Dalam lingkup data science, dua jenis teknologi mutakhir yaitu augmented reality & virtual reality bisa memberikan inovasi berharga berbasis data. Keduanya bukan hanya sekadar bisa memberikan sudut pandang berbeda dalam memandang sekitar. Untuk memahami penggunaan augmented reality dan virtual reality dalam data science, Anda bisa simak artikel berikut ini. Peran kedua teknologi tersebut memang penting untuk data science.
Memahami Lanskap AR & VR
Banyak bidang yang menjadi target dari implementasi AR & VR baik itu gaming, perawatan kesehatan, pendidikan dan masih banyak lagi. Meski adopsi teknologi tersebut sudah sangat meluas, tapi ada tantangan yang tidak bisa dihindari. Tantangan yang dimaksud yaitu adalah penanganan banyakan data yang aktif dalam waktu nyata atau real time.
Melalui poin tersebut, bisa diambil titik pertemuan data science dengan AR/VR. Melalui analisis data, maka ilmuwan bisa memperluas batasan untuk meningkatkan pengalaman akses pengguna.
Memanfaatkan AR/VR dalam lingkup data science mampu menunjang analisis prediktif komprehensif dan personalisasi konten lebih cerdas.
Ada pun lanskap kedua teknologi tersebut yang semakin meluas. Teknologi AR telah mampu mengembangkan persepsi pengguna. VR bisa melarutkan sensasi pengguna pada lingkungan virtual komprehensif. Keduanya bisa digunakan baik itu untuk hiburan semata secara personal maupun untuk lingkungan profesional.
Contoh-contoh Implementasi AR &VR pada Berbagai Industri
Seperti yang kita ketahui, penerapan AR/VR sudah merambah ke banyak jenis industri, berikut penjelasan contoh-contohnya:
Bidang kesehatan
Untuk bidang perawatan kesehatan, para ahli bedan bisa memanfaatkan AR dalam peningkatan presisi suatu tindakan bedah. Sedangkan untuk VR, bisa dimanfaatkan untuk manajemen nyeri pasien maupun saat melakukan terapi.
Bidang pendidikan
Sudah semakin banyak lembaga pendidikan yang memanfaatkan kedua teknologi ini dalam lingkungan mereka. Baik itu AR maupun VR, mampu memberikan pengalaman pembelajaran siswa yang lebih imersif dan efisien.
Bidang gaming
Kita bisa mendapatkan pengalaman berbeda dengan adanya inovasi AR/VR dalam dunia gaming. Sudah banyak industri game yang memilih untuk berinovasi dalam teknologi VR karena bisa memberikan pengalaman main game yang lebih imersif.
Bidang manufaktur
Implementasi VR pada lingkup manufaktur bisa membantu menentukan desain. Perusahaan bisa lebih mudah membuat prototipe produk melalui implementasi AR/VR.
Bidang marketing
Dalam lingkup marketing, teknologi AR bisa digunakan untuk menyajikan iklan yang lebih interaktif, menarik dan relevan dengan pasar sekarang ini. Dari berbagai contoh di atas, kita bisa tahu kalau AR/VR itu sangat berguna.
Memahami Implementasi AR/VR yang Bisa Menghasilkan Data Besar
Setelah menjelajahi lanskap AR & VR, selanjutnya kita dasar penggunaan augmented reality dan virtual reality dalam data science. Karena AR/VR merupakan teknologi yang canggih dan penerapannya sudah semakin meluas, volume datanya sangatlah besar.
Melalui implementasi AR/VR, terdapat data interaksi pengguna yang sangat masif termasuk data gerakan-gerakan dan banyak lagi. Bahkan pada penggunaan VR, penggunaan data sangat intens seperti adanya proses pelacakan lingkungan dan render.
Sistem tersebut bahkan bisa mengarah ke penggunaan data resolusi tinggi dan 3D. Saat semua data tersebut berkumpul, maka bisa menimbulkan tantangan tersendiri. Tantangan yang dimaksud bisa dari analisis data tersebut, penyimpanan, maupun pemrosesan datanya.
Dari situ, data science bisa berperan krusial untuk mengekstrak esensi sekumpulan data. Pada akhirnya, pengalaman pengguna bisa ditingkatkan tapi sekaligus menjaga kinerja aplikasi tetap optimal. Intinya penggunaan augmented reality dan virtual reality dalam data science bisa menimbulkan tantangan cukup serius.
