Docker adalah software yang digunakan untuk mengemas, menjalankan, hingga mengelola aplikasi ke dalam satu wadah yang disebut dengan container.
Adanya docker memungkinkan aplikasi bisa berjalan di berbagai perangkat, server, dan cloud, tanpa harus konfigurasi ulang.
Karena fungsinya yang krusial dalam pengembangan aplikasi modern, artikel berikut akan mengajak Anda memahami lebih jauh mengenai cara kerja, manfaat, hingga bagaimana docker bisa meningkatkan efisiensi pengembangan perangkat lunak.
Apa Itu Docker?
Sebelum lebih jauh membahas tentang cara kerjanya, mari pahami dulu seperti apa definisi dan evolusi software ini, serta alasannya begitu populer di kalangan developer.
1. Definisi Docker
Sederhananya, docker adalah platform atau software yang sifatnya open-source dan bisa dipergunakan developer mengemas aplikasi ke dalam satu wadah atau container.
Berkat adanya docker, aplikasi jadi lebih mudah dijalankan, dipindahkan, maupun dikelola di berbagai perangkat.
2. Sejarah dan Evolusi Docker
Docker dirilis pertama kali di tahun 2013 dan mulanya dikembangkan untuk mempermudah deployment aplikasi khususnya di lingkungan LXC.
Namun, seiring waktu, docker semakin tumbuh pesat karena mampu membuat proses pengemasan sekaligus distribusi aplikasi menjadi lebih mudah. Sekarang, docker bahkan menjadi standar industri, terutama untuk cloud computing dan DevOps.
3. Kenapa Docker menjadi Populer di Kalangan Developer?
Bukan cuma karena ringan dan cepat, docker menjadi pilihan favorit developer sebab alasan berikut ini.
- Tingkat portabilitas tinggi;
- Mudah diatur dan dikelola;
- Mendukung otomatisasi dan alur kerja yang lebih efisien;
- Memiliki dukungan komunitas.
Cara Kerja Docker

Bagaimana docker bekerja dan apakah cara kerjanya sama dengan virtual machine? Mari simak cara kerja docker di penjelasan berikut ini.
1. Apa Itu Container dalam Docker?
Container dalam docker adalah semacam wadah atau kotak portable yang terisolasi dan berisi aplikasi dan semua dependensinya. Container memastikan aplikasi dapat bekerja secara maksimal di berbagai ekosistem.
2. Docker vs Virtual Machine: Apa Bedanya?
Docker bekerja secara lebih efisien karena hanya mengemas aplikasi dan dependensinya. Sementara itu, virtual machine bekerja dengan menjalankan sistem lengkap sehingga menyebabkan operasi lebih lambat dan berat.
3. Bagaimana Docker Mengisolasi Aplikasi dan Dependensinya?
Docker mengisolasi aplikasi dan dependensinya dengan meluncurkannya ke dalam container dan tidak bercampur dengan sistem host atau sistem utama.
4. Docker Architecture: Komponen Utama dalam Docker
Docker architecture punya beberapa komponen utama yang terdiri dari:
- Docker client
- Docker daemon
- Docker container
- Docker image
- Docker registry
- Docker hub
Manfaat Docker dalam Pengembangan Aplikasi
Para developer begitu mengandalkan docker untuk pengembangan aplikasi karena memiliki manfaat lengkap, mulai dari portabilitas hingga skalabilitas.
1. Kemudahan Pengelolaan Lingkungan Pengembangan
Docker bekerja dengan memastikan lingkungan pengembangan dan produksi sama, sehingga dapat mengurangi bug yang diakibatkan perbedaan versi.
2. Portabilitas Aplikasi antar Platform
Dengan menggunakan docker, aplikasi bisa dijalankan berbagai platform, termasuk Windows, macOS, dan Linux.
3. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Sebab cara kerjanya lebih ringan, docker bisa menghemat sumber daya dan memori.
4. Skalabilitas dan Fleksibilitas
Manfaat selanjutnya dari docker adalah fleksibilitas dan skalabilitasnya yang mudah, memungkinkan berkurangnya beban aplikasi.
5. Mempermudah Pengujian dan Deployment Otomatis
Docker bisa mengurangi tingkat kesalahan konfigurasi dan bisa dijalankan secara konsisten sehingga mempermudah pengujian dan deployment otomatis.
Langkah Memulai dengan Docker

Ingin mencoba docker secara langsung? Coba ikuti tahap demi tahap berikut ini.
1. Instalasi Docker di Berbagai Sistem Operasi
Unduh docker sesuai dengan sistem operasi dan instal docker di desktop Anda.
2. Menjalankan Container Pertama
Jalankan container pertama dengan perintah “docker run hello-world”.
3. Mengelola dan Memonitor Container dengan Docker CLI
Monitor docker dengan perintah “docker ps” untuk memastikan container berjalan, atau gunakan “docker stop” untuk menghentikan, dan “docker rm” bila ingin menghapus.
4. Membuat Dockerfile untuk Otomatisasi Build
Anda bisa buat file dengan nama “Dockerfile” untuk membangun image aplikasi otomatis.
Mau jadi Cloud Engineer? Daftar kursus Cloud Engineer di Course-Net sekarang!
Kasus Penggunaan Docker di Dunia Industri
Seperti apa aplikasi penggunaan docker di dunia industri? Berikut ini contoh penggunaannya.
1. Penggunaan Docker dalam DevOps
Dalam bidang DevOps, docker membantu otomatisasi deployment untuk proses pengembangan yang lebih cepat.
2. Docker dalam Pengembangan Aplikasi Berbasis Microservices
Docker dapat membantu setiap service dijalankan dengan terpisah untuk memudahkan pengembangan.
3. Docker untuk Pengujian Perangkat Lunak
Untuk testing software, docker mampu mempercepat proses dan memberi hasil uji yang konsisten.
4. Penggunaan Docker di Cloud Computing
Di cloud computing, penggunaan docker bisa memudahkan proses deployment ke dalam cloud.
Mau Belajar tentang Docker? Daftar Kursus Cloud Engineer di Course-Net!
Sebagai software yang berperan penting dalam pengembangan aplikasi, memahami cara kerja hingga langkah penggunaan docker adalah sebuah keharusan, terutama bagi Anda yang ingin terjun ke bidang cloud computing.Untuk membantu Anda lebih memahami dan menguasai cara penggunaannya, Course-Net hadir dengan Kursus Cloud Engineer bersertifikasi! Dapatkan pengalaman belajar yang lebih mendalam dengan dukungan mentor berpengalaman.