasi atau pesan menuju pelanggan mereka. Style bahasa dapat diterapkan untuk konten-konten pemasaran.
Voice dalam suatu brand bisa dibuat dengan style confident misalnya sebagai salah satu contoh voice brand. Banyak brand yang menetapkan voice yang simple, tapi impact-nya besar. Voice yang confident bisa mempresentasikan suatu brand memiliki kualitas andalan.
Voice bukan hanya bisa diterapkan pada tagline merek atau semacamnya saja, bisa juga komponen ini dipakai untuk website. Misalnya saja voice bisa disematkan pada artikel-artikel perusahaan yang dipublikasikan di internet. Sama halnya saat ingin upload konten pemasaran di akun sosmed perusahaan, voice bisa diterapkan.
Untuk menentukan baik itu diksi, susunan kata, dan sebagainya, bisa disesuaikan dengan brand guideline yang sudah disusun. Pemilihan kata bisa berbeda tergantung dari konsep voice, misalnya saja voice profesional dan fun bisa berbeda. Jika diksi untuk merek dengan konsep profesional, disarankan bisa menyampaikan kesan profesional juga.
Perlu digunakan baik itu bahasa formal, penyampaian informatif, dan berwibawa. Beda dengan konsep voice fun yang biasanya memakai diksi lebih santai tapi tetap menunjukkan kualitas brand tersebut atau menjaga sisi optimis mereka.
Pemilihan gaya bahasa bisa disesuaikan dengan target pasarnya supaya tidak kaku. Walau kita bisa berkreasi pada voice, tapi tetap konten yang disajikan harus membuat brand tetap kredibel.
– Imagery
Maksud dari imagery ini yaitu penggunaan animasi, foto, dan sebagainya untuk menunjang kualitas media visual. Adanya imagery bisa membantu penetapan ilustrasi atau foto yang ditaruh pada konten-konten marketing. Salah satu contoh imagery yaitu fotografi fun atau playful yang bisa membuat kesan nyaman untuk konsumen.
Tidak hanya fokus pada aspek fotografi saja, imagery juga mencakup penetapan ikon. Beberapa brand mengandalkan koleksi ikon-ikon untuk media-media marketing atau untuk dipakai pada produk yang mereka sajikan.
– Skema warna
Color scheme berarti kelompok warna-warna tertentu yang dapat dimanfaatkan untuk desain merek. Adanya penentuan skema warna ini, membuat penggunaan beberapa warna untuk representasi brand bisa dilakukan secara konsisten untuk berbagai keperluan terutama untuk pemasaran.
4 Cara Membuat Brand Guideline
Lalu cara membuat brand guideline? Ikuti cara-cara berikut agar bisa membuat pedoman brand yang tepat:
– Temukan ide utama yang tepat
Pembuatan brand guideline diawali dengan ide-ide yang memerlukan informasi-informasi tertentu. Bisa coba lihat bagaimana brand lain menetapkan pedoman brand lalu bisa dijadikan inspirasi dan selanjutnya dimodifikasi konsep utama pedoman brand mereka. Bisa juga siapkan brand guideline template yang relevan dan sesuai agar lebih mudah.
Kalau sudah ada inspirasi, bisa dikombinasikan dengan apa yang brand butuhkan. Dalam mencari inspirasi, bisa dengan mencari iklan sosmed atau brosur brand lain. Coba kaji kembali apakah pedoman brand lain cukup memuaskan untuk kamu. Lalu bisa juga cari feedback dari orang lain agar semakin jelas.
Disarankan untuk mencatat setiap informasi penting agar bisa mempermudah menyusun brand guideline logo maupun komponen lainnya.
– Susun kerangkanya
Kalau sudah didapat ide-ide yang lengkap, bisa buat kerangkanya sesuai dengan komponen-komponen yang dibahas sebelumnya. Dengan membuat kerangka, maka bisa mengarahkan ketika kamu mengisi komponen secara detail. Pastikan tersedia setiap komponen penting agar semakin menguatkan pedoman brand kamu.
– Susun pedoman brand secara detail
Adanya kerangka bisa membantu kamu menyusun pedoman brand, saat mulai menyusun, pastikan dibuat secara detail. Brand guideline bisa dipresentasikan dalam dokumen cetak, digital, atau secara online. Agar informasi-informasi bisa mudah dicari, pastikan menggunakan daftar isi.
– Tes performa pedoman brand
Tes atau uji coba diperlukan untuk mengetahui performa pedoman brand sudah cukup ideal atau tidak dalam mewakili identitas. Caranya bisa dengan mendapatkan masukkan dari mereka yang akan memakai panduan tersebut atau pihak-pihak lain jika diperlukan.
Hal yang harus dipastikan adalah pedoman brand yang sudah disusun tersebut cukup jelas atau tidak. Kalau ada yang dianggap kurang, maka harus dimodifikasi, bisa saja perlu tambahan tertentu supaya bisa meningkatkan pengalaman konsumen terhadap style brand. Untuk membuat personal brand guideline yang perlu kita terapkan adalah kurang lebih seperti beberapa poin di atas.
Contoh Brand Guideline
Banyak contoh brand guideline yang dapat dijadikan inspirasi. Misalnya saja pada Zendesk yaitu salah satu brand aplikasi CRM. Mereka melakukan pendekatan komponen tradisional tapi menyediakan cukup banyak komponen. Mereka melengkapi pedoman brand dengan desain kantor, dan pembuatan film yang mungkin cukup jarang digunakan.
Contoh lain misal Netflix, aset-aset dari Netflix bisa diakses di platform mereka. Meski begitu, beberapa tersedia secara publik, salah satunya wordmark mereka. Netflix fokus pada visual brand mereka baik itu warna yang digunakan dan juga penentuan jarak. Pada guidelines mereka, disajikan hal-hal tertentu yang harus dihindari dan yang boleh diterapkan.
Itulah penjelasan seputar brand guideline. Untuk kamu yang ingin mempelajari lebih jauh seputar skill IT, kamu bisa andalkan beragam pilihan kursus pelatihan IT yang disediakan oleh CourseNet. Kamu akan dibimbing secara komprehensif oleh coach kelas dunia.