course-net
Search
Close this search box.

Home >

Jenis – Jenis Ancaman Serangan Siber Yang Umum Dilakukan

Tuesday, 7 May 2024 4:32 PM

JENIS SERANGAN SIBER

Jenis serangan siber dalam keamanan sistem komputer melibatkan sejumlah istilah dan konsep yang penting untuk memahami cara melindungi infrastruktur IT Anda dari berbagai ancaman dunia maya.

Serangan Siber Adalah

Serangan siber merupakan ancaman yang semakin meningkat di era digital saat ini,  mengancam infrastruktur komputer, jaringan, dan data sensitif. Dengan serangan ini dilakukan oleh penyerang dengan tujuan merusak sistem, mencuri informasi, mengganggu layanan, dan mengambil kendali sistem. Bentuk umum serangan siber adalah malware seperti virus, worm, Trojan horse, ransomware, dan spyware yang dapat merusak sistem Anda atau mencuri data tanpa izin Anda.

Selain itu, serangan phishing, di mana penyerang menggunakan email atau pesan teks palsu untuk mengelabui korban agar membocorkan informasi pribadi seperti kata sandi atau informasi keuangan, juga menimbulkan ancaman serius. Serangan (DoS) atau (DDoS) juga membanjiri server atau jaringan dengan lalu lintas Internet yang berlebihan, mengganggu layanan kepada pengguna yang berwenang dan menyebabkan gangguan signifikan pada layanan online.

Baca juga: Network Security: Pengertian, Jenis Dan Tips Menerapkannya

Selain itu, penyerang menggunakan teknik seperti injeksi SQL untuk memasukkan kode berbahaya ke dalam input aplikasi web dengan tujuan mengekstraksi informasi sensitif atau menghapus data dari database. Penting untuk diingat bahwa serangan siber dapat berdampak negatif terhadap individu, dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan.

Oleh karena itu, melindungi infrastruktur  dan data IT Anda sangatlah penting. Langkah-langkah keamanan siber yang efektif mencakup penerapan perangkat lunak keamanan terbaru, pembaruan  perangkat lunak secara berkala, pelatihan keamanan  pengguna, pemantauan  aktivitas jaringan secara aktif, dan penerapan kebijakan keamanan yang ketat. Dengan menyadari dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, organisasi dan individu dapat mengurangi risiko menjadi korban serangan siber yang semakin canggih dan kompleks.

Langkah-langkah pencegahan data dari serangan cyber.

Melindungi sistem dan data Anda dari serangan siber memerlukan tindakan pencegahan yang kuat. Berikut  beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan keamanan sistem dan melindungi data Anda dari serangan siber

langkah pencegahan siber
source: businessworld

1. Pembaruan Perangkat Lunak (Manajemen Patch)

Perangkat Lunak Sistem Operasi, Aplikasi, dan Keamanan Perangkat Semua perangkat lunak, termasuk , selalu diperbarui dengan pembaruan  dan patch keamanan terkini. Perangkat lunak yang tidak diperbarui rentan terhadap serangan yang  dimanfaatkan oleh penyerang.

2. Penggunaan antivirus

Instal dan perbarui perangkat lunak keamanan, seperti antivirus, firewall, dan antispyware, di semua perangkat yang terhubung ke jaringan Anda. Perangkat lunak keamanan  membantu mendeteksi dan mencegah serangan malware dan ancaman dunia maya lainnya.

3. Konfigurasi Firewall yang Kuat

Konfigurasikan firewall Anda dengan benar untuk memantau dan mengontrol lalu lintas jaringan masuk dan keluar. Batasi akses jaringan ke layanan yang benar-benar diperlukan untuk mencegah intrusi tidak sah.

4. Enkripsi Data Sensitif

Gunakan enkripsi untuk melindungi data sensitif saat disimpan dan dalam transit antar sistem atau  dalam jaringan. Enkripsi memastikan bahwa  hanya  pihak yang memiliki kunci dekripsi yang benar yang dapat membaca data.

5. Manajemen Akses yang Tepat

Kelola akses pengguna dengan menerapkan prinsip hak istimewa paling rendah. Berikan akses hanya kepada pengguna atau sistem yang memerlukan akses ini untuk melakukan suatu tugas. Juga, pastikan untuk membatasi akses administrator.

6. Pemantauan dan Deteksi Ancaman (Monitoring)

Secara aktif memantau aktivitas jaringan dan sistem untuk mendeteksi  aktivitas mencurigakan dan tanda-tanda potensi ancaman. Deteksi serangan secara real time menggunakan alat pendeteksi ancaman (IDS/IPS).

7. Kesadaran dan Pelatihan Keamanan Siber

Meningkatkan kesadaran keamanan siber karyawan melalui pelatihan rutin mengenai praktik keamanan siber yang aman, termasuk Misalnya saja cara mengenali serangan phishing,  membuat kata sandi yang kuat, dan  melaporkan insiden keamanan.

8. Pencadangan Data Reguler

Cadangkan data Anda secara teratur dan simpan cadangan di lokasi aman yang  terpisah dari sistem utama Anda. Ini  membantu pemulihan data jika terjadi serangan ransomware atau kerusakan data lainnya.

9. Menerapkan Kebijakan Keamanan yang Kuat

Membuat dan menerapkan kebijakan keamanan yang ketat untuk mengatur penggunaan sistem, akses ke data, dan praktik keamanan yang diharapkan di seluruh organisasi. Pastikan kebijakan Anda diperbarui secara berkala untuk mengimbangi perkembangan teknologi dan ancaman baru.

