Di zaman digitalisasi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi menuntut kita untuk terus mengikuti perkembangannya setiap saat. Dampak yang timbul dari perkembangan teknologi bisa menjadi positif bahkan negatif. Salah satu kejahatan yang ditimbulkan akibat perkembangan teknologi adalah adanya cyberstalking, yang pada kenyataannya belum banyak yang menyadari akan bahaya tersebut. Sebagai pengguna kita juga harus bisa memilih dampak yang baik dan buruk terhadap kehidupan kita.
Kejahatan siber seperti ini perlu kita waspadai, biasanya banyak terjadi pada kalangan remaja atau orang yang baru memahami tentang internet. Karena jika tidak segera disadari tentu akan berdampak pada pencurian identitas pribadi dan akhirnya disalah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Apa Itu Cyberstalking?
Cyberstalking adalah kejahatan siber yang dilakukan melalui internet atau disebut juga dengan penguntitan di dunia maya, di mana mereka mencuri informasi pribadi seseorang, meneror, bahkan melakukan tindakan pelecehan.
Pengertian cyberstalking tersebut dianggap sebagai tindakan kejahatan yang dapat merugikan orang lain karena melanggar hak privasi orang lain. Kasus siber ini terus meningkat karena kurangnya kesadaran dari para pengguna internet tersebut.
Bahkan pelaku kejahatan ini sampai mengetahui tempat tinggal, sekolah atau tempat kerja, dan juga aktivitas keseharian dari para korbannya. Mereka dengan sengaja mengambil foto tanpa izin, mengaku sebagai orang yang korban kenal dan meneror dengan mengirimkan pesan atau video yang berbau seksual.
Baca Juga : Inilah Pengertian Cyber Security, Jenis, dan Konsepnya
Cara yang Digunakan Cyberstalking
Beberapa motif yang mendorong pelaku kejahatan cyberstalking ini bisa saja karena penguntit mempunyai rasa suka yang berlebihan atau cenderung fanatik terhadap korbannya sehingga menimbulkan niat jahat dan melakukan hal-hal yang dapat membahayakan korban.
Selain motif di atas, motif lainnya adalah bisa saja karena pelaku siber ini memang memiliki kelainan seksual yang suka mencari korbannya melalui internet.
Modus yang biasa dilakukan oleh pelaku cyberstalking untuk menggali informasi dari korbannya adalah dengan mengirim permintaan pertemanan di media sosial yang berujung saling follow akun media sosial.
Setelah berhasil berteman lalu pelaku siber memanfaatkannya dengan menggali informasi dari korbannya mulai dari mencari tahu tentang teman-temannya hingga keluarganya, agar pelaku mendapat informasi tentang nomor telepon, email, dan segala informasi yang menyangkut korban.
Cyberstalking artinya hal yang dilakukan oleh pelaku siber selanjutnya setelah mendapatkan informasi pribadi adalah melakukan teror secara terus menerus, sehingga korban merasa terganggu dan pada akhirnya pelaku memberikan ancaman kepada korban jika tidak mau menuruti perintah pelaku.
Baca Juga : Rekomendasi Tempat Pelatihan Cyber Security Terbaik
Cara Menghindari Cyberstalking
Kejahatan cyberstalking ini bisa menimpa siapa saja terutama anak-anak remaja yang kesehariannya selalu dihabiskan dengan berselancar di media sosial, tanpa mereka sadari bahwa ada bahaya yang mengintai mereka.
Hal yang paling aman adalah dengan melakukan cyber security, bisa dengan mengikuti pelatihan yang ada (https://course-net.com) untuk melindungi akun Anda dari para pelaku kejahatan cyber. Mungkin bagi orang awam belum Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menghindari kejahatan cyberstalking :
– Mengedukasi Tentang Internet
Saat anak sudah memiliki akun media sosial dan aktif dalam kehidupan internet, maka alangkah lebih baik jika sebagai orang tua atau orang dewasa mengedukasi kepada anak-anak tentang dampak baik dan buruk dalam dunia internet. Tujuannya agar mereka dapat membatasi hal-hal yang tidak seharusnya mereka lakukan di internet.
– Menjaga Akun Pribadi
Email adalah akun pribadi yang sangat krusial, karena jika pelaku siber mengetahui tentang email kita dan berhasil log in maka semua media sosial yang log in menggunakan email tersebut akan dengan mudah diakses oleh pelaku.
