course-net
Search
Close this search box.

Penjelasan Tabel Subnetting, Penting Untuk Subnetting

Minet

December 5, 2023

tabel-subnetting

Tabel Subnetting merupakan tools penting yang dibutuhkan untuk memudahkan dalam melakukan subnetting baik bagi pemula maupun IT Profesional. Memahami tabel tersebut pun penting, supaya kalian bisa memanfaatkan tabel tersebut dengan baik untuk lebih cepat melakukan subnetting. Berikut ini kami akan jelaskan mengenai tabel untuk subnetting dan juga pembagian tabel tersebut berdasarkan kelas. 

Pengertian Tabel untuk Subnetting

Tabel subnetting merupakan sebuah tabel yang menunjukkan beberapa hal penting untuk melakukan subnetting dengan cepat dan mudah. Jadi tabel tersebut berisi notasi biner, subnet mask, slash, dan juga jumlah network yang mungkin bisa diterapkan pada subnetting tersebut. Tujuan dari adanya tabel tersebut adalah memudahkan dalam perhitungan untuk melakukan subnetting sesuai dengan jaringan yang akan dibuat. 

Adanya data dari tabel tersebut, kita jadi bisa menentukan jumlah host, jumlah subnet, blok dari subnet dan juga alamat IP untuk broadcast atau host. Tabel subnetting IP Address dibagi menjadi 3 kelas yakni tabel kelas subnetting A, B, dan juga C. 

Bagian Penting dalam Tabel untuk Subnetting 

Pada tabel memang ada beberapa bagian yang semuanya itu memang sangat penting, dan kalian harus memahami setiap bagiannya. Berikut ini kami akan jelaskan apa saja bagian yang ada pada tabel subnetting yang membuat kalian lebih paham dan bisa memanfaatkan dengan baik. 

1. Notasi Biner

Pada kolom notasi biner itu kalian akan menjumpai 32 angka yang berisi angka 1 dan 0 saja di dalamnya sebagai kode biner. 32 angka tersebut terbagi menjadi 4 oktet dan setiap oktet itu terdiri dari 8 angka entah itu 1 atau juga angka 0. Jumlah angka 1 dan 0 itu sangat tergantung pada nilai slash pada tabel tersebut, namun hanya ada 32 angka saja. 

Jadi ketika ada slash /8 maka jumlah angka 1 ada 8 di oktet pertama dan sisanya berisi angka 0 untuk 3 oktet setelahnya. Jadi perpaduan angka 1 dan 0 ini ditentukan dengan slash, di mana ini penentu nilai 1 pada notasi biner ini. 

2. Notasi Slash

Kolom notasi Slash itu adalah jumlah slash yang diinginkan dan sering menjadi penentu mulai dari notasi biner sampai dengan jumlah host dan juga subnet mask. Notasi slash pada tabel subnetting lengkap itu biasanya dimulai dari /8 sampai dengan /32 yang berarti notasi biner akan berisi angka 1 semua. Lambang dari slash itu adalah (/) yang bisa kalian lihat langsung di beberapa contoh tabel. 

3. Jumlah Host

Kolom jumlah host itu sudah pasti merupakan jumlah host atau komputer yang bisa terhubung dalam satu jaringan yang sama. Jadi pada satu jaringan subnet akan ada jumlah komputer yang bisa terhubung sesuai dengan jumlah host yang tersedia pada tabel subnetting

4. Subnet Mask

Kolom subnet mask yang memang selalu berdampingan dengan IP Address untuk sebuah komputer bisa terhubung dengan satu jaringan. Subnet mask ini dipakai untuk mengatur jaringan pada satu komputer yang lokasinya biasanya berada pada setting IP address. Subnet Mask ini sendiri merupakan penjumlahan dari notasi biner dengan slash yang tersedia pada banyak contoh tabel subnetting

Metode perhitungannya itu berdasarkan oktet, di mana ini juga akan menentukan nilai oktet pada subnet mask yang juga terdiri dari 4 oktet. Jadi setiap oktet pada notasi biner akan memberi nilai tertentu pada oktet yang sama pada subnet mask tersebut. Nilai dari oktet notasi biner ini akan mengurangi nilai 255 pada oktet di subnet mask kemudian ditambahkan 1. 

Jadi rumusnya untuk setiap oktet adalah (255 – nilai dari oktet notasi biner) + 1. Berikut ini perhitungan nilai yang didasarkan pada jumlah angka 1 pada satu oktet tertentu. 

