Data sekunder merupakan usaha dari peneliti dalam mengumpulkan data yang diperoleh dari sumber primer. Adapun untuk contoh data sekunder ini sebenarnya banyak yang tidak tahu. Nyatanya contoh data sekunder ini banyak dipakai dalam keperluan proyek ataupun keperluan sensus nasional.
Pada artikel ini akan dibahas lebih jauh mengenai contoh data primer dan sekunder yang perlu diketahui. Anda harus bisa membedakan kedua data tersebut karena penggunaannya penting sekali pada sebuah penelitian.
Daftar Isi
ToggleContoh Data Sekunder Dalam Penelitian
Ada beberapa contoh dari data sekunder antara lain:
– Data kuantitatif
Contoh data sekunder yang pertama yaitu menggunakan data kuantitatif, data ini merupakan data yang dapat diukur atau dihitung. Jadi data yang diperoleh berupa nilai numerik serta biasa dipakai dalam analisis statistik.
Contoh penerapannya peneliti akan meneliti tinggi serta berat badan anak-anak SD. Contoh lainnya penelitian terhadap jumlah penjualan atau jumlah produksi setiap bulan pada sebuah perusahaan swasta. Jadi pada penelitian ini data yang diperoleh berupa angka statistik.
– Data internal
Data ini menyangkut perihal informasi detail mengenai pelanggan. Selain itu data internal juga menginformasikan mengenai laporan penjualan maupun catatan yang hanya boleh diketahui instansi maupun perusahaan itu sendiri. Jadi data ini tidak boleh dibagikan kepada publik dan hanya sebagai konsumsi perusahaan sendiri saja tidak boleh untuk pihak di luar sana apalagi yang merupakan rival dari perusahaan tersebut.
– Data eksternal
Data sekunder contoh selanjutnya yaitu data eksternal. Ini kebalikan dari data internal jadi bisa disebarluaskan ke publik. Jadi pihak luar instansi dapat mengakses data ini dengan mudah. Contoh dari data eksternal yang dimaksud di sini adalah data statistik pemerintah ataupun data yang ada pada surat kabar dan media massa lainnya.
– Data kualitatif
Contoh data sekunder selanjutnya yaitu data kualitatif. Berbeda dengan data kuantitatif yang menghasilkan data berupa nilai numerik atau diperoleh secara statistik sedangkan data kualitatif berupa gambar atau kata-kata.
– Data mahasiswa
Bagi Anda yang sedang berada di tahun akhir perkuliahan Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah data. Ya, karena setiap harinya Anda hanya berkutat dengan yang namanya data. Tidak melulu mahasiswa yang berada di jurusan sains saja yang akan mengumpulkan data karena pada dasarnya seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, data ada yang bersifat kuantitatif dan kuantitatif.
Oleh karena itu seperti yang diketahui jurusan yang ada pada sebuah universitas terdiri dari beberapa jenis dan topik penelitian masing-masing mahasiswa tentu berbeda satu dengan yang lain. Ada yang membahas tentang kesehatan, pendidikan atau perekonomian dan lain sebagainya.
Contohnya penelitian di bidang pendidikan biasanya akan melibatkan pengajar, murid, dosen ataupun mahasiswa. Contoh sederhana saja Anda akan meneliti data kelulusan mahasiswa. Maka dari itu data mahasiswa yang Anda butuhkan yaitu diperoleh dari variabel pendukung seperti masa studi, nilai IPK dan lain sebagainya.
– Data kependudukan
Seperti yang sudah disebutkan juga bahwa salah satu contoh data sekunder yaitu yang dilakukan pada proses sensus. Adapun data kependudukan ini berhubungan dengan informasi jenis kelamin, agama, kematian, kelahiran, jumlah anggota keluarga, umur, transmigrasi dan lain sebagainya.
Belakangan ini data tentang kependudukan kerap kali diangkat sebagai bahan penelitian baik itu untuk penelitian kuantitatif ataupun kualitatif. Sumber dari data kependudukan ini bisa Anda peroleh dari BPS, dinas kependudukan dan catatan sipil atau instansi pemerintah/swasta lainnya.
