Wireframe: Pengertian, Fungsi, Jenis, Contoh, dan Cara Membuatnya

Wireframe - Course-Net

Di dunia desain UI/UX, wireframe adalah fondasi awal sebelum sebuah aplikasi atau website benar-benar “hidup.” Ibarat cetak biru bangunan, wireframe membantu tim desain dan pengembang memahami struktur, tata letak, serta alur interaksi pengguna sebelum masuk ke tahap visual yang lebih kompleks.

Melalui wireframe, ide abstrak bisa diubah menjadi gambaran konkret yang mudah dipahami semua pihak mulai dari klien, desainer, hingga developer. Artikel ini akan membahas secara lengkap, jadi tanpa berlama-lama langsung saja ke pembahasannya di bawah ini.

Apa itu Wireframe?

Wireframe adalah representasi visual sederhana dari kerangka halaman atau layar yang menyoroti tata letak, hierarki informasi, dan elemen fungsional tanpa distraksi warna, gambar akhir, atau tipografi detail. Di tahap awal proses desain, wireframe berfungsi sebagai “blueprint” yang membantu menentukan struktur dan kebutuhan konten sebelum melangkah ke mockup atau prototipe dengan fidelitas lebih tinggi.

Fungsi Wireframe dalam Proses Desain

Fungsi Wireframe dalam Proses Desain - Course-Net

Wireframe punya peran penting dalam tahap awal desain website atau aplikasi. Melalui bagian ini, kamu akan memahami fungsi wireframe dalam membantu desainer dan developer menciptakan tampilan yang terstruktur dan efisien. Yuk, pelajari lebih lanjut di bawah ini!

Membantu Visualisasi Ide Awal

Di fase eksplorasi, wireframe low fidelity memungkinkan desainer menuangkan ide dengan cepat, mengeksplorasi alternatif, dan mendapatkan masukan tanpa biaya tinggi. Fokus tetap pada kegunaan dan alur, bukan gaya visual, sehingga diskusi lebih objektif terhadap tujuan pengguna dan tugas utama.

Menyusun Struktur Konten dan Navigasi

Wireframe memetakan hirarki informasi, penempatan komponen utama (mis. header, navigasi, konten), serta aliran antar-halaman. Dengan demikian, tim dapat menilai struktur dan prioritas informasi sejak dini, memastikan arsitektur informasi dan navigasi logis sebelum berinvestasi pada visual detail.

Menjadi Panduan Kolaborasi Antar Tim (Designer, Developer, Client)

Wireframe menyederhanakan komunikasi lintas peran—desainer, developer, hingga klien—karena semua pihak dapat melihat kerangka kerja yang sama, memberikan umpan balik, dan menyepakati ruang lingkup fitur. Alat modern juga mendukung kolaborasi real-time, sehingga proses peninjauan dan iterasi menjadi lebih cepat.

Jenis-jenis Wireframe

Ternyata, wireframe juga memiliki beberapa jenis dengan fungsi dan tingkat detail yang berbeda. Di bagian ini, kamu bisa mengenal berbagai jenis wireframe yang biasa digunakan dalam proses desain agar bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan proyekmu.

1. Low-Fidelity Wireframe (Sketsa Sederhana, Hitam Putih)

Low-fidelity menampilkan bentuk dasar (kotak, garis, placeholder) tanpa detail visual. Tujuannya adalah mengeksplorasi konsep dan alur dengan cepat, memfasilitasi diskusi awal dan perubahan besar tanpa biaya tinggi.

2. Mid-Fidelity Wireframe (Lebih Detail, Fokus Struktur)

Mid-fidelity menambahkan detail layout dan hierarki dengan lebih jelas—misalnya ukuran komponen relatif, grid yang lebih rapi, atau label konten—namun tetap membatasi gaya visual. Tingkat ini berguna untuk memvalidasi struktur dan arus interaksi sebelum melangkah ke tampilan mendekati final.

3. High-Fidelity Wireframe (Mirip Tampilan Final)

High-fidelity menghadirkan detail yang mendekati produk jadi: tipografi mendekati final, spasi presisi, dan penempatan komponen sesuai desain akhir. Jenis ini cocok untuk memvalidasi detail UI dan interaksi mikro, atau ketika diperlukan persetujuan stakeholder yang membutuhkan representasi visual lebih nyata.

Untuk mendukung keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan, yuk ikuti Kursus UI/UX di Course-Net!

Contoh Wireframe

Contoh Wireframe - Course-Net

Biar lebih mudah memahami konsepnya, mari lihat beberapa contoh wireframe yang umum digunakan oleh desainer profesional. Dari tampilan sederhana hingga yang kompleks, kamu bisa menjadikannya referensi dalam membuat desainmu sendiri.

