Semakin berkembangnya teknologi digital, cyber threat pun semakin marak dan banyak terjadi. Ancaman ini dapat mengganggu, mengancam, hingga mengakibatkan kerugian finansial.
Daftar Isi
ToggleApa itu Cyber Threat
Cyber threat adalah ancaman atau serangan yang dilakukan oleh penjahat siber untuk merusak dan mencuri data, bahkan hingga memusnahkan data. Serangan ini biasa dilakukan melalui jaringan internet atau komputer dari virus, serangan Denial of Service (DoS), dan lainnya.
Biasanya, cyber threat bertujuan untuk mendapatkan akses tidak sah dan merusak atau mencuri aset digital atau data atau informasi sensitif lain. Ancaman dan serangan siber biasa dilakukan oleh pihak anonymous dan sulit untuk di deteksi.
Semakin berkembangnya teknologi, jenis serangan yang dilakukan pun semakin kompleks. Untuk melawan ancaman ini, perlu dilakukan perlindungan terhadap sistem komputer dan juga memberi penyuluhan kepada perusahaan untuk semakin waspada dalam menghadapi ancaman siber.
Jenis Cyber Threat
Setiap jenis ancaman siber ni memiliki dampak, metode, dan tujuan yang berbeda. Ada beberapa jenis cyber threat yang perlu Anda waspadai, yaitu :
1. Malware
Malware merupakan perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak sistem atau mencuri data. Caranya yaitu dengan diam-diam memasukkan program ke dalam sistem lalu melakukan serangan. Malware merupakan ancaman yang berbahaya karena dapat membahayakan kerahasiaan data serta gangguan fatal bagi sistem sebuah perusahan atau organisasi.
Contohnya yaitu virus, worm, trojan, spyware, ransomare, dan perangkat lunak berbahaya lainnya.
2. Phising
Phising merupakan email penipuan, pesan teks, atau situs web yang dirancang untuk mencuri data pengguna. Nantinya, pengguna akan dimanipulasi untuk mengunduh malware sehingga data mereka terekspos. Yang bahayanya, informasi sensitif atau pribadi hingga nomor kartu kredit dan rekening bank pun dapat dicuri oleh pelaku phising.
Data yang dicuri dapat disalahgunakan oleh para pelaku phising. Biasanya, pelaku menggunakan data tersebut untuk keuntungan finansial. Namun ada juga yang menggunakannya untuk melakukan ancaman atau serangan terhadap suatu institusi.
3. Distributed Denial of Service (DDoS)
Serangan DDoS dapat mengambat situs web dengan melibatkan banyak perangkat atau sumber untuk membanjiri traffic secara berlebihan. Situs web melambat sehingga orang lain akan sulit untuk masuk kedalam situs web tersebut.
Serangan tersebut dilakukan untuk menimbulkan gangguan ketika jenis penipuan atau serangan lainnya sedang dilakukan.
4. Man-in-the-Middle (MitM)
MitM merupakan jenis serangan di mana seorang penyerang menyusup dan mencoba untuk memposisikan dirinya di antara dua pihak yang berkomunikasi. Tujuannya yaitu untuk memata-matai, mengganggu, atau mencoba memanipulasi pesan yang dikirimkan satu sama lain.
Biasanya, kedua pihak tidak menyadari bahwa ada pihak ketiga yang terlibat dalam pertukaran informasi tersebut.
5. Ransomware
Serangan ini dirancang untuk memasukkan perangkat lunak berbahaya ke dalam sistem dan mengenkripsi datanya. Kemudian, penjahat siber akan menuntut korban untuk membaya tebusan agar mereka dapat mendapat kunci dekripsi sehingga data mereka dapat kembali.
Walaupun sudah membayar tebusan, namun data tidak terjamin pulih sepenuhnya. Bahkan jika kunci dekripsi telah diterima, terkadang data yang telah dienkripsi dapat tetap rusak.
Untuk berlindung dari ransomware, jalankan perangkat lunak keamanan yang terbaru dan lakukan cadangan data secara teratur. Anda juga harus selalu berhati-hati terhadap tautan atau email yang mencurigakan, dan tidak sembarangan meng-kliknya.
Mengatasi Cyber Threat
Mengatasi dan mempertahankan diri dari cyber threat merupakan hal yang sangat penting. Berikut beberapa solusi keamanan yang dapat Anda ambil untuk melindungi diri dari ancaman siber :
1. Memasang Antivirus
Dengan adanya antivirus, sistem komputer atau perangkat mendapat perlindungan terhadap serangan siber. Gunakan antivirus yang terpercaya dan pastikan untuk selalu dilakukan update.
Antivirus dapat mengidentifikasi dan menghapus konten berbahaya yang ada pada sistem. Hal itu juga dapat mempersulit penyerang untuk menginfeksi sistem.
2. Gunakan Firewall
Firewall adalah perangkat lunak yang digunakan untuk melindungi jaringan atau sistem komputer dari ancaman dari jaringan eksternal seperti internet. Tujuan utama firewall yaitu untuk mengontrol traffic jaringan dan mencegah akses yang tidak sah.
Dengan menerapkan firewall, jaringan dapat aman dari serangan luar terutama dengan tindakan kemanan lainnya seperti penyimpanan data dalam server yang aman dan penggunaan kata sandi yang kuat.
3. Memperbarui Perangkat Lunak
Anda harus memastikan bahwa sistem operasi atau perangkat lunak Anda selalu diperbarui dengan versi terbaru. Terkadang ancaman dan serangan siber terjadi karena sistem mengalami kelemahan sehingga menimbulkan celah untuk dilakukan serangan.
Dengan dilakukan pembaruan, biasanya mencakup perbaikan keamanan sehingga dapat mengatasi kerentanan dan kelemahan.
4. Jangan Klik Lampiran dan Tautan yang Mencurigakan
Jika Anda melihat ada tautan atau lampiran dalam email yang mencurigakan, jangan lupa untuk memperhatikan nama pengirimnya dan apakah pesan tersebut sah. Jangan pernah mengklik lampiran yang mencurigakan karena dapat berpotensi mendapat serangan siber.
5. Lakukan Backup Data
Anda harus selalu melakukan backup untuk data Anda, terutama yang penting. Terutama jika terjadi serangan yang mengakibatkan hilangnya data, Anda telah memiliki cadangan tersebut.
Hilangnya data dapat mengakibatkan kerugian finansial hingga rusaknya reputasi perusahaan.
Kesimpulan
Cyber threat merupakan hal yang berbahaya bagi jaringan atau sistem komputer. Anda harus selalu berhati-hati dan waspada agar tidak terkena serangan siber. Jangan lupa juga untuk memberikan perlindungan pada kopmuter atau perangkat Anda.
Untuk mempelajari seputar perlindungan jaringan dan siber, Anda dapat mengikuti kursus cyber security di Course-Net.