Tool atau alat yang sangat penting dalam program komputer dan pengembangan aplikasi adalah compiler. Alat ini memungkinkan perintah yang dibuat oleh seorang programmer dapat dijalankan oleh komputer.
Proses pembuatan aplikasi memerlukan penggunaan bahasa pemrograman, dan Anda mungkin seringkali mendengar soal Python Compiler. Dengan adanya kompilator, Anda dapat menerjemahkan bahasa pemrograman tersebut ke dalam bahasa mesin, yang bisa dimengerti oleh komputer.
Memahami kompilator menjadi suatu keharusan bagi Anda yang ingin menjadi programmer yang mampu mengembangkan aplikasi canggih. Dengan pemahaman tersebut, seseorang dapat melakukan debugging program dengan lebih efisien dan meningkatkan kualitas penulisan kode .
Dalam artikel ini, akan dibahas secara lengkap tentang compiler, meliputi definisi, jenis, fungsi-fungsi, dan contoh kompilator dalam berbagai bahasa pemrograman.
Daftar Isi
ToggleDefinisi Compiler
Compiler atau bisa disebut dengan kompilator merupakan perangkat lunak komputer yang mengubah source code atau kode sumber program dalam bahasa pemrograman menjadi bahasa mesin atau kode objek yang dapat dipahami oleh komputer untuk nantinya dieksekusi.
Dengan bantuan kompilator, seorang programmer dapat menulis coding atau kode sumber menggunakan bahasa pemrograman yang dapat dimengerti oleh manusia. Fungsi utama kompilator yaitu menerjemahkan kode program menjadi bentuk bahasa mesin yang terdiri dari kode biner (1 dan 0).
Setelah berhasil menghasilkan kode objek, komputer dapat melaksanakan perintah sesuai dengan instruksi yang telah ditulis oleh programmer. Dengan demikian, kompilator berperan sebagai penghubung antara manusia dan komputer atau perangkat mesin lainnya melalui perintah pemrograman.
Fungsi-fungsi Compiler
Umumnya, fungsi dari compiler yaitu memfasilitasi seorang programmer supaya kode program yang diinput dapat dimengerti oleh komputer. Adapun secara rinci, fungsi kompilator yaitu sebagai berikut:
- Menjamin keamanan program dengan melakukan validasi kode untuk menghindari adanya celah kerentanan atau potensi risiko keamanan.
- Optimalisasi hasil instruksi mesin guna meningkatkan performa keseluruhan program komputer.
- Mempercepat proses kompilasi dengan menerapkan teknik kompilasi incremental, yang hanya menerjemahkan bagian kode yang telah mengalami perubahan.
- Mendukung pengembangan perangkat lunak yang dapat berjalan lintas platform, di mana kompilator mengonversi program menjadi machine code yang kompatibel dengan berbagai platform.
- Menyediakan fungsi debugging untuk membantu programmer dalam mengidentifikasi dan memperbaiki bug serta kesalahan pada program komputer.
- Mengubah source code program menjadi bentuk machine code yang lebih efisien agar dapat dieksekusi dengan optimal oleh komputer.
- Menjalankan pengecekan kesalahan logika atau sintaks pada kode sumber program dengan tujuan mengurangi potensi kesalahan dalam program.
Jenis-jenis Compiler
Ada beberapa jenis compiler yang umumnya dipakai oleh para programmer, di antaranya yaitu:
1. Decompiler
Berbeda dengan kompilator yang mengonversi source code program menjadi kode mesin, decompiler memiliki fungsi untuk mengubah kode mesin menjadi source code program. Umumnya digunakan untuk tujuan pembelajaran program.
2. Transcompiler atau Source to Source
Transcompiler atau source to source merupakan jenis kompilator yang bertugas menerjemahkan kode program dari satu bahasa pemrograman tingkat tinggi (High Level Language) ke bahasa lainnya, bukan ke instruksi mesin.
3. Bootstrap Compiler
Bootstrap adalah suatu jenis kompilator yang memiliki kemampuan untuk membuat versi baru dari perangkat lunak kompilator itu sendiri. Penggunaan ini umumnya dilakukan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan terhadap kualitas kompilator.
4. Cross Compiler
Cross Compiler adalah jenis kompilator yang menciptakan kode abstrak dalam sistem operasi yang berbeda dari platform asal kompilator tersebut. Jenis ini sering digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak yang dapat berjalan di berbagai platform (cross-platform software).
