Keuntungan Jaringan Komputer Menggunakan Topologi Bus
Untuk menghubungkan beberapa komputer dalam suatu jaringan, diperlukan topologi. Topologi bus adalah salah satu jenis topologi jaringan komputer yang digunakan oleh perusahaan berskala kecil. Topologi ini dapat menghubungkan beberapa perangkat secara bersamaan melalui kabel tunggal.
Banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari menggunakan jenis topologi jaringan yang satu ini. Tunggu apalagi, yuk simak artikel berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut seputar topologi bus!
Definisi Topologi Bus
Topologi bus adalah metode yang digunakan untuk menghubungkan setiap komputer dan beberapa perangkat jaringan dalam satu kabel pusat/utama. Jenis topologi ini adalah salah satu opsi terbaik jika Anda ingin menghubungkan perangkat dalam jaringan yang berskala kecil.
Kabel utama tersebut sering dikenal sebagai bus atau backbone. Sedangkan tiap titik yang menghubungkan komputer dan kabel utama yaitu node. Untuk mencapai node yang benar, data akan dikirim melalui kabel utama.
Kabel utama berfungsi sebagai saluran komunikasi yang digunakan untuk mengirim dan menerima data semua perangkat. Data tersebut akan mengalir di sepanjang kabelu melalui konektor atau tap.
Sesuai dengan namanya, desain dari topologi ini menyerupai ruangan yang ada dalam bus.
Keuntungan yang Didapatkan
Ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari menggunakan topologi bus, yaitu :
1. Mudah Digunakan
Menggunakan topologi jaringan jenis ini lebih mudah dan praktis. Interface yang dimiliki simpel dan sederhana.
Jika Anda masih pemula, jangan khawatir! Anda tidak akan kesulitan saat melakukan proses instalasi. Untuk menghubungkan komputer secara linier, menggunakan topologi ini adalah cara yang paling sederhana.
2. Biaya Terjangkau dan Lebih Murah
Karena proses pembuatan dan instalasinya tidak memerlukan banyak kabel atau komponen, biayanya lebih sedikit dan terjangkau. Topologi jenis ini lebih hemat biaya daripada topologi kompleks seperti mesh.
Administrasi dan manajemen jaringannya relatif sederhana. Karena itulah, ini merupakan pilihan yang tepat untuk jaringan kecil karena tidak memerlukan anggaran besar.
3. Lebih Efisien
Topologi ini merupakan pilihan yang baik untuk jaringan kecil dengan jumlah perangkat yang terbatas. Dalam menghubungkan antara konektro dan kabel ke tiap jaringan komputer, prosesnya relatif cepat. Transmisi data juga dapat berjalan dengan lancar.
Ini tidak hanya menghubungkan satu atau dua komputer saja, namun juga bisa menghubungkan sejumlah komputer dengan mudah. Hal ini dapat memberikan keuntungan bagi Anda yang membutuhkan sejumlah perangkat untuk mengakses satu informasi terpusat secara bersamaan.
4. Tidak Mengganggu Perangkat Keras Lainnya
Salah satu perangkat yang mengalami gangguan atau masalah tidak akan mempengaruhi seluruh jaringan. Jika ada masalah, Anda dapat mengisolasinya dengan mudah.
Meskipun setiap jaringan komputer memiliki risiko kerusahan, namun untuk topologi bus kerusakan yang terjadi di suatu komputer tidak mengganggu perangkat lain juga. Karena itulah Anda tidak perlu memiliki kekhawatiran atas perusakan perangkat keras lain.
5. Mudah Dikembangkan
Meskipun memiliki biaya yang murah, topologi ini juga mudah dikembangkan.
Untuk menambah perangkat ke jaringan baru, caranya cukup mudah. Anda dapat memasang cabang kabel tambahan untuk menghubungkan ke perangkat baru.
Penambahan tersebut juga tidak akan mengganggu perangkat lain yang sudah terhubung ke jaringan.
Kelemahan
Meskipun ada banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan, namun tentu saja tetap ada kekurangannya. Berikut contohnya :
1. Kinerja Terbatas
Dibanding dengan beberapa topologi lain, topologi bus cenderung memiliki kinerja yang lebih lambat terutapa jika jumlah perangkat dalam jaringan besar. Jika jaringan harus diperluas secara signifikan, hal tersebut dapat mengurangi kinerjanya terlebih jika menambah terlalu banyak perangkat.
