Vulnerability Scanner: Fungsinya untuk Scanning Situs Web

Tuesday, September 17, 2024

vulnerability-scanner-scaled

Serangan siber tidak hanya merugikan dari segi finansial, tetapi juga dapat merusak reputasi sebuah bisnis. Kebocoran data, defacement, dan gangguan layanan adalah beberapa contoh dampak buruk yang dapat terjadi jika sebuah situs web tidak aman.

Untuk mencegah hal tersebut, diperlukan upaya yang lebih serius dalam menjaga keamanan situs web, salah satunya dengan menggunakan vulnerability scanner. 

Pengertian Vulnerability Scanner

Vulnerability scanner adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan atau celah keamanan pada sistem komputer atau jaringan. Bayangkan seperti sebuah mesin X-ray yang memindai tubuh kita untuk menemukan penyakit.

Begitu pula vulnerability scanner, ia akan memindai sistem kita untuk menemukan celah yang bisa dimanfaatkan oleh hacker untuk melakukan serangan siber. Dengan mengetahui kelemahan ini, kita dapat segera memperbaikinya sebelum dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Baca juga: Cegah Ancaman Keamanan Jaringan: Panduan Lengkap Melindungi Jaringan Anda

Manfaat Vulnerability Scanner

Berikut adalah beberapa manfaat vulnerability scanner yang penting untuk keamanan web dan infrastruktur berbasis digital:

Mengidentifikasi Kerentanan

Vulnerability scanner seperti acunetix, openvas, atau alat lainnya membantu memeriksa kerentanan yang mungkin tersembunyi dalam sistem komputer dan jaringan. Web vulnerability scanner dapat mencari celah yang berpotensi dieksploitasi oleh penyerang, termasuk dalam aplikasi web dan web server.

 Pemindai ini melakukan pengujian secara otomatis dan memberikan laporan detail tentang kerentanan pada sistem, termasuk kerentanan website yang tidak terlihat pada penyerang atau serangan hacker.

Hemat Waktu dan Biaya

Penggunaan vulnerability scanner sangat efisien dibandingkan dengan melakukan penetration testing manual. Alat ini bekerja secara otomatis, menghemat waktu tim technical support dan mempercepat proses vulnerability assessment.

Seiring dengan kemajuan di era digital, semakin banyak bisnis yang menggunakan cloud server indonesia atau layanan seperti cbncloud untuk menyimpan data, dan pemindai ini dapat memindai kerentanan dalam waktu singkat, menghemat biaya pengujian manual yang mahal.

Menjaga Regulasi

Banyak bisnis, terutama yang bergerak di sektor cyber dan keamanan web, diharuskan mematuhi regulasi terkait keamanan data.

Dengan menggunakan vulnerability scanner secara teratur, bisnis dapat memastikan bahwa kerentanan yang ditemukan segera diperbaiki, sesuai dengan standar regulasi yang berlaku, dan mengurangi risiko terkena sanksi akibat pelanggaran.

Ini termasuk menjaga data sensitif seperti data pelanggan dan informasi lainnya tetap aman dari serangan.

Meningkatkan Citra Bisnis

Bisnis yang dapat menunjukkan bahwa mereka secara proaktif memperbaiki kelemahan dan menjaga keamanan website akan lebih dipercaya oleh pelanggan.

Penggunaan vulnerability scanner tidak hanya membantu mendeteksi dan memperbaiki celah keamanan siber, tetapi juga meningkatkan reputasi sebagai perusahaan yang terpercaya. Hal ini terutama penting di era digital yang semakin kompleks dan penuh ancaman siber.

Menjaga Kepercayaan Pelanggan

Pelanggan akan merasa lebih aman mengakses website yang menggunakan vulnerability assessment secara berkala. Dengan melakukan pengujian dan memeriksa kerentanan yang ada, bisnis dapat memastikan bahwa data pelanggan mereka aman.

Vulnerability scanner membantu menjaga keamanan website dan web app, serta mengurangi risiko serangan hacker yang bisa menyebabkan kebocoran data sensitif.

7 Jenis Utama Vulnerability Scanning

Vulnerability scanning memiliki beragam jenis, masing-masing dengan fokus dan tujuan yang berbeda. Pemahaman terhadap jenis-jenis scanning ini penting untuk memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan keamanan sistem Anda.

