course-net
Search
Close this search box.

Home >

Scrum: Pengertian, Cara Kerja dan Manfaatnya

Friday, 23 February 2024 4:47 PM

scrum adalah

Dalam suatu perusahaan, menjalankan manajemen proyek menjadi hal yang cukup penting dilakukan, terlebih untuk proyek-proyek teknologi. Salah satu kerangka kerja yang perlu dilakukan yakni scrum. Metode ini bahkan cocok dipakai dalam menemukan solusi secara cepat apabila terjadi hambatan.

Apa yang Dimaksud dengan Scrum?

scrum
Sumber : VSID

Istilah ini mungkin belum terlalu diketahui, namun sejatinya metode tersebut sudah ada sejak bertahun-tahun lalu, tepatnya mulai 1980-an. Ketika perusahaan ingin merancang atau merilis sebuah produk seperti perangkat lunak, tentu membutuhkan keterlibatan banyak orang dan proses yang tidak singkat.

Oleh karena itu, bisa dibilang jika scrum adalah metode atau kerangka kerja yang membagi perencanaan jangka panjang menjadi sejumlah periode kerja dalam jangka pendek. Adapun tujuannya untuk dapat menjaga komunikasi tim hingga menjalankan kinerja secara berkelanjutan.

Kerangka kerja ini bermula dari metode agile sehingga keduanya sulit terpisahkan. Keduanya sama-sama membagi pekerjaan menjadi lebih kecil lagi, bahkan jika menggunakan metode agile, suatu tim dapat mengetahui cara kerja tim lain sehingga memudahkan kolaborasi.

Penggunaan scrum dapat diterapkan dalam berbagai proyek dan pekerjaan. Mulai dari pembuatan software, website, rencana event, dan sebagainya. Dengan adanya metode ini, Anda dan tim dapat memecahkan berbagai masalah melalui komunikasi antar anggota tim secara kuat.

Peranan dalam Scrum

Metode kerangka kerja ini menjadi salah satu yang terbaik untuk berbagai keperluan manajemen sebuah proyek. Hanya saja, diperlukan setidaknya tiga peranan khusus untuk dapat mengelola kinerja scrum supaya dapat dilaksanakan secara maksimal. Berikut ketiga peran yang dimaksud:

1. Product owner

Merupakan peranan yang utama dan penting dalam metode kerangka kerja. Seorang product owner bertugas dalam memastikan bahwa kinerja tim sudah sesuai dengan tujuan proyek pengembangan dan target perusahaan secara keseluruhan.

Mereka juga harus memahami kebutuhan bisnis, seperti harapan para pelanggan hingga tren pasar. Tidak hanya itu, dalam suatu scrum framework seorang product owner juga akan berhubungan dengan manajer produk hingga stakeholder lainnya.

2. Development team

Selain itu, ada juga tim development yang terdiri dari para profesional untuk melakukan pengembangan. Tim ini juga berperan dalam melakukan pekerjaan dan penyelesaian berbagai tugas dalam langkah-langkah kerangka kerja.

Dalam suatu tim pengembang scrum, umumnya terdiri dari berbagai divisi seperti desainer, penulis, teknisi, analis, dan berbagai peran penting lainnya. Semuanya penting guna mencapai tujuan proyek yang lebih baik. Mereka juga akan saling berkolaborasi untuk memetakan tujuan dan rencana akhir.

3. Scrum master

Dalam suatu kerangka kerja, para pekerja juga memiliki peran yang sangat penting. Mereka harus bertanggung jawab untuk memastikan kembali bahwa tim dan proyek yang dikerjakan telah beroperasi seefektif dan seefisien mungkin.

Mereka-lah yang disebut dengan scrum master, sebagai pekerja yang harus bekerja sesuai alur dan metodenya sembari melakukan perencanaan dan merancang solusi apabila terjadi hambatan. Mereka bahkan akan dilimpahi tugas yang besar untuk memasukkan pola kerangka kerja dalam perusahaan.

Tahapan dan Cara Kerjanya

Dalam merencanakan dan menjalankan kerangka kerja, tentu ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Secara umum, tahapan yang dimaksud dimulai dari product backlog sampai dengan sprint retrospective. Berikut beberapa penjelasan mengenai tahapan metode tersebut.

1. Product backlog

Merupakan tahapan pertama yang menjadi tanggung jawab dari manajer atau product owner. Sederhananya, tahap product backlog ini berisi daftar langkah-langkah yang harus dilakukan oleh tim sesuai dengan skala prioritas yang harus dijalankan.

Dalam pelaksanaan metode scrum ini, tidak jarang akan dilakukan penataan ulang oleh perwakilan perusahaan maupun stakeholder terkait. Hal ini karena kondisi pasar terbilang selalu berubah sehingga apa yang kurang baik akan dihilangkan.