Topologi ini kurang cocok untuk jaringan besar, karena rentan terhadap gangguan seperti tabrakan data jika jumlah perangkatnya meningkat.
2. Sulit Mendeteksi Masalah
Masalah yang terjadi di topologi ini dapat sulit dipecahkan. Hal tersebut terjadi karena pengguna sulit untuk mengidentifikasi lokasi terjadinya masalah tersebut secara rinci.
Masalah yang terjadi pada satu perangkat dapat memengaruhi kinerja seluruh jaringan. Karena itulah, jika seluruh jaringan mati maka masalah tersebut akan sulit diselesaikan.
Perlu seorang ahli untuk memperbaikinya karena tidak sembarang orang bisa mengatasinya.
3. Transfer Data yang Padat
Jika perangkat komputer yang telah terhubung semakin banyak, maka transfer data akan menjadi lebih padat. Kinerja topologi ini pun dapat semakin memburuk.
Terlebih jika jalur utama mengalami gangguan, maka seluruh perangkat lainnya juga dapat berpotensi mengalami gangguan atau kerusakan.
Karakteristik
Ada beberapa karakteristik penting dari topologi bus, yaitu :
- Memiliki kabel utama yang merupakan pusat untuk menghubungkan semua perangkat dalam jaringan. Sebutannya adalah backbone atau bus.
- Sistem instalasinya sederhana dan biaya pemasangan serta peralatannya relatif lebih rendah dibanding topologi lainnya.
- Di kedua ujung kabel utama, harus ada terminator. Hal ini berfungsi untuk menghindari pantulan sinyal di ujung kabel.
- Perangkat terhubung secara linier ke kabel utama, dan data yang dikirim oleh suatu perangkat akan bergerak di sepanjang kabel. Namun ada juga potensi terjadinya persimpangan data dalam kabel karena adanya cabang dari kabel UTP utama pada komputer lainnya yang terhubung.
- Semua perangkat dalam jaringan dapat berbagi data yang sama. Namun, hanya perangkat yang dituju yang akan memproses data tersebut.
- Jika semua pengguna mengakses jaringan di waktu yang bersamaan, lalu lintas akan padat dan jaringan berpotensi down.
Cara Kerja
Cara kerja topologi bus relatif sederhana. Berikut adalah langkah-langkah umum cara kerja topologi ini :
Pertama, jaringan dimulai dengan kabel bus yang berfungsi sebagai jalur komunikasi utama. Setiap perangkat terhubung dalam jaringan terhubung melalui konektor. Konektor berfungsi agar perangkat dapat mengirim dan menerima data melalui kabel bus.
Data yang mengalir di sepanjang bus dapat diakses oleh semua perangkat yang ada dalam jaringan tersebut. Setiap perangkat akan memeriksa data yang mengalir di kabel bus dan menentukan apakah data tersebut ditujukan untuknya.
Setelah data telah diterima oleh perangkat tujuan, data tersebut akan dihapus dari kabel bus sehingga tidak terus mengalir di sepanjang kabel. Terminator yang ada pada kedua ujung kabel bus dapat berfungsi untuk menghindari pantulan sinyal.
Diperlukan langkah yang tepat dalam pemasangan topologi bus untuk menghindari terjadinya tabrakan data. Biasanya, akan dilakukan protokol tertentu seperti CSMA atau Carrier Sense Multiple Access serta CD atau Collision Detektif.
Kesimpulan
Dengan menggunakan topologi bus, Anda bisa mendapat keuntungan seperti kemudahan instalasi dengan biaya yang rendah, terlebih untuk jaringan kecil. Namun tentu saja tidak ada yang benar-benar sempurna. Ada kelemahan seperti keterbatasan dalam hal skalabilitas dan juga sulit untuk mendeteksi masalah.
Untuk memperbaiki masalah tersebut, tidak sembarang orang bisa menyelesaikannya. Diperlukan ahli khusus untuk memperbaikinya.
Jika Anda ingin menjadi ahli jaringan komputer atau Network Engineer, Anda dapat mengikuti kursus CCNA di Course-Net. Dengan bimbingan Coach kelas dunia, Anda akan mempelajari dari dasar pemahaman hingga membangun network dengan skala besar!
Kunjungi course-net.com untuk info lebih lanjut.