– Data ekspor impor
Ekspor adalah kegiatan untuk menjual produk ke luar negeri. Sementara impor adalah kebalikannya yaitu kegiatan membeli barang atau jasa dari luar negeri. Kegiatan ini sangat lumrah dilakukan oleh pelaku usaha.
Mengingat banyaknya pelaku usaha yang ikut andil dalam perekonomian negara ini maka perlu diketahui data ekspor impor dari berbagai sumber. Salah satunya yaitu mendapatkan data dari BPS maupun lembaga terkait lainnya.
Sumber-sumber Data Sekunder
Berikut contoh pengumpulan data secara sekunder adalah …
– Wawancara
Data sekunder dapat diperoleh dari sumber wawancara. Dari wawancara ini Anda akan memperoleh informasi dari proses tanya jawab yang dilakukan baik secara lisan ataupun tertulis. Perlu diketahui bahwa dalam melakukan wawancara ini perlu menggunakan dasar teknik wawancara yang harus memenuhi aturan 5W+1H.
Kaidah tersebut dianggap menjadi unsur utama dan penting dalam memperoleh kelengkapan informasi. Selain itu terdapat teknik wawancara yang terdiri dari beberapa jenis. Teknik-teknik dalam wawancara ini juga perlu dipahami sebelum melakukan wawancara secara langsung.
– Survei
Daya tarik dari sumber yang satu ini yaitu ada pada beraneka ragam metode serta cara yang bisa dilakukan peneliti. Perlu diketahui bahwa sumber data sekunder yang satu ini juga terdiri dari beberapa jenis.
Selain dilakukan secara langsung ada pula yang dilakukan menggunakan kuesioner atau telepon. Namun untuk melakukan survei ini perlu dipersiapkan beberapa alat tambahan supaya Anda bisa memperoleh data atau informasi yang lebih komprehensif.
– Studi literatur
Selanjutnya Anda juga dapat memperoleh data sekunder dari studi literatur. Studi literatur merupakan sarana pengambilan data terpopuler yang paling banyak dilakukan khususnya bagi mahasiswa semester akhir. Hal tersebut karena pengambilan data yang dilakukan sangatlah mudah.
Anda hanya perlu membaca, menelaah buku serta meringkas hal-hal yang dianggap penting serta relevan dengan topik yang Anda cari. Adapun bacaan yang bisa dijadikan sebagai studi literatur di antaranya seperti buku, jurnal, makalah, koran, majalah serta surat kabar lainnya.
– Instansi pemerintah serta swasta
Sumber yang terakhir yaitu bisa diperoleh dari instansi pemerintah serta instansi swasta. Namun perlu diketahui juga seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam instansi pemerintah maupun swasta juga memiliki data yang terbagi menjadi dua jenis. Data yang dibagikan ini juga termasuk ke dalam data sekunder.
Jadi Anda akan mendapatkan data yang boleh dibagikan secara luas ke publik. Adapun bentuk data yang akan diperoleh beraneka ragam, ada yang bentuknya tabel, grafik dan lain sebagainya.
Contoh data primer dan data sekunder memiliki perbedaan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, contoh data sekunder yaitu bisa berupa data sensus, data publikasi, laporan keuangan, data statistik dan lain sebagainya.
Sementara contoh data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya. Contohnya bisa diperoleh dari pengujian maupun pengukuran secara langsung, eksperimen, FGD, observasi dan lain sebagainya.
Itulah beberapa penjelasan mengenai data sekunder beserta dengan contoh data sekunder dan cara memperoleh data sekunder. Menjadi praktisi data di era modern ini saat ini menjadi profesi populer dan banyak diminati. Praktisi data itu sendiri dapat menjadi data scientist, data analyst atau profesi lainnya.
Untuk bisa menjadi data scientist, Anda bisa mempelajari pengetahuan atau skill-skill dasarnya di CourseNet. Tak perlu khawatir karena pemula sekalipun akan dicoaching dengan baik sampai menjadi praktisi data yang sangat andal dan profesional.