Setelah membuat perangkat lunak, biasanya akan diadakan pengujian untuk memastikan apakah sebuah program berhasil dan sesuai dengan rancangan atau tidak. Dua teknik tersebut adalah Black Box Testing dan White Box Testing. Di artikel sebelumnya, kita sudah pernah membahas Black Box Testing. Nah, di artikel kali ini kita khususnya akan membahas mengenai White Box Testing. Apa itu White Box Testing?
White Box Testing adalah pengujian yang berfokus pada komponen di dalam perangkat lunak tersebut seperti desain, struktur internal, dan cara kerjanya dari awal sampai akhir. Teknik pengujian ini berfokus pada aliran input dan output dari perangkat lunak tersebut. Karena itulah, pengujian ini memerlukan seorang penguji yang memiliki pemahaman programming dan coding dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang.
Daftar Isi
ToggleTeknik White Box Testing
Ada beberapa teknik pengujian yang bisa digunakan, yaitu :
1. Statement Coverage
Teknik Statement Coverage dilakukan minimal satu kali untuk menguji setiap kemungkinan pernyataan. Dengan pengujian ini, kode yang salah dapat ditemukan dan bisa segera diperbaiki.
2. Branch Coverage
Teknik Branch Coverage adalah pengujian yang dirancang agar setiap cabang atau branch code dilewati atau diuji setidaknya satu kali.
3. Condition Coverage
Teknik Condition Coverage dilakukan untuk menguji seluruh kode supaya menghasilkan nilai TRUE atau FALSE. Penguji dapat memastikan perangkat lunak dapat bekerja dan mengeluarkan output sesuai dengan input dari pengguna.
4. Multiple Condition Coverage
Teknik Multiple Condition Coverage dilakukan untuk menguji seluruh kombinasi dari kode yang mungkin dari berbagai kondisi yang ada. Setidaknya, seluruh kombinasi harus diuji minimal satu kali untuk memastikan apakah perangkat lunak tersebut sudah berjalan dengan baik.
5. Loop Testing
Teknik Loop Testing dilakukan untuk menguji berbagai loop, serta memeriksa akhir loop apakah sudah berjalan dengan benar atau belum. Pengujian berulang ini bisa dilakukan dengan tiga strategi berbeda, yakni single loop, concatenated loop, dan nested loop.
6. Basis Path Testing
Teknik Basis Path Testing dilakukan untuk mengukur kompleksitas kode program dan menggunakan pengukuran ini sebagai panduan untuk mendefinisikan himpunan basis dari jalur eksekusi.
Baca juga : Firmware: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contohnya
Kelebihan dan Kekurangan
Berikut kelebihan dan kekurangan White Box Testing :
1. Kelebihan :
- Memudahkan dalam menemukan bug atau kesalahan yang tidak terlihat atau tersembunyi.
- Pengujian dilakukan secara menyeluruh (semua kode dan struktur software ikut diuji) sehingga memperkecil kemungkinan terjadi error pada kode.
- Pengujian dilakukan pada tahap awal dan tidak memerlukan user interface
2. Kekurangan :
- Pengujian ini cukup kompleks dan mahal karena membutuhkan tester yang ahli untuk melakukan pengujian.
- Jika menambah atau mengubah kode, maka perlu menguji ulang keseluruhan kodenya kembali.
- Ada kemungkinan tester melewatkan masalah eksternal karena terlalu fokus pada cara kerja internal perangkat lunak.
Baca juga : Ketahui 4 Tahapan Data Analisis
Pengujian White Box Testing
Dalam melakukan pengujian, tester perlu memiliki pemahaman terkait pemrograman. Tester harus memahami kode sumber yang dipelajari dan harus memiliki pandangan global tentang fungsi aplikasi serta elemen yang dirancangnya. Metode White Box Testing dapat diterapkan untuk tes integrasi, tes unit dan tes sistem.
Umumnya, pengujian ini digunakan untuk :
- Keputusan yang bersifat logis yang digunakan pada kondisi benar atau salah.
- Membuat dan memberikan jaminan bahwa seluruh jalur yang independen hanya menggunakan modul minimal satu kali.
- Mengeksekusi seluruh pengulangan yang ada ke batas operasional dan nilai di setiap kondisi maupun situasi.
- Membuat dan membangun kasus yang digunakan pada tahap pengujian.
- Mendefinisikan seluruh alur logika yang ada.
- Pengujian yang dilaksanakan harus menyeluruh dan hasil yang sudah didapatkan akan dievaluasi kembali.
Lalu, berikut langkah-langkah untuk melakukan pengujian White Box Testing :
- Mencari tahu program atau fitur yang ingin di tes.
- Menyiapkan alur yang mungkin ada di dalam diagram alur.
- Mengidentifikasi semua jalur yang mungkin dari diagram alur.
- Spesifikasi input dituliskan, kondisi pelaksanaan hingga hasil yang diharapkan dan prosedur pengujian.
Itulah artikel mengenai White Box Testing. Intinya, pengujian ini dilakukan untuk menguji struktur internal sebuah perangkat lunak. Pengujian ini cukup rumit dikarenakan bersifat kompleks, bahkan membutuhkan tester yang ahli di programming atau coding. Selain itu, ada juga metode pengujian lain bernama Black Box Testing.
Di Ketahui 4 Tahapan Data Analisis, Anda bisa mendapat pelatihan IT yang terbaik dengan bimbingan Coach yang berpengalaman. Segera kunjungi Course-Net.com dan dapatkan penawaran terbaik khusus untuk Anda!