course-net
Search
Close this search box.

SDLC : Pengertian, Tahapan, dan Model

Minet

January 27, 2023

Cara Kerja SLDC Adalah

SLDC Adalah : Pengertian, Tahapan, dan Model – Jika ingin menekuni dunia pengembangan software, maka kamu perlu tahu tentang SLDC atau kependekan dari Software Development Life Cycle. Bisa dikatakan, ia merupakan salah satu metode terbaik untuk mengembangkan software dan bisa menjaga kualitas software dengan baik.

Lalu, apa itu SLDC dan bagaimana cara kerjanya? Kenapa ia bisa dikatakan sebagai metode pengembang software terbaik? Course-Net sudah merangkumnya untuk kamu, yuk simak!

Pengertian SDLC , SDLC adalah ?

Pengertian Software Development Life Cycle (SLDC)

Cara Kerja SLDC Adalah

Pada tahun 1950an dan 1960an, ilmu komputer berkembang pesat yang memicu adanya produksi framework yang kemudian berkembang menjadi SLDC yang kini kita kenal.

SLDC adalah proses terstruktur seperti melakukan pembuatan dan pengubahan sistem, metode, dan model, yang memungkinkan engineer dan developer bisa memproduksi software berkualitas tinggi dengan biaya rendah, dalam waktu produksi sesingkat mungkin.

Singkatnya, ia merupakan suatu tahapan atau metode yang digunakan untuk menciptakan software dengan tujuan untuk menghasilkan perangkat lunak unggul yang memenuhi dan melampaui semua harapan dan permintaan pelanggan.

Cara Kerja SLDC Adalah

SLDC Adalah : Pengertian, Tahapan, dan Model

Sejatinya, SLDC memang dirancang agar proses produksi software bisa dilakukan dalam waktu singkat dan tidak mengeluarkan biaya yang terlalu besar.

Namun, perangkat yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi dan pada saat proses pembuatannya, developer akan berusaha menyingkirkan kekurangan yang ada.

Software tersebut akan dibuat dengan melalui beberapa tahap, meliputi planning, software design seperti architectural design, development, testing, dan deployment.

Berikut penjelasan tahapan SLDC:

1. Tahap perencanaan

Tahap planning mencakup semua aspek manajemen proyek dan produk, seperti alokasi sumber daya, perencanaan kapasitas, penjadwalan proyek, perkiraan biaya, dan persediaan.

Pada tahap ini, tim pengembangan mengumpulkan pendapat atau masukan dari pemangku kepentingan yang terlibat dalam proyek produksi, antara lain customer, sales, ahli internal dan eksternal, serta developer.

Masukan tersebut akan dikumpulkan untuk membantu proses pembuatan software sehingga output yang dihasilkan sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhan. Selain itu, tim pengembangan juga akan menentukan sumberdaya yang digunakan dalam proyek, apa yang diinginkan, dan apa yang tidak.

Sehingga tahap perencanaan ini akan menghasilkan daftar dari rencana proyek, estimasi biaya, jadwal, dan sumberdata yang diperlukan.

2. Tahap desain software

Tahap desain atau rancangan adalah tahap developer melakukan perubahan spesifikasi pada perangkat lunak ke dalam rencana rancangan atau disebut sebagai Desain Dokumen Spesifikasi (DDS).

Setelah rancangan dibuat, semua tim yang terlibat beserta klien akan mereview terlebih dahulu dan memberikan pendapat lebih lanjut. Pendapat ini dikumpulkan di dalam dokumen tersebut di atas untuk dijadikan acuan untuk memperbaiki rancangan software.

Jika terjadi kegagalan pada tahap ini, biaya yang diperlukan lebih banyak atau bisa saja lebih dari anggaran. Bagian terburuknya, kegagalan tersebut akan membuat proyek gagal atau batal dilanjutkan.

3. Tahap development

Tahap SLDC ini merupakan tahap sesungguhnya pengembangan software dimulai. Penting untuk mengumpulkan semua persetujuan dari developer terhadap blueprint yang ada.

Jika pada tahap sebelumnya rancangan dikerjakan dengan detail yang terperinci, bisa saja tahap pengembangan ini menjadi tahapan yang sulit.

4. Tahap testing

Tahap ini sebagai tahap cukup penting, dimana software yang telah dikembangkan akan dilakukan evaluasi oleh tim penguji, apakah software tersebut memenuhi syarat atau tidak, sesuai dengan yang ditentukan pada tahap planning.

Pengujian tersebut antara lain; pengujian fungsional, pengujian unit, pengujian kualitas kode, pengujian sistem, pengujian keamanan, pengujian kinerja, serta pengujian non fungsional.

Jika ada kecacatan yang teridentifikasi, pengembang akan diberi tahu. Cacat ini akan segera diatasi, apabila sudah selesai, versi baru dari perangkat lunak akan segera diproduksi.

