course-net
Search
Close this search box.

Data Flow Diagram (DFD) Adalah : Pengertian, Contoh dan Simbol DFD

Minet

April 26, 2023

Fungsi DFD

Data Flow Diagram (DFD) Adalah : Pengertian, Contoh dan Simbol DFD – Penggunaan Data Flow Diagram atau DFD diketahui cukup banyak digunakan untuk memudahkan para pengembang aplikasi. Khususnya untuk pembuatan aplikasi yang terkait dengan sistem informasi. DFD pertama kali dikenalkan oleh Ed Yourdon dan Larry Constantine pada tahun 1970.

Pertama kali diagram tersebut ditulis pada sebuah teks klasik terkait dengan SADT (structured analysis and design technique). Notasi yang digunakan pada DFD tersebut juga mengacu pada teori grafik yang tujuan awalnya untuk membentuk model alur kerja organisasi.

Selanjutnya, akan dibahas tentang apa itu data flow diagram beserta contoh dan simbolnya di bawah ini.

Data Flow Diagram (DFD) Adalah : Pengertian, Contoh dan Simbol DFD

Pengertian DFD

Data Flow Diagram (DFD) Adalah : Pengertian, Contoh dan Simbol DFD

DFD atau Data Flow Diagram adalah sebuah diagram yang memberikan gambaran tentang aliran data dari sesuatu proses yang kerap disebut dengan sistem informasi output dan input dari entitas proses tersebut.

Pada diagram alir data juga tidak memiliki kontrol atas flow, sehingga tidak ada aturan yang berkaitan dengan keputusan maupun pengulangan. Penggambaran ditampilkan dalam bentuk data flowchart yang skemanya cukup spesifik.

Dilansir dari Kenneth Kozar, DFD ini bertujuan untuk menyediakan akses untuk pengguna dengan sistem yang digunakan. DFD ini berbeda halnya dengan UML atau Unified Modelling Language. Di mana terdapat beberapa hal yang jadi dasar untuk membedakan keduanya, yakni pada sisi flow dan sisi objective sebagai penyampai informasi.

Contoh Penerapan DFD Data Flow Diagram Adalah

Bila masih bingung dengan penjelasan terkait dengan data flow diagram, berikut terdapat contoh Data Flow Diagram. Contoh dapat diketahui dari sistem aplikasi Ojek Online. Pada aplikasi Ojek Online, terdapat alur koneksi dari pelanggan menuju aplikasi dengan melewati beberapa tahap yakni login – verifikasi – login ulang.

Setelah melakukan login, alur data akan diteruskan menuju aplikasi Ojek Online. Jika ingin melakukan pesanan, maka alur data dilanjutkan ke aplikasi Ojek Online dan layanan pembayaran. Nantinya akan diteruskan ke driver ojek online untuk dikonfirmasi ulang.

Pada sistem layanan Ojek Online tersebut dipersiapkan empat data store yang saling terhubung koneksinya dari pendaftaran hingga pemesanan. Alur yang saling terhubung dan digambarkan dalam bentuk diagram tersebut yang dinamakan dengan diagram alir data.

Simbol Dalam DFD

Ada beberapa simbol flowchart yang digunakan untuk penyusunan data flow diagram tersebut. Beberapa simbol data flow diagram tersebut di antaranya

– Data Flow

Merupakan suatu arus data yang mengalir di antara proses, terminator dan juga data store. Simbol data flow ini digambarkan dengan bentuk tanda panah. Fungsi utamanya yakni mengalirkan informasi dari satu sistem ke sistem lain

– Data Store

Data store merupakan file yang digunakan untuk menyimpan data yang nantinya digunakan pada proses lanjutan. Ini dapat dinamakan juga database. ini bentuknya dua garis yang saling berjajar yang mana melambangkan pemasukan dan pengeluaran.

– External Entity

Simbol external entity umumnya disebut dengan terminator. Simbol ini memberikan input/output pada sistem. Pada diagram data flow, simbol external entity berlambang persegi panjang.

– Process

Process ini tujuannya mengubah input menjadi output dengan format yang berbeda. Pada diagram data, simbol proses penggambarannya berbentuk lingkaran yang dinamakan juga dengan function.

Input/Output   Function  File/Database   Flow

Fungsi DFD

Fungsi DFD

Terdapat tiga fungsi dari data flow diagram secara fundamental. Dan berikut ini adalah penjelasan dari fungsi data flow diagram.

