Cyber security analyst adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk melindungi sistem komputer, jaringan, dan data dari ancaman dan serangan keamanan siber. Tugas utamanya yaitu untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencegah serangan siber. Mereka juga memiliki peran penting dalam menjaga data dan informasi sensitif perusahaan.
Cyber security analyst bertugas untuk menganalisis potensi ancaman kemudian merekomendasikan solusi untuk mengamankan data dan informasi sensitif perusahaan terutama dalam bentuk digital. Mereka juga bertanggung jawab dalam menerapkan perlindungan serangan dan kontrol keamanan.
Untuk mengetahui potensi kerentanan sistem keamanan, mereka mungkin akan melakukan simulasi serangan keamanan. Mereka harus bisa mengikuti informasi tentang perkembangan senjata digital karena penjahat siber terus membuat alat dan strategi baru untuk melakukan serangan.
Daftar Isi
ToggleTugas dan Tanggung Jawab Cyber Security Analyst
Cyber security analyst memiliki tugas yang bertujuan untuk menjaga keamanan data, jaringan, dan sistem komputer dari ancaman siber. Berikut contoh tugas dan tanggung jawab yang dimiliki jika Anda ingin menjadi cyber security analyst :
1. Memantau Jaringan dan Sistem Komputer
Dengan memantau jaringan dan sistem komputer, mereka dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan atau yang berpotensi menjadi serangan siber. Alat yang digunakan untuk itu yaitu menggunakan IDS atau Intrusion Detection Systems, dan IPS atau Intrusion Prevention Systems. Dengan itu, serangan siber pun dapat dicegah.
2. Menganalisis Ancaman
Menganalisis data, informasi, dan log yang berkaitan untuk mengidentifikasi tindakan yang mencurigakan dan dapat berpotensi menjadi serangan. Semakin cepat tindakan tersebut di analisis, maka dapat lebih mudah merespon dan penyelesaiannya pun lebih efektif.
Untuk menguji kerentanan sistem atau jaringan yang dapat muncul ancaman potensial, maka dapat dilakukan penetration testing atau uji penetrasi.
3. Mengembangkan Rencana Keamanan
Terlibat dalam pemberian saran untuk penerapan dan pengembangan rencana keamanan guna melindungi data dan informasi sensitif perusahaan. Contoh perangkat keamanan yang dapat digunakan yaitu firewall, antivirus, dan alat SIEM atau Security Information and Event Management.
4. Pemulihan Serangan
Harus memiliki solusi dalam rangka pemulihan setelah terkena serangan. Serangan tersebut harus diselidiki dan melakukan analisis mendalam agar dapat menyusun laporannya dan mencari pencegahan apa yang tepat digunakan untuk serangan tersebut.
Dengan adanya strategi pemulihan akibat serangan, maka bisnis akan dapat berlangsung seperti biasa dan tidak ada hambatan lagi.
Baca Juga : Tumpas Ancaman Siber dengan Ikut Training Cyber Security
Skill yang Wajib Dimiliki oleh Cyber Security Analyst
Jika ingin menjadi cyber security analyst, Anda wajib memiliki skill tertentu dan pengetahuan teknis yang kuat untuk menjalankan tugas mereka. Berikut contoh beberapa skill yang wajib dimiliki :
1. Hacking
Analis keamanan siber perlu berpikir seperti peretas untuk memahami proses peretasan. Ini akan memungkinkan mereka untuk bersiap menghadapi serangan dunia maya dan mencegahnya bahkan sebelum terjadi.
Analis keamanan siber perlu berpikir seperti seorang peretas untuk memahami proses peretasan. Hal ini akan memungkinkan mereka bersiap menghadapi serangan dunia maya dan mencegahnya bahkan sebelum serangan itu terjadi.
Untuk memahami proses peretasan, perlu memiliki pikiran seperti seorang hacker atau peretas. Meretas sistem berfungsi untuk menemukan celah sistem tersebut.
2. Membuat Skrip
Anda harus memiliki pengetahuan tentang bahasa pemrograman komputer dan skrip, sepertinya Java atau C++. Dengan begitu Anda dapat memahami ancaman yang dikodekan. Jika diperlukan Anda juga dapat menulis ulang perangkat lunak.
3. Pemahaman Jaringan dan Keamanan Sistem
Anda harus memiliki keahlian ataupun pengetahuan tentang arsitektur jaringan, routing, subnetting, dan topologi jaringan. Pahami bahwa masing-masing elemen tersebut dapat berdampak pada keamanan suatu organisasi.
Selain itu, pelajari berbagai alat keamanan seperti IDS/IPS, firewall, antivirus, dan SIEM.
Setelah itu, pemahaman tentang berbagai jenis serangan siber, metode yang digunakan untuk menyerang, dan tanda-tanda serangan potensial juga sangat berguna untuk mengetahui alat keamanan apa yang perlu dipakai.
4. Sistem Operasi
Dalam melakukan analisis, pastinya akan menggunakan suatu sistem operasi. Seorang analyst harus bisa menyesuaikan jika bekerja dengan berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, iOS, dan Android.
5. Pemrograman
Untuk melakukan analisis, diperlukan bantuan bahasa pemrograman. Anda harus memiliki pengetahuan tentang bahasa pemrograman seperti Python, Perl, atau Bash scripting untuk otomatisasi tugas keamanan dan analisis data.
Kesimpulan
Dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks, peran seorang cyber security analyst sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan perusahaan dapat terlindungi dari jatuhnya reputasi atau kerugian finansial akibat serangan siber.
Untuk mendalami profesi ini, Anda memerlukan keterampilan dalam keamanan siber serta kemampuan analisis yang baik. Terlebih jika Anda mengikuti pelatihan atau kursus cyber security di tempat yang berkualitas.
Course-Net menyediakan kursus cyber security. Terdapat 3 penjurusan yang dapat Anda pilih sesuai minat Anda, yaitu CEH, CHFI, dan CPENT. Setelah mengikut kursus ini, Anda dapat memulai karier Anda sebagai cyber security analyst.