  1. Jumlah angka 1 ada 1 pada satu oktet bernilai 128
  2. Jumlah angka 1 ada 2 pada satu oktet akan bernilai 64
  3. Jumlah angka 1 ada 3 pada satu oktet bernilai 32
  4. Jumlah angka 1 ada 4, pada satu oktet bernilai 16
  5. Jumlah angka 1 ada 5 pada satu oktet bernilai 8
  6. Jumlah angka 1 ada 6 pada satu oktet bernilai 4
  7. Jumlah angka 1 ada 7 pada satu oktet bernilai 2
  8. Jumlah angka 1 ada 8 pada satu oktet akan bernilai 1

Demikianlah beberapa komponen pada tabel subnetting yang memang harus dipahami dengan baik untuk bisa melakukan subnetting lebih baik. 

Kelas Tabel Untuk Subnetting

Seperti sudah kalian jelaskan sebelumnya kalau tabel untuk subnetting itu sendiri terdiri dari 3 kelas yang tentunya bisa membantu perhitungan IP Address di setiap kelas.

Berikut ini tabel subnetting kelas A

  1. /8 host 16.777.216 subnet mask 255.0.0.0 
  2. /9 host 8.388.608 subnet mask 255.128.0.0
  3. /10 host 4.194.304 subnet mask 255.192.0.0
  4. /11 host 2.097.152 subnet mask 255.224.0.0
  5. /12 host 1.048.576 subnet mask 255.240.0.0
  6. /13 host 524.288 subnet mask 255.248.0.0 
  7. /14 host 264.114 subnet mask 255.252.0.0
  8. /15 host 131.072 subnet mask 255.254.0.0

Berikut ini tabel subnetting kelas B dengan subnet mask yang tentunya berbeda. 

  1. /16 host 65.536 subnet mask 255.255.0.0
  2. /17 host 32.768 subnet mask 255.255.128
  3. /18 host 16.384 subnet mask 255.255.192.0
  4. /19 host 8,192 subnet mask 255.255.224.0
  5. /20 host 4.096 subnet mask 255.255.240.0
  6. /21 host 2.048 subnet mask 255.255.248.0
  7. /22 host 1.024 subnet mask 255.255.252.0
  8. /23 host 512 subnet mask 255.255.254.0

Tabel subnetting di atas dipakai untuk perhitungan subnetting dengan kelas B, kemudian berikut ini tabel subnetting kelas C

  1. /24 host 256 subnet mask 255.255.255.0
  2. /25 host 128 subnet mask 255.255.255.128
  3. /26 host 64 subnet mask 255.255.255.192
  4. /27 host 32 subnet mask 255.255.255.224
  5. /28 host 16 subnet mask 255.255.255.240
  6. /29 host 8 subnet mask 255.255.255.248
  7. /30 host 4 subnet mask 255.255.255.252
  8. /31 host 2 subnet mask 255.255.255.254
  9. /32 host route subnet mask 255.255.255.255

Melihat dari tabel di atas maka kalian akan bisa menemukan dengan mudah jumlah host, bahkan kalian bisa menemukan alamat IP address dan juga subnet mask untuk broadcast. Subnetting sendiri dilakukan untuk meningkatkan performa dan juga kecepatan dari jaringan dengan meminimalisir traffic yang ada. Selain itu membantu menjaga keamanan jaringan, karena tersedia banyak host yang bisa mengatur beragam IP Address dengan mudah. 

Mempelajari subnetting memang tidak mudah, dan salah satunya harus mempelajari tabel subnetting juga secara baik. Bila kalian ingin belajar, maka kalian bisa mendatangi CourseNet yang menyediakan materi subnetting secara jelas termasuk cara memakai tabelnya. 

 

51.

MetaDesc: Pahami kelas ip address pada jaringan komputer. Inilah pembagian kelas alamat IP beserta formatnya secara lengkap.

Pengertian dan Pembagian Kelas IP Address 

IP Address adalah identitas suatu komputer di dalam jaringan komputer atau internet dengan memiliki kelas ip address. Pembagian kelas ini dilakukan untuk memudahkan pendistribusian pendaftaran alamat IP di pengguna jaringan komputer maupun internet. IP Address dibagi jadi 5 kelas, yaitu IP address kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan terakhir kelas E. 

Perbedaan dari setiap kelas ini ada pada ukuran serta jumlahnya. Pembagian kelasnya juga dipengaruhi oleh 2 hal, yaitu network ID dan juga host ID. Nah, agar Anda lebih paham mengenai kelas alamat IP, bisa simak penjelasannya di bawah ini. 

Pembagian Kelas IP Address

PIP Address merupakan alamat numerik yang unik untuk mengirimkan serta menerima data. Ada 5 pembagian kelas kelas ip address, yaitu:

1. Kelas A

IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar. Biasanya pada bit yang pertama di kelas A pasti diset 0, jadi byte yang paling depan kelas A juga selalu bernilai dari 0 sampai 127. IP Address kelas ini memiliki network ID 8 bit, kemudian host IDE 24 bit selanjutnya. Setiap network di kelas A mampu menampung kurang lebih 16 juta host. 