– Menggambarkan sebuah sistem

Fungsi dari DFD adalah menggambarkan sebuah sistem sebagai suatu jaringan yang fungsional. Maksudnya yakni, pada jaringan terdapat beragam komponen yang mana saling terhubung lewat adanya alur data

– Menyampaikan rancangan sistem

Dibuatnya DFD, proses penyampaian informasi jadi lebih mudah lewat adanya visual yang lebih simpel dan juga dengan mudah dapat dimengerti oleh setiap stakeholder. Data yang disajikan dapat menggambarkan berbagai alur data secara sistematis lewat pendekatan yang efisien.

– Perancangan bentuk

Fungsi dari DFD selanjutnya membentuk rancangan model baru yang menekankan pada sebuah fungsi sistem tertentu. Itu ditujukan untuk melihat bagian yang detail dari diagram alir data yang ditampilkan.

Jenis DFD

DFD terbagi atas tiga jenis, yang mana setiap bagian dari DFD punya peran dan fungsinya. Jenis dari DFD tersebut disesuaikan dengan permintaan proyek dari manajemen pengelolaannya. Ketiga jenis DFD tersebut antara lain.

– Diagram Level 0

Data flow diagram level 0 disebut juga diagram konteks. Diagram ini merupakan diagram yang tingkatannya paling rendah. Pada diagram ini sebuah sistem akan berinteraksi dengan entitas yang sifatnya eksternal. Pada diagram konteks ini juga diberi nomor sebelum proses berjalan. Nomor yang diberikan dimulai dari angka 0 terlebih dulu.

Aliran data yang diterima akan langsung diarahkan menuju sistem. Ciri diagram 0 ini tidak menunjukkan adanya informasi yang mana terkait dengan data disimpan di database.

– Diagram Level 1

Diagram level 1 adalah lanjutan dari diagram 0 yang prosesnya berjalan secara rinci. Pada diagram level ini proses akan dipecah menjadi berbagai sub dengan proses yang skalanya lebih kecil.

– Diagram Level 2

Diagram level 2 adalah tingkat lanjut dari level diagram yang sebelumnya. Pada fase ini, secara detail akan dijelaskan setiap prosesnya. Pada tingkatan ini jarang dikerjakan dan banyaknya di lapangan hanya menerapkan diagram dengan dua level di bawahnya.

Cara Membuat DFD Data Flow Diagram

Selanjutnya, dijelaskan tentang cara membuat diagram data yang baik dan juga benar.

1. Data store haruslah diproses

Langkah pertama adalah memperhatikan data yang disimpan pada data store. Kemudian diproses secara lanjut guna dibentuk menjadi output.

2. Menentukan input dan output

Langkah kedua yakni menentukan jumlah input dan juga output. Pada DFD terdapat satu input dan output yang mencerminkan aliran data dari awal hingga akhir.

3. Hubungan dengan Data Store

Langkah ketiga yakni menghubungkan data store antara input dan juga output supaya dapat digunakan untuk menyimpan data yang masuk ke sistem.

4. Letak posisi pada proses

Langkah terakhir dalam cara membuat data flow diagram adalah dengan mengatur letak posisi pada proses. Proses aliran data yang terjadi pada diagram data tersebut haruslah lewat proses yang pas guna menghasilkan keluaran yang sesuai dengan manajemen.

Penutup

Setelah mengetahui penjelasan terkait dengan DFD mulai dari pengertian, contoh, jenis hingga simbol diharapkan dapat memberikan gambaran seputar DFD pada sebuah jaringan data.

Secara garis besar dapat diketahui bahwa DFD umumnya digunakan dalam rangka mendeskripsikan rangkaian dari alur kerja dalam bentuk visual yakni diagram sehingga alur kerja sebuah data yang masuk hingga data keluar dapat diketahui proses kerjanya. Semoga pembahasan seputar data flow diagram ini bisa bermanfaat.

Nah, bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut seputar ilmu terkait dengan komputer seperti digital marketing, data science, cyber security hingga jaringan komputer dapat langsung mengunjungi website Course-Net yang menyediakan layanan kursus terpadu bagi Anda yang tertarik mendalami ilmu seputar IT yang terbaru.

Mau Belajar IT Bareng Coach Praktisi Ahli ? Yuk Konsultasi Dengan Tim Konsultan Kami

Belajar di Course-Net! Dapatkan skill langsung oleh coach praktisi ahli yang berpengalaman dibidangnya. Gratis Re-Coaching selamanya tanpa BATAS. Segera cek jadwal kelas terdekat.

Artikel Lainnya

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Tumblr
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Subscribe Sekarang!

Dapatkan berita & artikel terbaru seputar IT Gratis!