Contoh-contoh Compiler
Berikut ini adalah beberapa contoh kompilator dalam berbagai bahasa pemrograman, yaitu:
1. Pascal
Pascal merupakan salah satu bahasa pemrograman yang memiliki struktur populer untuk tujuan pendidikan serta pengembangan aplikasi. Umumnya, kode program dalam bahasa ini dikompilasi memakai perangkat lunak kompilator yang dikenal sebagai Free Pascal Compiler.
2. Visual Basic
Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang memungkinkan pembuatan aplikasi desktop Windows dengan cara yang cepat dan mudah. Proses selanjutnya melibatkan penerjemahan source code Visual Basic oleh compiler online yang dikenal sebagai Visual Basic Compiler. Yang menarik, compiler ini telah terintegrasi secara langsung dengan text editor dari Visual Studio Code.
3. Kotlin
Kotlin merupakan bahasa pemrograman dengan fokus objek yang umumnya digunakan dalam pengembangan aplikasi Android. Beberapa kompilator yang digunakan untuk mentransformasi kode Kotlin mencakup Android Studio dan Kotlin Compiler. Penting untuk dicatat bahwa Android Studio bukan hanya berfungsi sebagai text editor, melainkan juga berperan sebagai debugger dan kompilator secara bersamaan.
4. C++
C++ compiler adalah bahasa pemrograman yang sering digunakan dalam pengembangan aplikasi desktop, permainan, dan perangkat lunak desktop. Untuk menerjemahkan kode dalam bahasa C compiler, beberapa kompilator yang umum digunakan yaitu Visual C++ dan GCC (GNU Compiler Collection).
5. Java
Java Online Compiler merupakan bahasa pemrograman dengan level tingkat tinggi yang portabel, aman, dan mudah digunakan. Kode program milik Java dikompilasi menjadi bytecode, memungkinkannya untuk dieksekusi di Java Virtual Machine (JVM). Beberapa contoh kompilator yang digunakan untuk Java melibatkan IBM SDK, OpenJDK, dan Oracle Java Development Kit (JDK).
Tahapan dalam Compiler
Compiler mempunyai dua tahap dalam proses kompilasi, yaitu mulai dari tahap analisis dan setelahnya adalah tahap sintesis. Adapun kedua tahapan tersebut akan diuraikan di bawah ini:
1. Tahap Analisis
Dalam tahapan pertama, kompilator akan membaca kode program kemudian menganalisis makna kode dan struktur data dari kode yang diinput. Proses tersebut terbagi menjadi tiga fase, yaitu:
a. Lexical Analyzer
Dalam fase Lexical Analyzer, kompilator memecah program menjadi beberapa token supaya komputer dapat lebih mudah memahami. Pada tiap token dikategorikan menurut fungsi-fungsinya, seperti variabel, operator, keyword (kata kunci).
b. Syntax Analyzer
Setelah token tersebut terbagi dalam beberapa bagian, kompilator akan menganalisis program struktur sintaks. Tahap ini akan memastikan bahwa semua source code memahami aturan yang telah ditentukan oleh bahasa pemrograman.
c. Semantic Analyzer
Pada fase ini yaitu terjadi pemeriksaan statis semantik pada makna kode pemrograman. Dari sinilah, kompilator akan mengonfirmasi apakah perintah algoritma pemrograman sudah diaplikasikan dengan benar dan logis atau belum.
2. Tahap Sintesis
Setelah melewati tahap analisis, kompilator akan menciptakan kode antara dan kode objek. Tahap ini memiliki dua fase, yaitu:
a. Code Optimizer
Dalam fase ini, kompilator akan mengoptimalisasi kode antara dan kode abstrak. Hal tersebut bertujuan untuk memperbaiki masalah keamanan, mengurangi baris kode, dan meningkatkan kinerja pemrograman.
b. Code Generator
Fase ini merupakan yang terakhir dalam tahapan kompilasi. Dari sini, kompilator akan menghasilkan itermediate code generator atau kode abstrak berbentuk file executable yang dapat dioperasikan langsung dalam komputer.
Demikian penjelasan mengenai compiler, mulai dari arti, fungsi, jenis, contoh, hingga tahap-tahapan dalam proses kompilasi. Bila Anda ingin belajar lebih dalam tentang pemrograman, Anda dapat mengikuti kursus IT yang ada di Course-Net. Saatnya upgrade skill Anda di CourseNet!