Untuk menghindari hal tersebut maka lakukanlah proteksi ekstra terhadap akun email dengan cara menerapkan sistem verifikasi masuk akun dengan dua langkah (two step verification).
Yaitu dengan melakukan verifikasi dua langkah, pada langkah pertama memasukkan password atau pin kemudian langkah kedua dengan memasukkan nomor telepon pribadi.
– Batasi Mempublikasikan Informasi Pribadi
Dengan membatasi akses informasi pribadi akan membuat pelaku kejahatan kesulitan untuk mengakses apa pun yang bersangkutan dengan kita.
Hindari mengunggah informasi seperti alamat email, alamat rumah, identitas pribadi serta hal-hal lain yang memang harus dijaga.
Saat ingin membagikan momen pastikan Anda memilih orang-orang yang kalian percaya saja untuk melihatnya.
– Berhati-hati Saat Menggunakan WiFi Publik
WiFi memang dapat menjadi penolong saat kuota habis atau tidak adanya jaringan saat ingin mengakses internet, namun harus tetap berhati-hati saat menggunakan WiFi publik.
Jika terpaksa harus menggunakan WiFi publik maka aktifkan jaringan VPN, dan hindari menggunakan WiFi untuk melakukan transaksi perbankan atau transaksi pembayaran secara online.
Hal ini bertujuan agar terhindar dari tindak kejahatan cyberstalking yang bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Contoh Cyberstalking
1. Catfishing
Pelaku biasanya menggunakan akun media sosial yang berpura-pura sebagai teman atau bahkan pacar agar bisa berkomunikasi dengan korban.
Sayangnya hal itu tidak selalu disadari oleh korban sehingga dapat dengan mudah mempercayainya. Berikut tips untuk mengenali seorang catfisher :
– Biasanya pelaku catfish tidak mempunyai teman lebih dari 100, maka dengan memeriksa teman pada media sosial pelaku dapat membantu mengetahui jika memang akun tersebut di miliki oleh seorang catfisher.
– Meminta melakukan panggilan video, jika akun tersebut dipegang oleh catfisher maka dia akan selalu membuat alasan ketika diajak untuk melakukan panggilan video.
2. Melakukan Pelacakan Lokasi
Hal yang sering dilakukan oleh penguntit adalah melacak lokasi korban untuk mengetahui posisi atau tempat korban berada. Hal ini terjadi mungkin karena adanya postingan di media sosial yang menyertakan titik lokasi Anda berada sehingga membuat penguntit dengan mudah mengikuti Anda.
3. Menguntit Melalui Google Maps
Saat penguntit memasukkan alamat rumah Anda pada Google Maps kemudian street view digunakan untuk memantau keadaan lingkungan sekitar rumah secara virtual tanpa harus masuk ke dalam lingkungan Anda.
4. Pembajakan Melalui Web cam
Pembajakan yang dilakukan oleh pelaku melalui web cam tidak banyak disadari oleh banyak orang. Pelaku akan memancing Anda agar dapat menginstal file yang yang sudah terkena malware sehingga dengan cara tersebut pelaku dapat mengakses web cam Anda.
5. Stalking
Stalking merupakan metode yang juga sering digunakan oleh para stalker untuk membuntuti korbannya, stalker bisa memantau bahkan merekam audio. Hal yang dilakukan oleh stalker ini tentu sangat menakutkan karena mereka melakukannya tanpa Anda sadari.
Dampak dari Aksi Cyberstalking
Dampak bagi korban salah satunya adalah korban akan merasakan kecemasan dan rasa khawatir secara terus menerus, hal ini diakibatkan karena rasa takut yang berlebihan saat ingin melakukan sesuatu.
Rasa cemas yang terus timbul dapat mengganggu produktivitas dan juga korban akan merasa terganggu baik fisik atau mentalnya. Jika perasaan tersebut hanya dipendam oleh korban maka dapat menimbulkan adanya depresi.
Dampak lain dari adanya aksi cyberstalking yang dialami oleh korban adalah dia akan merasa takut untuk melakukan kehidupan bersosialisasi dan cenderung mengurung diri.
 
								 
								 
															 
															