1. Internal Scanning

Internal scanning dilakukan dari dalam jaringan internal suatu organisasi. Jenis scanning ini digunakan untuk mengidentifikasi kerentanan keamanan pada aplikasi web yang berada di dalam jaringan.

  • Keuntungan: Internal scanning dapat mengidentifikasi kerentanan yang mungkin tidak dapat ditemukan melalui external scanning, karena internal scanning memiliki akses penuh ke jaringan dan aplikasi.
  • Contoh: Internal scanning dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerentanan pada server web, database, dan aplikasi-aplikasi internal lainnya.

2. External Scanning

 External scanning dilakukan dari luar jaringan organisasi. Jenis scanning ini digunakan untuk mengidentifikasi kerentanan keamanan pada aplikasi web yang dapat diakses dari internet.

  • Keuntungan: External scanning dapat membantu mengidentifikasi kerentanan yang dapat dimanfaatkan oleh peretas dari luar.
  • Contoh: External scanning dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerentanan pada website publik, seperti situs e-commerce atau blog.

3. Authenticated Scanning

Authenticated scanning dilakukan dengan menggunakan kredensial login yang sah. Jenis scanning ini memberikan akses yang lebih dalam ke aplikasi web dan dapat mengidentifikasi kerentanan yang hanya dapat ditemukan dengan akses yang terautentikasi.

  • Keuntungan: Authenticated scanning dapat mengidentifikasi kerentanan yang tersembunyi yang tidak dapat ditemukan melalui unauthenticated scanning.
  • Contoh: Authenticated scanning dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerentanan pada aplikasi internal yang memerlukan login untuk diakses.

4. Unauthenticated Scanning

Unauthenticated scanning dilakukan tanpa menggunakan kredensial login. Jenis scanning ini digunakan untuk mengidentifikasi kerentanan keamanan yang dapat dieksploitasi tanpa perlu melakukan login.

  • Keuntungan: Unauthenticated scanning dapat membantu mengidentifikasi kerentanan yang dapat dimanfaatkan oleh peretas yang tidak memiliki akses ke jaringan internal.
  • Contoh: Unauthenticated scanning dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerentanan pada website publik yang tidak memerlukan login untuk diakses.

5. Assessment Scanning

Assessment scanning adalah jenis scanning yang lebih komprehensif, yang mencakup berbagai jenis scanning lainnya. Assessment scanning digunakan untuk memberikan gambaran keseluruhan tentang keamanan aplikasi web.

  • Keuntungan: Assessment scanning dapat membantu mengidentifikasi berbagai jenis kerentanan keamanan yang mungkin terlewatkan jika hanya menggunakan satu jenis scanning.
  • Contoh: Assessment scanning dapat mencakup internal scanning, external scanning, authenticated scanning, dan unauthenticated scanning.

6. Discovery Scanning

Discovery scanning digunakan untuk mengidentifikasi aplikasi web dan sumber daya lainnya yang tersedia pada suatu jaringan. Jenis scanning ini menggunakan teknik seperti crawling untuk menemukan url dan halaman web yang tersembunyi.

  • Keuntungan: Discovery scanning dapat membantu mengidentifikasi aplikasi web yang mungkin tidak diketahui sebelumnya.
  • Contoh: Discovery scanning dapat digunakan untuk menemukan aplikasi web yang tersembunyi di balik firewall atau yang tidak terdaftar dalam DNS.

7. Compliance Scanning

Compliance scanning digunakan untuk memastikan bahwa aplikasi web memenuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh berbagai organisasi atau peraturan.

  • Keuntungan: Compliance scanning dapat membantu organisasi memenuhi persyaratan keamanan yang diwajibkan oleh hukum atau industri.
  • Contoh: Compliance scanning dapat digunakan untuk memastikan bahwa aplikasi web memenuhi standar PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard).

Baca juga: 13 Jenis-Jenis Keamanan Jaringan Komputer

Cara Kerja Vulnerability Scanning pada Keamanan Jaringan Web

Keamanan website adalah hal yang sangat penting, terutama di era digital seperti sekarang. Salah satu langkah penting untuk menjaga keamanan website adalah dengan melakukan vulnerability scanning secara rutin.

Lantas, bagaimana cara kerja proses ini? Mari kita bahas lebih lanjut bagaimana cara kerja proses ini dalam menjaga keamanan website Anda.