Penanganan Penggunaan AR/VR dalam Data Science
Implementasi teknologi AR/VR membuat data scientist harus bekerja cukup keras. Pada saat AR/VR digunakan, maka akan menggunakan berbagai perangkat, seperti pelacak, kamera, sensor dan sebagainya. Semua itu dibutuhkan agar bisa memastikan pengguna bisa mendapatkan pengalaman memuaskan.
Berbagai perangkat-perangkat yang menunjang pengalaman interaktif sekaligus imersif tersebut akan terus-menerus mengumpulkan data. Fenomena banjir data membuat data scientist maupun tim developer perlu merancang efisien dalam analisis maupun manajemen data.
Jadi, meski terdapat tantangan penggunaan augmented reality dan virtual reality dalam data science, potensi AR/VR bisa tetap terjaga. Peran data science sangatlah penting untuk lingkup AR/VR. Sifat data yang rumit dari teknologi tersebut belum lagi dalam jumlah banyak, memerlukan strategi data science optimal.
Perangkat AR/VR menghasilkan data yang masih mentah tapi penuh detail. Biasanya data mentah tersebut kurang terstruktur sehingga perlu teknik data science mumpuni agar memodifikasinya. Seorang data scientist harus bisa mengubah data mentah dalam jumlah banyak tersebut menjadi hasil yang lebih berharga.
Dalam prosesnya, data scientist akan mengembangkan pemrosesan data, menerapkan machine learning dan sebagainya. Tugas mereka adalah mengonversi data mentah itu menjadi bentuk informasi atau data lain yang memungkinkan ditindaklanjuti.
Peran data science bisa memungkinkan aplikasi AR/VR merespons berbagai input dari user secara lebih cerdas. Mereka juga mampu mempersonalisasi kembali pengalaman user dan membuat kinerja aplikasi lebih optimal dari sebelumnya.
Apa Perbedaan AR & VR?
Apakah Anda tahu bedanya AR dengan VR? Untuk mendalami penggunaan augmented reality dan virtual reality dalam data science, kita harus mengetahui dan mengingat perbedaan dua teknologi tersebut. Keduanya mampu memberikan sajian pengalaman pengguna yang lebih memikat.
Sementara yang membedakannya yaitu dari cara integrasi dan berbagai aspek lainnya. Agar lebih jelas, simak beberapa poin berikut ini:
Perbedaan integrasi
Tujuan dari teknologi VR adalah mengondisikan lingkungan maya secara maksimal sehingga benar-benar terpisah secara utuh dari dunia sebenarnya. Jadi, mereka yang menggunakan VR, akan sepenuhnya berada dalam dunia virtual.
Mereka tidak mengetahui atau menyaksikan apa yang ada di dunia nyata jika mereka menggunakan perangkat VR. Berbeda dengan AR yang lebih menjaga esensi dunia nyata dalam pengalaman pengguna. Dalam aplikasi AR, terdapat penambahan elemen-elemen virtual tertentu agar semakin imersif.
Perbedaan interaksi
Perbedaan lainnya bisa kita lihat dari aspek sensasi. Untuk kasus VR, para penggunanya akan merasa sedang di lingkungan berbeda dari dunia biasanya. Di dunia tersebut, mereka berinteraksi bersama berbagai macam objek secara virtual dengan gerakan.
Berbeda dengan kasus AR yang di mana interaksi fisiknya terbatas ke perangkat AR terkait. Jadi misalnya sentuhan ke alat konsol, maupun sentuhan layar.
Perbedaan penggunaan
Agar mudah membedakannya, kita bisa kaji dari contoh penggunaan AR/VR di sekitar kita. Teknologi VR biasanya sering diandalkan untuk gaming, konten video 360o, simulasi dan sebagainya. Sementara implementasi AR biasanya untuk akses lanskap berbasis lokasi, navigasi dan sebagainya. Tapi ada juga game-game yang mengandalkan AR karena berbasis lokasi.
Untuk tetap relevan menguasai data science sekarang ini, kita perlu paham penggunaan augmented reality dan virtual reality dalam data science. Yuk pelajari lebih mendalam data science melalui pelatihan Data Science yang terpercaya dan berkualitas. Anda akan belajar dari newbie hingga menjadi expert dalam bidang data science ini.