2. Sprint planning

Dalam tahapan ini, produk atau proyek yang menjadi prioritas akan disusun kembali menjadi sprint backlog. Tahap sprint planning melibatkan seluruh anggota tim di mana mereka akan menyusun rencana untuk sprint selanjutnya, baik dari tugas yang dilakukan, durasi, hingga penanggung jawab tugas.

Tugas lain yang dilakukan tim scrum dalam tahapan sprint planning yakni menentukan bagaimana penyelesaian dari apa yang telah direncanakan. Dengan demikian, hasil dari tahapan ini berupa daftar tugas yang harus dilakukan selama proses sprint berlangsung.

3. Sprint dan Daily Scrum

Pada tahap berikut, setiap anggota tim yang bertugas akan terlibat secara aktif. Ditambah selama masa sprint, mereka akan melakukan aktivitas pertemuan harian atau daily scrum. Tujuannya untuk membahas kemajuan dan mengevaluasi berbagai permasalahan yang muncul.

Dalam proses ini, umumnya terdapat perwakilan yang berperan sebagai scrum master. Tugasnya yakni untuk membantu tim agar tetap fokus dan memahami apa itu scrum. Dengan demikian, setiap tugas dan pekerjaan akan dapat terselesaikan secara tepat waktu.

4. Sprint review

Merupakan salah satu tahapan yang terakhir dilakukan oleh setiap anggota tim. Dalam tahapan ini, produk maupun proyek yang dikerjakan sudah harus terselesaikan dan siap digunakan. Setiap tim juga akan melakukan review terhadap produk yang telah selesai tersebut.

Selain anggota tim, proses agile scrum ini juga tidak jarang melibatkan klien hingga stakeholder terkait. Mereka akan melihat dan memastikan bahwa pekerjaan telah selesai dan sudah sesuai dengan kebutuhan serta harapan. Hasilnya akan mengarah pada perubahan atau penambahan backlog.

5. Sprint retrospective

Langkah terakhir yang dilakukan yakni tahapan evaluasi kinerja yang dilakukan seluruh anggota tim selama proses sprint berlangsung. Setiap anggota akan membahas seberapa besar keberhasilan mereka serta mengevaluasi perbaikan yang akan diterapkan pada sprint selanjutnya.

Pada dasarnya, metode kerja merupakan sesuatu yang berulang. Proses yang dilakukan perusahaan dari awal pembuatan backlog hingga review akan dilakukan kembali dalam proyek berikutnya. Itulah mengapa proses evaluasi penting untuk meningkatkan proses dan hasil di tahapan yang lain.

Manfaat Penggunaan Metode Scrum

Menjalankan scrum methodology sudah pasti mempunyai banyak kelebihan tersendiri, terutama dalam pengembangan produk. Adapun manfaat yang bisa didapatkan dalam menerapkan metode tersebut yakni sebagai berikut:

1. Lebih fokus pada fungsionalitas

Proses scrum pada dasarnya akan membuat semua tim untuk fokus pada fungsi produk. Dengan demikian, setiap anggota tim akan berusaha mendesain produk secara maksimal guna mencapai hasil produk yang lebih baik.

2. Dapat memenuhi ekspektasi

Selain itu, produk dan proyek yang dilakukan dengan metode scrum agile juga dapat memenuhi keinginan perusahaan maupun klien. Hal ini juga akan membuat setiap perusahaan menetapkan skala prioritas yang mudah dicapai dan masuk akal.

3. Fleksibel terhadap perubahan

Metode ini juga memungkinkan setiap anggota tim dapat beradaptasi terhadap berbagai perubahan dan perkembangan. Tim juga dapat lebih mudah mengikuti persyaratan yang muncul hingga kebutuhan setiap klien. Tidak perlu waktu yang lama untuk menerapkan perubahan tersebut.

Itulah beberapa hal mengenai scrum yang wajib diketahui, termasuk definisi, peranan, hingga manfaat yang dimilikinya. Metode ini banyak dipilih karena biaya operasionalnya murah dengan tingkat efektivitas tinggi. Jika Anda ingin masuk ke dunia bisnis dan produk, pastikan Anda menguasai metode ini.

Guna memperkuat kemampuan dalam manajemen proyek, Anda wajib mempelajarinya secara mendalam. Gunakan layanan kursus dan pelatihan dari CourseNet yang dibekali dengan kurikulum ter-update dan pengajar profesional. Daftarkan diri Anda sekarang!

Mau Ikut Kursus Di Course-Net? Lihat Jadwal Kelas Selangkapnya.

Kerja udh lama tapi karir masih stuck disitu-situ aja ? Atau udh coba ikut kursus, tapi malah isinya teori aja ? Tenang, Course-net punya solusinya. Anda akan didamping langsung oleh Coach Praktisi Aktif kelas dunia. Berminat ? Yuk Konsultasi sekarang juga.

Tags

Artikel Terkait

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Tumblr
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Subscribe Sekarang!

Dapatkan berita & artikel terbaru seputar IT Gratis!