Scoping (Penentuan Ruang Lingkup)

  • Definisi: Tahap awal ini melibatkan identifikasi target yang akan dipindai. Ini bisa berupa aplikasi web tunggal, seluruh jaringan internal, atau bahkan beberapa host eksternal.
  • Tujuan: Membatasi cakupan pemindaian untuk meningkatkan efisiensi dan menghindari false positives.

2. Pemilihan Tools

  • Definisi: Pemilihan alat vulnerability scanning yang tepat sangat penting. Alat yang berbeda memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda-beda.
  • Pertimbangan: Pertimbangkan faktor seperti jenis kerentanan yang ingin ditemukan, ukuran target, dan anggaran.
  • Contoh Alat: Nessus, OpenVAS, Acunetix.

3. Konfigurasi

  • Definisi: Setelah memilih alat, konfigurasi dilakukan untuk menyesuaikan scanning dengan kebutuhan spesifik. Ini termasuk menentukan jenis scan (misalnya, crawl, audit), mengatur tingkat keparahan kerentanan yang ingin ditemukan, dan mengecualikan area tertentu.
  • Tujuan: Memastikan bahwa scanning dilakukan secara akurat dan efisien.

4. Inisiasi Pemindaian

  • Definisi: Setelah konfigurasi selesai, proses scanning dimulai. Alat scanning akan secara otomatis mengirimkan permintaan ke target untuk mengidentifikasi kerentanan.
  • Teknik: Alat scanning menggunakan berbagai teknik seperti fuzzing, SQL injection testing, dan cross-site scripting testing.

5. Deteksi Kerentanan

  • Definisi: Selama proses scanning, alat akan mencari tanda-tanda kerentanan seperti konfigurasi yang salah, kode yang rentan, atau kelemahan dalam protokol.
  • Algoritma: Alat scanning menggunakan algoritma yang kompleks untuk menganalisis respons dari target dan mengidentifikasi potensi kerentanan.

6. Analisis Kerentanan

  • Definisi: Setelah proses scanning selesai, alat akan menghasilkan laporan yang mendetail tentang kerentanan yang ditemukan.
  • Analisis: Tim keamanan akan menganalisis laporan ini untuk menentukan tingkat keparahan masing-masing kerentanan dan prioritas perbaikan.

7. Remediasi dan Pemindaian Ulang

  • Definisi: Setelah kerentanan diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan. Perbaikan bisa berupa pembaruan software, perubahan konfigurasi, atau penghapusan kode yang rentan.
  • Pemindaian Ulang: Setelah perbaikan dilakukan, perlu dilakukan scanning ulang untuk memastikan bahwa kerentanan telah berhasil diperbaiki.

8. Pemantauan Berkelanjutan

  • Definisi: Vulnerability scanning bukanlah proses sekali saja. Penting untuk melakukan scanning secara berkala untuk memastikan bahwa aplikasi web tetap aman.
  • Tujuan: Mendeteksi kerentanan baru yang mungkin muncul akibat perubahan pada aplikasi atau lingkungan.

Menguasai Vulnerability Scanner Bersama Course-Net: Jadilah Ahli Keamanan Cyber!

Vulnerability scanner adalah alat yang sangat penting dalam menjaga keamanan situs web. Alat ini bekerja dengan cara mengidentifikasi kelemahan atau celah keamanan yang mungkin dimanfaatkan oleh hacker.

Dengan menggunakan alat ini, kita dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan sebelum dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hasilnya, kita dapat mencegah terjadinya kebocoran data, defacement website, dan kerugian finansial lainnya.

Untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam, pelajari vulnerability scanner dalam cyber security di Course-Net. Mengapa memilih Course-Net:

  • Pembelajaran secara langsung (Tatap Muka)
  • Berpengalaman sejak 2015
  • Telah meraih 4 penghargaan internasional
  • Telah mendapat rating sebesar 4.9 dari 15.000+ reviews di Google Review
  • Pelatih adalah praktisi aktif dengan 5 tahun pengalaman dan prestasi tingkat dunia
  • Materi yang diberikan lebih dari 70% berupa praktik langsung, bukan hanya teori

Dapatkan pengetahuan yang bermanfaat dan Akselerasi karir yang cemerlang! Segera jadilah bagian dari Kursus Cyber Security Course-Net!

Tag Cloud :

Share Artikel Ini

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
Pinterest
Telegram
WhatsApp
Print
Picture of Seo

Penulis

Seo