Ingin tahu bagaimana DNS hijacking bisa mengancam keamanan internet Anda? Serangan DNS hijacking dapat mengubah pengaturan DNS untuk mengarahkan permintaan DNS ke server yang tidak sah.
Akibatnya, alamat IP yang Anda akses bisa dialihkan ke situs berbahaya, membahayakan data pribadi. Dengan memahami cara kerja serangan ini, Anda bisa lebih waspada terhadap risiko yang tersembunyi di balik permintaan DNS.
Tapi jangan khawatir—ada langkah-langkah pencegahan yang bisa Anda terapkan untuk mengamankan server DNS. Pelajari lebih lanjut agar akses internet Anda tetap aman dari serangan domain name system hijacking.
Apa itu DNS Hijacking?
DNS hijacking, atau yang dikenal sebagai serangan pengalihan DNS, adalah sebuah ancaman siber yang dapat mengubah proses normal penerjemahan nama domain menjadi alamat IP.
Pada serangan ini, penyerang mengalihkan permintaan DNS pengguna ke server yang telah dikendalikan oleh pihak jahat, yang kemudian mengarahkan pengguna ke situs web palsu.
Hal ini memungkinkan pencurian data pribadi dan informasi sensitif. Pemahaman yang baik tentang cara kerja serangan ini penting untuk menjaga keamanan siber dan menghindari risiko mengakses situs palsu atau berbahaya.
Baca Juga: DNS Adalah : Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenis & Cara Kerjanya
Jenis-Jenis DNS Hijacking
Ada beberapa metode yang biasa digunakan oleh penyerang dalam melakukan DNS hijacking. Berikut ini beberapa jenis serangan yang perlu diwaspadai:
1. Rogue DNS Server Hijacking
Pada jenis serangan ini, penyerang mengambil alih server DNS yang sah dan mengubah catatan DNS-nya. Dengan mengubah pengaturan tersebut, mereka dapat mengarahkan permintaan pengguna ke alamat IP yang berbahaya.
Ketika pengguna mencoba mengakses suatu situs, mereka akan diarahkan ke halaman yang dikendalikan oleh penyerang tanpa disadari.
2. Man-in-the-Middle Attack (MITM)
Serangan MITM terjadi ketika penyerang menyisipkan diri di antara pengguna dan server DNS. Dalam situasi ini, penyerang dapat memanipulasi komunikasi antara pengguna dan server DNS.
Sehingga pengguna diarahkan ke situs berbahaya yang dapat mencuri informasi pribadi mereka. Serangan ini sering kali sulit dideteksi karena terjadi di tengah proses komunikasi.
3. Local DNS Hijacking
Local DNS hijacking melibatkan pemasangan malware di perangkat pengguna. Malware ini kemudian mengubah pengaturan DNS di perangkat, mengarahkan semua permintaan DNS ke server yang telah dikendalikan oleh penyerang.
Akibatnya, setiap kali pengguna mencoba mengakses suatu situs, mereka akan dialihkan ke situs yang dipalsukan oleh penyerang.
Bagaimana DNS Hijacking Bekerja
Proses dasar DNS hijacking dimulai dengan penyerang yang memperoleh akses ke pengaturan DNS, baik melalui malware di perangkat pengguna atau dengan mengeksploitasi kelemahan pada router yang tidak aman.
Setelah berhasil mengubah pengaturan DNS, penyerang dapat mengarahkan lalu lintas pengguna ke server jahat. Berikut adalah skema serangan DNS hijacking:
- Pengguna Mengakses Situs: Ketika pengguna mencoba mengakses sebuah situs web, permintaan DNS akan diterima oleh server yang dikendalikan penyerang.
- Dialihkan ke Situs Palsu/ DNS Palsu: Server jahat kemudian menerjemahkan nama domain yang diminta menjadi alamat IP palsu, mengarahkan pengguna ke situs berbahaya.
- Pengumpulan Data: Situs palsu yang dituju dapat menipu pengguna untuk memasukkan informasi pribadi, seperti kredensial login, yang kemudian dicuri oleh penyerang.
Adapun, perbedaan DNS Hijacking Berbasis Client dan Server sebagai berikut:
- Client-based hijacking terjadi di perangkat individu, seringkali disebabkan oleh malware yang mengubah pengaturan DNS.
- Server-based hijacking melibatkan pengambilalihan server DNS untuk memanipulasi semua permintaan dari pengguna yang terhubung ke server tersebut.
Dampak DNS Hijacking pada Pengguna
DNS hijacking tidak hanya mengancam keamanan siber individu, tetapi juga dapat menimbulkan berbagai dampak serius, seperti:
- Pencurian Data Pribadi: Pengguna bisa tertipu untuk memasukkan informasi sensitif di situs palsu, yang kemudian dicuri oleh penyerang. Ini termasuk data login, informasi keuangan, dan data pribadi lainnya.
- Serangan Phishing dan Malware: Pengguna dapat diarahkan ke situs yang dirancang untuk menyebarkan malware atau melancarkan serangan phishing. Ini dapat menyebabkan infeksi perangkat dengan virus atau ransomware.