1. Wireframe untuk Website

Wireframe web biasanya menggambarkan susunan header, navigasi, hero section, area konten, dan footer menggunakan placeholder teks dan gambar. Elemen digambarkan secara sederhana untuk menonjolkan hierarki informasi dan alur tugas (mis. dari beranda ke halaman produk) tanpa terikat pada gaya visual akhir.

2. Wireframe untuk Mobile App

Pada aplikasi mobile, wireframe berfokus pada keterbatasan layar kecil dan pola navigasi platform. Desainer menata konten dan kontrol utama, lalu menguji alur dengan pola seperti bottom navigation atau navigation drawer sesuai pedoman platform, agar transisi antar-layar konsisten dan mudah dipahami pengguna.

Cara Membuat Wireframe

Membuat wireframe sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan. Di bagian ini, kamu akan belajar langkah-langkah praktis dalam menyusun wireframe yang efektif untuk proyek desainmu. Yuk, ikuti panduannya di bawah ini!

1. Tentukan Tujuan Produk

Mulailah dengan memahami sasaran pengguna dan bisnis: masalah apa yang diselesaikan, siapa penggunanya, dan tugas apa yang harus didukung. Kejelasan tujuan akan memandu prioritas konten dan alur, sehingga wireframe fokus pada kebutuhan inti sejak awal.

2. Buat Sketsa Struktur Halaman

Ekspresikan ide cepat lewat sketsa tangan atau low-fidelity agar mudah berubah. Peta letak komponen kunci, hierarki informasi, dan aliran antar-layar. Di tahap ini, pertahankan kesederhanaan untuk memfokuskan diskusi pada struktur dan kegunaan, bukan estetika.

3. Gunakan Tools Wireframing (Figma, Balsamiq, Adobe XD, Dsb.)

Setelah sketsa matang, pindahkan ke alat digital untuk kolaborasi dan dokumentasi yang lebih rapi. Figma (kolaboratif, berbasis web), Sketch (macOS), Adobe XD, dan Balsamiq (gaya low-fidelity) adalah contoh alat populer yang banyak digunakan untuk wireframing dan desain antarmuka.

4. Review & Validasi bersama Tim

Bagikan wireframe untuk menerima umpan balik lintas peran dan iterasikan secara cepat. Validasi lebih dini—bahkan dengan prototipe sederhana—mengurangi risiko salah arah dan biaya revisi di tahap desain visual atau pengembangan.

Tools Populer untuk Membuat Wireframe

Supaya proses desain jadi lebih mudah dan efisien, kamu perlu tahu berbagai tools yang bisa digunakan untuk membuat wireframe. Di bagian ini, kamu akan menemukan rekomendasi aplikasi terbaik yang sering dipakai desainer profesional. Simak daftarnya di bawah ini!

1. Figma

Figma adalah alat desain kolaboratif berbasis web yang digunakan untuk desain antarmuka, prototyping, dan wireframing. Kelebihannya termasuk kolaborasi real-time di browser dan sistem komentar terintegrasi untuk review cepat antar pemangku kepentingan.

2. Sketch

Sketch adalah editor grafis vektor untuk macOS yang populer di kalangan desainer UI/UX. Ia menawarkan artboards, simbol, dan ekosistem plugin yang mendukung pembuatan wireframe hingga desain antarmuka tingkat lanjut.

3. Adobe XD

Adobe XD merupakan alat desain pengalaman pengguna untuk membuat wireframe, mockup, dan prototipe interaktif. Fungsionalitasnya mencakup desain layar, komponen, serta interaksi dasar untuk menyimulasikan alur pengguna.

4. Balsamiq

Balsamiq dirancang untuk wireframe low-fidelity bergaya sketsa, sehingga membantu tim fokus pada struktur dan alur, bukan estetika. Pendekatan ini mendorong diskusi dan iterasi cepat di tahap awal desain.

Jago UI/UX dengan Belajar di Course-Net!

Ringkasnya, wireframe adalah fondasi penting dalam UI (user interface) dan UX (user experience) karena membantu menyelaraskan tujuan, struktur, dan alur sebelum visual final diputuskan. 

Jika Anda ingin mahir mendesain ulang website atau aplikasi, tidak ada salahnya belajar UI/UX secara profesional, seperti di kelas Kursus UI/UX Course-Net. Anda juga bisa ikut kursus Full Stack Javascript.

Dengan menguasai prinsip UI/UX, Anda dapat merancang tampilan digital yang estetis, fungsional, dan sesuai kebutuhan pasar masa kini. Website yang segar dan fungsional adalah cerminan bisnis zaman sekarang.

Belajar IT di Course-Net, Sampai bisa!

Masih Ga percaya ? Di Course-Net kamu Belajar Langsung Oleh Coach Praktisi Aktif Berpengalaman

Share: