course-net
Search
Close this search box.

Home >

Digital Native: Pengertian, Potensi Konflik dan Dampaknya

Thursday, 4 April 2024 3:19 PM

apa itu digital native

Kemajuan teknologi saat ini tidak keluar secara instan, akan tetapi melewati proses yang terbilang panjang. Pastinya banyak penelitian serta pengembangan yang perlu dilakukan supaya dapat tercipta teknologi yang dapat dimanfaatkan banyak orang. Salah satu isu saat ini yang tengah menjadi perhatian yakni digital native.

Untuk lebih jelasnya mengenai isu yang satu ini tentang pengertiannya dan juga dampaknya maka simak informasi berikut.

Kenali Apa yang Dimaksud Generasi Digital Native

Isu merujuk ke suatu generasi yang tengah mengalami perkembangan serta pertumbuhan yang ada di tengah teknologi digital ataupun arus pada era teknologi yang tengah mengalir deras.

Berkaitan dengan hal itu, digital native adalah sekumpulan generasi yang muncul di dunia digital serta berkembang sampai dewasa bersama teknologi yang canggih. Maka jangan heran jika generasi ini sangatlah nyaman serta fasih dalam memakai teknologi.

Di era teknologi seperti saat ini menuntut adanya digitalisasi pada hampir seluruh lini kehidupan. Bahkan ketergantungan akan teknologi sudah semakin berkembang secara signifikan. Istilah generasi ini lebih khusus merujuk ke generasi yang lahir serta tumbuh memakai teknologi, semacam komputer, internet, smartphone dan laptop.

Perlu digaris bawahi adalah tidak semua yang lahir saat ini akan dikenal dengan digital native namun istilah ini merujuk kepada orang yang lahir serta tumbuh berkembang di dunia digital dan secara teratur memakai teknologi semenjak usia dini sehingga generasi ini lebih cenderung mudah untuk memahami teknologi.

Sejarah dan Evolusinya

Digital native bukan merupakan suatu istilah baru karena masalah ini sudah diperkenalkan tahun 2001 oleh Marc Prensky. Dia mengatakan jika anak-anak membutuhkan lingkungan belajar yang cenderung lebih kaya akan media.

Walaupun tidak secara rinci menjelaskan hal itu, namun istilah tadi digunakan merujuk kepada anak-anak yang lahir setelah tahun 1980. Akan tetapi tidak disangka, istilah tadi semakin populer serta diterima oleh masyarakat.

Namun seiring dengan berjalannya waktu serta perkembangan kajian yang berkaitan dengan istilah tersebut. Maka mulai banyak kritikan yang keluar dari banyak pihak, bahkan sang pencetus Prensky. Istilah yang diberikan ke beberapa generasi tertentu ini malah mengakibatkan kesenjangan.

Potensi Konflik

Perkembangan di teknologi digital mampu melahirkan generasi ini yang memang tidak serta merta dapat diterima seluruh kalangan masyarakat. Hal ini karena tidak seluruh kalangan dapat serta mau mengadopsi teknologi, entah itu secara finansial maupun intelektual.

Kondisi tersebut lantas menjadi pemicu adanya konflik di generasi digital native, hal itu yang mana rasa ingin tahu dan agresivitas yang besar tidak diimbangi dengan keterbatasan serta kemampuan dari seniornya.

1. Lingkungan Kerja

Harus diakui jika memang tidak seluruh generasi kerja dapat melek teknologi, khususnya bagi yang sudah tua serta memasuki usia senja. Orang yang hidup tanpa dapat mengakses teknologi semenjak dini dikenal dengan istilah imigran digital.

Biasanya mereka telah terbiasa hidup tanpa menggunakan teknologi. Terkadang hal itu menumbuhkan rasa perselisihan dengan generasi ini, entah itu dalam hal sudut pandang maupun pola pikir ketika menyikapi masalah tertentu.

Contohnya saat ini pekerjaan sudah banyak didukung penggunaan teknologi komputer yang membuat pekerjaan jadi lebih mudah serta bisa menghasilkan output lebih baik. Namun, banyak imigran digital yang belum bisa mengimbanginya yang mana ini berpotensi menciptakan konflik di antara superior serta manajer yang usianya lebih tua dengan para angkatan kerja generasi lebih muda atau digital native.

2. Lingkungan Keluarga

Generasi digital native adalah generasi yang sudah lebih pintar serta cakap di dalam menyerap teknologi informasi dibandingkan orang tuanya. Banyak orang tua yang beranggapan jika bermain sosial media dan game hanya akan memberikan dampak negatif untuk anak.