- Kerugian Finansial dan Reputasi: Organisasi yang menjadi korban serangan ini dapat mengalami kerugian finansial akibat kehilangan data pelanggan, dan reputasi mereka dapat tercoreng jika pelanggan merasa tidak aman.
Baca Juga: Cara Kerja DHCP Server: Panduan Lengkap untuk Pemula
Contoh Kasus DNS Hijacking
Berikut ini beberapa insiden DNS hijacking yang terkenal dan menonjol dalam sejarah cybercrime:
Serangan Google Public DNS (2014)
Pada Maret 2014, server DNS milik Google (8.8.8.8/32) sempat dibajak selama 22 menit. Serangan ini diduga menggunakan teknik Border Gateway Protocol (BGP) exploit untuk merebutkan ulang lalu lintas ke router yang dikendalikan oleh hacker.
Akibatnya, server DNS Google dialihkan ke IP address di Rumania dan Austria, memungkinkan penyerang untuk melakukan serangan phishing dan malware.
Serangan ID-SIRTI (2015)
Organisasi pengawas keamanan internet di Indonesia, ID-SIRTI, menjadi korban serangan DNS hijacking pada Mei 2015. Meskipun tidak ada data yang dicuri, insiden ini menunjukkan betapa rentannya infrastruktur DNS terhadap serangan.
DNS Hijacking oleh ISP di Indonesia
Selain ID-SIRTI, praktik DNS hijacking juga dilakukan oleh beberapa penyedia layanan internet (ISP) di Indonesia untuk memblokir situs-situs tertentu.
Praktik ini melibatkan pengalihan port 53 ke server milik ISP, yang dapat mempengaruhi respons NXDOMAIN dan membuka potensi serangan XSS.
Global DNS Hijacking Attacks
Serangan DNS hijacking global telah dilaporkan oleh para ahli cybersecurity seperti Tripwire, FireEye, dan Mandiant. Serangan ini menargetkan organisasi pemerintah, operator telekomunikasi, dan entitas internet di Timur Tengah, Eropa Utara, Afrika Utara, dan Amerika Utara.
Serangan ini dilakukan dengan mengubah catatan DNS untuk mengarahkan pengguna ke situs palsu yang dirancang untuk mencuri kredensial login dan informasi sensitif lainnya.
Cara Mencegah DNS Hijacking
Mencegah DNS hijacking memerlukan tindakan proaktif untuk melindungi sistem dan jaringan Anda dari serangan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Menggunakan DNS over HTTPS (DoH) atau DNS over TLS (DoT): Protokol ini mengenkripsi permintaan DNS, membuatnya lebih sulit untuk disadap atau dimanipulasi oleh penyerang.
- Mengamankan Router dan Perangkat: Pastikan untuk mengubah kata sandi default pada router, serta memperbarui firmware secara teratur untuk menutup kerentanan.
- Memperbarui Perangkat Lunak dan Firmware: Selalu pastikan perangkat Anda terlindungi dari celah keamanan terbaru dengan memperbarui secara rutin.
- Menggunakan VPN yang Aman: VPN dapat membantu menyembunyikan aktivitas online Anda, menambah lapisan keamanan saat berselancar di internet.
- Memilih Penyedia DNS yang Terpercaya: Gunakan penyedia DNS yang memiliki reputasi baik dalam hal keamanan, seperti Google DNS atau Cloudflare.
Langkah Penanganan Setelah DNS Hijacking Terjadi
Jika Anda menjadi korban DNS hijacking, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk meminimalkan dampaknya:
- Mengganti DNS ke Penyedia Terpercaya: Segera ubah pengaturan DNS Anda ke penyedia yang memiliki keamanan yang baik untuk memastikan permintaan DNS tidak lagi dialihkan ke server jahat.
- Reset Perangkat yang Terinfeksi: Lakukan reset pada perangkat yang dicurigai terinfeksi malware untuk mengembalikan pengaturan asli dan menghapus perangkat lunak berbahaya.
- Pelaporan ke ISP atau Pihak Berwenang: Melaporkan insiden tersebut ke penyedia layanan internet (ISP) atau otoritas terkait untuk membantu mengidentifikasi dan mencegah serangan lebih lanjut.
Memahami Serangan DNS Hijacking dan Langkah Pencegahannya
Memahami ancaman DNS hijacking dan cara pencegahannya sangat penting untuk menjaga keamanan data di era digital. Namun, memiliki pemahaman teoritis saja tidak cukup. Oleh karena itu, bergabunglah dengan Kursus Cyber Security di Course-Net!
Anda akan diajar langsung oleh coach berpengalaman lebih dari 5 tahun. Metode Experience Based Learning di Course-Net memastikan Anda belajar secara mendalam melalui praktik nyata. Program ini menawarkan GRATIS re-coaching seumur hidup.
Kelebihan lainnya termasuk fleksibilitas pembayaran dengan cicilan hingga 18 kali, dukungan dari 100.000+ alumni dan 472+ klien perusahaan, serta penilaian bintang 4.9 dari lebih dari 15.000 ulasan di Google Review.
Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menguasai keterampilan penting di bidang keamanan siber! Kunjungi Course-Net dan tingkatkan karier Anda sekarang juga.