5. Tahap deployment

Pada tahap ini, tujuannya adalah untuk menyebarkan luaskan perangkat lunak yang berhasil diciptakan ke lingkungan produksi sehingga pengguna dapat mulai menggunakan produk tersebut.

Namun, dengan dipasarkannya produk, buka berarti proses pengembangan software sudah selesai. Tim pengembangan harus tetap mendengarkan masukan dari user agar kinerja software lebih ditingkatkan lagi.

6. Tahap ekstra: Maintenance

Pada tahap ini, berbagai elemen perangkat lunak dipantau. Seperti mencakup kinerja sistem secara keseluruhan, pengalaman pengguna, kerentanan keamanan baru, analisis bug atau kesalahan dalam sistem.

Model Atau Metode Software Development Life Cycle (SDLC)

Beberapa jenis metode SDLC tercantum di bawah ini.

1. Metode Waterfall

SDLC Waterfall merupakan metode tertua dan yang paling mudah penerapannya. Dengan metodologi ini, ketika developer menyelesaikan satu fase, maka fase berikutnya akan dimulai.

Masing-masing fase memiliki rencana kecil sendiri dan setiap fase menurun ke fase berikutnya. Kelemahan paling mencolok dari model ini adalah jika terdapat detail kecil yang tidak lengkap maka dapat menghambat keseluruhan proses.

2. Metode Agile

SDLC Agile bekerja dengan memisahkan produk ke dalam beberapa siklus lalu menghasilkan produk yang berfungsi dan nyata dalam waktu yang sangat cepat. Metodologi ini menghasilkan suksesi rilis.

Pengujian setiap rilis memberi umpan balik pada info yang dimasukkan ke dalam versi berikutnya. Sayangnya, kelemahan dari model ini adalah penekanan yang berat pada interaksi pelanggan yang dapat membawa proyek ke arah yang salah dalam beberapa kasus.

3. Metode Iterativ

Model ini menekankan pengulangan. Pengembang akan membuat versi software dengan sangat cepat dan dengan biaya yang relatif kecil, lalu menguji dan menyempurnakannya melalui versi yang cepat dan berurutan.

Satu kelemahan yang paling mencolok di sini adalah boros sumber daya atau membuat sumber daya habis dengan cepat jika dibiarkan.

4. Metode V-Shaped

Pada model V-Shaped, tahap verifikasi dan tahap validasi dijalankan secara paralel. Setiap tahap verifikasi dikaitkan dengan tahap validasi, di mana setiap tahap pengembangan memiliki tahap pengujian terkait.

V-Shaped merupakan penerus dari metode waterfall, metode ini menguji pada setiap tahap pengembangan. Seperti waterfall, pada proses ini, proyek juga dapat mengalami hambatan.

5. Metode Big Bang

Model ini memiliki resiko tinggi dengan menggunakan sebagian besar atau seluruh sumber dayanya untuk pengembangan suatu proyek.

Metode ini mungkin aman untuk proyek kecil, tetapi untuk proyek besar bisa sangat berbahaya.

6. Metode Spiral

Spiral adalah metode paling fleksibel, model spiral mirip dengan model iterative dalam penekanannya pada pengulangan. Model spiral melewati tahap perencanaan, desain, development, dan pengujian yang dilakukan berulang kali, dengan adanya peningkatan bertahap di setiap tahap.

Manfaat SLDC Adalah

Berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari SLDC:

  • Menyediakan kerangka kerja standar yang mendefinisikan aktivitas dan hasil.
  • Membantu dalam perencanaan proyek, memperkirakan, dan penjadwalan.
  • Membuat pelacakan dan kontrol proyek lebih mudah.
  • Meningkatkan visibilitas pada semua aspek siklus hidup ke semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses pengembangan.
  • Meningkatkan kecepatan pembangunan.
  • Meningkatkan hubungan dengan klien.
  • Mengurangi risiko proyek.
  • Mengurangi biaya manajemen proyek dan keseluruhan biaya produksi.

Itu dia penjelasan yang telah Course-Net rangkum. Sejatinya, SLDC sangat penting dalam proses pengembangan perangkat lunak. Maka dari itu, bagi kamu yang ingin serius sebagai developer, baiknya mempelajarinya terlebih dahulu.

Ingin jadi developer handal? Kamu bisa langsung ambil kelas di Course-Net. Kamu akan dibimbing hingga mahir oleh coach kelas dunia lho!

Mau Belajar IT Bareng Coach Praktisi Ahli ? Yuk Konsultasi Dengan Tim Konsultan Kami

Belajar di Course-Net! Dapatkan skill langsung oleh coach praktisi ahli yang berpengalaman dibidangnya. Gratis Re-Coaching selamanya tanpa BATAS. Segera cek jadwal kelas terdekat.

Artikel Lainnya

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Tumblr
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Subscribe Sekarang!

Dapatkan berita & artikel terbaru seputar IT Gratis!