10. Pemfilteran Email

Gunakan pemfilteran email dan lalu lintas web yang efektif untuk mengidentifikasi  email dan email mencurigakan atau berbahaya yang dapat digunakan sebagai vektor serangan.

Baca juga: Network Security: Pengertian, Jenis Dan Tips Menerapkannya

Jenis – jenis Serangan Siber

Mengetahui dan memahami jenis-jenis serangan siber diperlukan untuk menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat dan mengurangi risiko serangan siber terhadap sistem dan informasi. Organisasi dan individu harus tetap waspada dan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi diri mereka dari ancaman. Beberapa jenis serangan siber yang paling umum dilakukan oleh penyerang meliputi

1. Phishing

adalah serangan di mana penyerang mencoba mendapatkan informasi sensitif seperti kata sandi, informasi keuangan, atau informasi pribadi dengan menyamar sebagai entitas tepercaya melalui email, pesan teks, atau situs web palsu. Korban phishing sering kali tertipu untuk mengklik situs web berbahaya atau mengirimkan informasi sensitif.

2. Malware

adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak atau mengganggu sistem komputer. Jenis malware termasuk virus, worm, Trojan, ransomware, dan spyware. Distribusi perangkat lunak dapat terjadi melalui email, situs web berbahaya, atau perangkat USB yang terinfeksi.

3. Denial-of-Service (DoS) / Distributed Denial-of-Service (DDoS)

Serangan DoS atau DDoS bertujuan membanjiri server atau jaringan dengan lalu lintas Internet yang berlebihan, membuat layanan atau sumber daya jaringan tidak tersedia bagi pengguna yang berwenang. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan layanan, penurunan kinerja, atau bahkan kegagalan sistem.

4. Ransomware

adalah serangan di mana penyerang menyimpan data di sistem korban dan meminta pembayaran uang tebusan (tebusan) untuk mendapatkan kunci rahasia yang diperlukan untuk mendapatkan kembali akses ke data tersebut. Keuntungan dapat mengakibatkan kerugian yang serius dan menyebabkan terhentinya operasional bisnis.

5. Man-in-the-Middle (MitM)

Serangan MitM melibatkan serangan yang mengganggu komunikasi yang sedang berlangsung antara dua pihak yang sah. Penyerang dapat menguping atau memanipulasi informasi yang dibagikan antara dua pihak, seperti mencuri informasi pribadi atau mengubah pesan.

6. SQL Injection

Serangan SQL terjadi ketika penyerang menyuntikkan kode SQL berbahaya ke dalam input yang diterima oleh aplikasi web untuk mengekstrak informasi tertentu dari database atau bahkan menghapus data.

7. Cross-Site Scripting (XSS)

Serangan XSS melibatkan penyuntikan teks berbahaya ke halaman web yang dapat dieksekusi oleh pengguna lain yang mengunjungi halaman tersebut. Serangan XSS dapat digunakan untuk mencuri cookie sesi, mengarahkan pengguna ke situs web berbahaya, atau melakukan tindakan berbahaya di browser pengguna.

8. Brute Force

Serangan brute force adalah serangan di mana penyerang berusaha sekuat tenaga mencocokkan kata sandi untuk mendapatkan akses ke sistem atau akun yang aman.

9. Credential Stuffing

Serangan cross-link terjadi ketika penyerang mencoba mendapatkan akses online ke akun pengguna yang sama menggunakan nama pengguna dan kata sandi yang sebelumnya dicuri.

10. Social Engineering

Rekayasa sosial mengeksploitasi pikiran orang, seringkali melalui telepon, email, atau media sosial, untuk mendapatkan akses ke informasi rahasia atau mendapatkan akses ke sistem yang dilindungi.

Kesimpulan

Penting untuk mengenali dan memahami jenis serangan siber ini sehingga dunia usaha dan individu dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi sistem, data, dan informasi pribadi mereka dari ancaman siber yang terus berkembang. Langkah-langkah keamanan yang kuat, seperti penggunaan perangkat lunak keamanan terkini, pelatihan keamanan  pengguna, dan pemantauan  aktivitas jaringan secara aktif, sangat penting untuk mengurangi risiko serangan siber. Anda dapat mengikuti Kursus Cyber Security

Kursus IT di Course-Net Di Jamin SAMPAI BISA!

Masih Ga percaya ? Di Course-Net kamu Belajar Langsung Oleh Coach Praktisi Aktif Berpengalaman

Play Video about kursus IT

Tertarik mau berkarir dibidang IT? Tapi Ga punya SKill IT? Atau Karir IT kamu stuck gini gini aja ?Tenang, Kamu akan dibimbing langsung oleh Coach Praktisi Aktif Kelas Dunia yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun.

SAYA BERMINAT, SAYA MAU LIHAT PROGRAM KURSUS DI COURSE-NET

Yuk, Akselerasi Karir IT mu untuk berkarir dengan apa yang kamu mau. Eiits jangan lupa, Berkarir di bidang IT bisa GAJI 2 Digit Loh, Ga percaya ? Yuk Daftar Sekarang Di Course-Net Indonesia.

Artikel Terkait

Tags

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Tumblr
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Subscribe Sekarang!

Dapatkan berita & artikel terbaru seputar IT Gratis!

Mau Berkarir Di Bidang IT? Tapi Ga Punya Basic IT

Kursus di Course-Net, Anda akan didampingi langsung oleh Coach Praktisi Aktif kelas Dunia yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. 100.000++ ORANG DARI LEVEL MAHASISWA, STAFF, MANAGER, HINGGA BUSINESS OWNER TELAH BERGABUNG BERSAMA DI COURSE-NET INDONESIA DAN TERUS BERTAMBAH! Jadi Kapan giliran Anda ikut kursus di Course-Net?