Kabar terbaru buat kamu nih, Bahwa Pemerintah kembali melanjutkan Program Kartu Prakerja pada tahun 2023 dengan skema normal. Program ini memiliki tujuan untuk menargetkan satu juta penerima. Hal ini telah disampaikan oleh Menteri Koordinator ( Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto dalam keterangan pers secara virtual, kamis (05/01/2022).
Program Kartu Prakerja ini akan dilanjutkan kembali di tahun 2023 dengan skema normal. Dimana skemanya bukan semi bansos ( bantuan sosial), tetapi menggunakan skema normal, yang diatur dalam Perpres Nomor 113 Tahun 2022 dan pelaksananya oleh Permenko Perekonomian.
Menteri Koordinator ( Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menyampaikan, pada tahap awal akan dialokasikan anggaran sebesar Rp.2,67 triliun untuk mencapai target sebanyak 595 ribu orang. Sedangkan untuk sisa target sebesar 405 ribu orang, pemerintah akan mengajukan tambahan kebutuhan anggaran sebesar Rp1,7 triliun.
Adanya beberapa penyesuaian yang akan dilakukan sejalan dengan implementasi Program Kartu Prakerja dengan skema normal. Salah satunya pelaksaan pelatihan yang akan dilakukan secara luring, daring maupun bauran. Untuk pelatihan luring rencananya akan dimulai di sepuluh provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur, Dan Papua.
Besar bantuan yang akan diterima juga mengalami penyesuaian yaitu senilai Rp.4,2 juta untuk setiap individu. Untuk rincian bantuan biaya pelatihan sebesar Rp.3,5 juta, insentif pasca pelatihan Rp.600 ribu yang akan diberikan sebanyak satu kali, Serta insentif survei sebesar Rp.100 ribu untuk dua kali pengisian survei. Tentunya pemerintah juga meningkatkan batas minimal durasi pelatihan menjadi 15 jam.
Airlangga juga menegaskan, bahwa penerima bansos dari kementrian/lembaga lainnya, seperti Bantuan Subsidi Upah (BSU), Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) dan Program Keluarga Harapan (PKH) diperbolehkan untuk menjadi peserta Kartu Prakerja yang berfokus pada peningkatan kompetensi kerja ini. Karena tidak bersifat bansos, maka penerima bantuan lainnya boleh menjadi peserta Kartu Prakerja karena itu untuk retraining dan reskillin bukan bansos.
Menurut Airlangga, implementasi skema normal ini akan menyasar sejumlah bidang pelatihan dan keterampilan tertentu yang paling dibutuhkan dimasa kini dan mendatang. Pelatihan ini merujuk pada berbagai kajian mengenai pasar kerja mendatang dalam Indonesia’s Critical Occupation List, Indonesia’s Occupational Tasks and Skills, Studi World Economic Forum “Future Job Report”, serta Riset Indonesia Online Vacancy Outlook.
Nah, sudah siapkah kamu memanfaatkan Program Kartu Prakerja ?
Manfaatkan kesempatan mengikuti pelatihan prakerja dan dapatkan Sertifikat Pelatihan Yang DIAKUI RATUSAN PERUSAHAAN BESAR di Indonesia.
Course-Net Indonesia bersama Prakerja.go.id menyediakan pelatihan terbaik guna meningkatkan kompetensi para pemegang kartu prakerja. Pelatihan Prakerja terlaris di Course-Net tidak hanya IT saja, terdapat juga kategori bisnis online dan administrasi perkantoran.
Kenapa Memilih Program Prakerja di Course-Net ?
Course-Net telah berhasil membantu ribuan masyarakat indonesia yang mengikuti pelatihan Program Kartu Prakerja. Jelas berbeda dibandingkan tempat kursus pada umumnya yang lebih menjabarkan konsep dasar (training). Di Course-Net, Anda tidak hanya di training tapi juga di coaching, dimentoring, dan dibagikan hal yang sifatnya best practice real di dunia pekerjaan. Sharing knowledge dan experience menjadi hal yang utama selama kursus di Course-Net.
Berminat Ikut Program Kartu Prakerja Di Course-Net ?
Mau ikut pelatihan prakerja di Course-Net, Segera daftarkan diri anda :
Daftar Pelatihan Prakerja Course-Net