Kenyataannya hal itu tidak selalu memberikan efek negatif. Walaupun memang akan ada dampak negatifnya, akan tetapi kehadiran sosial media tetap bisa memberikan dampak yang positif dan salah satunya yakni lebih mudah dalam mengakses informasi.

Akan tetapi, banyak orang tua yang memang sudah terlanjur khawatir terhadap dampak buruk teknologi digital. Landasan kekhawatiran tadi lebih cenderung kepada pola pikir yang telah kuno. Hal lainnya juga karena keterbatasan dari orang tua untuk menyerap informasi mengenai teknologi.

3. Lingkungan Pendidikan

Disadari ataupun tidak, pada sektor pendidikan merupakan masalah yang tergolong besar di dunia digital. Saat ini, teknologi di bidang pendidikan semakin canggih.

Terdapat banyak aplikasi yang dapat dipakai untuk media belajar online. Akan tetapi, tidak semua mentor yang bertugas mampu mengadopsi serta beradaptasi dengan teknologi.

Perangkat digital memang idealnya bisa menunjang berbagai proses pembelajaran menjadi lebih efektif serta interaktif. Akan tetapi faktanya tidak seperti itu, masih banyak tenaga pengajar yang gagap menggunakan teknologi. Sehingga cenderung memilih untuk menggunakan metode belajar yang kuno dan tidak menarik.

Sebagai seorang imigran digital, tentunya mentor kerap mengalami kesulitan di dalam mentransfer ilmu ke digital native, terutama yang berkaitan dengan penggunaan teknologi digital. Teknologi tadi kerap membuat mentor menjadi frustrasi sehingga kesulitan untuk beradaptasi.

Walaupun begitu, apa pun kendala yang dihadapi oleh para mentor. Akan sangat penting untuk dapat mengerti serta menggunakan perangkat teknologi lalu menerapkannya di dalam metode pembelajaran menarik bagi para siswanya.

Dampak Generasi Digital Native pada Bisnis

Generasi ini tumbuh dengan adanya dunia digital ternyata ini berdampak pada otaknya yang berbeda dibandingkan generasi yang tidak tumbuh bersama teknologi semenjak lahir. Keunikan ini ternyata membawa dampak yang tergolong cukup besar di dunia bisnis serta pemasaran.

Generasi ini mempunyai kemampuan untuk menyerap informasi dengan efektif dan mendorong berbagai macam ide baru dalam bisnis. Ini tentunya sangat menguntungkan, dikarenakan potensi untuk dapat menciptakan samudra biru akan semakin besar.

Tentunya hal ini berdampak pula pada strategi marketing yang diterapkan pada generasi ini. berikut adalah beberapa strateginya.

  • Membuat konten di media sosial lalu memanfaatkan channel tadi untuk melakukan promosi produk. Promosi meliputi jenis produk, behind the scene pengerjaan produk, manfaat dan lainnya.
  • Mengumpulkan lalu membagikan konten yang berkaitan dengan produk yang dibuat pengguna. Contohnya konten pembelian produk ataupun konten review.
  • Melakukan live di sosial media yang mana ini dapat meningkatkan engagement serta menjual produk ke audiens.
  • Melakukan kerja sama dengan content creator dan influencer guna meningkatkan brand awareness.

Sampai di sini kalian sudah memahami tentang apa yang dimaksud dengan generasi digital native dan juga dampaknya. Jadi pada dasarnya untuk generasi ini sudah akrab dengan teknologi semenjak lahir hingga dalam kehidupan sehari-hari akan lebih bergantung dengan teknologi.

Untuk kalian yang bukan termasuk dalam digital native namun ingin lebih paham teknologi maka tidak ada salahnya mengambil kursus di CourseNet, salah satunya soal digital marketing. Ilmu ini sangat bermanfaat terutama jika kalian ingin terjun ke dunia bisnis online.

Mau Ikut Kursus Di Course-Net? Lihat Jadwal Kelas Selangkapnya.

Kerja udh lama tapi karir masih stuck disitu-situ aja ? Atau udh coba ikut kursus, tapi malah isinya teori aja ? Tenang, Course-net punya solusinya. Anda akan didamping langsung oleh Coach Praktisi Aktif kelas dunia. Berminat ? Yuk Konsultasi sekarang juga.

Tags

Artikel Terkait

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Tumblr
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Subscribe Sekarang!

Dapatkan berita & artikel terbaru seputar IT Gratis!