Alamat IP kelas A biasanya dipakai untuk jaringan yang jumlah hostnya paling besar. Nah, nilai xxx pada alamat IP mulai dari 0 sampai 255. IP address 126.46.5.6 termasuk dalam ip address kelas A. 

Format kelas A adalah:

Onnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhh hhhhhhhh 

Panjang network ID = 8 bit 

Bit pertama = 0

Panjang host ID = 24 bit 

Jumlah = 126 kelas A, 0 dan 127 yang dicadangkan

Jumlah IP = 16.777.124, Alamat Ip di setiap kelas A

Range IP = 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx

Jumlah panjang host ID 24 memungkinkan network ini bisa menampung kurang lebih 16 juta host di setiap jaringannya. Cara mengklasifikasikan IP Address harus melihat bit pertama alamat IP-nya. Kemudian membaca informasi jaringan host dari alamat IP. Nah, jadi ip address 126.46.5.6 termasuk dalam ip address kelas A, karena terdiri dari bit keempat-nya adalah 6. 

2. Kelas B

IP address kelas B dapat dialokasikan untuk jaringan dengan ukuran sedang atau besar. Di alamat IP kelas B, network ID adalah 16 bit pertama, kemudian 16 bit selanjutnya adalah host ID. 2 bit pertama di alamat IP kelas B ini selalu diset 10, jadi bit yang terdepan dari alamat IP pasti bernilai dari 128 sampai 191. 

Format Kelas B adalah: 

10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh

Panjang network ID = 16 bit

2 bit pertama = 10

Bit pertama = 128 sampai 191

Panjang host ID = 16 bit 

Jumlah = 16.384, kelas B

Jumlah IP = 65.353, IP Address di setiap kelas B

Range IP = 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx

Jumlah host ID 16 bit, alamat IP kelas B bisa menjangkau hingga 16.320 network dan masing-masing 65024 host. 

3. Kelas C

IP address kelas C awalnya dipakai untuk jaringan dengan skala kecil seperti contohnya LAN. Networknya terdiri dari 192.0.0.0 hingga 233.255.255,0. Kelas C dapat menjangkau kurang lebih 2 juga jaringan dan masing-masing 254 host, Network ID di 3 bit pertama pasti berisi 111. dengan 21 bit selanjutnya dengan bentuk network ID 24 bit.

Host id untuk ip address kelas c adalah 8 bit terakhir. Di setiap network kelas C hanya bisa menampung kurang lebih 254 host. Kelas ini dapat menampung jaringan kurang lebih 2 juta jaringan. 

Format Kelas C adalah: 

110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh

Panjang network ID = 24 bit 

Bit pertama = 192 sampai 223

3 bit pertama = 110

Panjang host ID = 8 bit 

Jumlah = 2.097.152, kelas C

Jumlah IP = 65.532, alamat IP di setiap kelas C

Range IP = 192.0.0xxx hingga 223.255.255.xxx

4. Kelas D 

Kelas ip address D yang dipakai hanya untuk IP Address multicasting. Empat bit pertama IP Address kelas D selalu di set 1110. Kemudian, pada set-set selanjutnya diatur berdasarkan dengan multicasting gup yang memakai IP Address tersebut Pada multicasting tidak dikenal host ID dan network ID. 

Rentang bit yang pertama yaitu mulai dari 224 hingga 247, kemudian bit-bit selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan grup multicasting. 

Format Kelas D adalah: 

1110mmmmm mmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmm

Empat bit pertama = 1110

Bit inisial – 224 hingga 247 

Bit muticasting – 28 bit 

Kelas D merupakan ruang alamat multicasting RFC 1112. 

5. Kelas E

Kelas ip address yang terakhir adalah kelas E. Kelas E di IP Address tidak digunakan untuk penggunaan umum, namun untuk kegiatan eksperimental saja. Kelas E juga tidak luas dipakai untuk infrastruktur network yang ada. Alamat IP kelas E mempunyai 4 bit pertama 1111 dan rentang bit pertama yaitu 248 hingga 255. 

Format Kelas E adalah:

1111xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx

Bit cadangan = 28 bit 

4 bit pertama – 111

Bit inisial = 248 sampai 255

Kelas ip address E merupakan ruang alamat dicadangkan khusus untuk keperluan eksperimental saja. Ada juga istilah jaringan prefix yang dipakai dalam menunjukkan bagian jaringan di IP Address. Network satu ini ditulis dengan tanda “slash” dan kemudian diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix pada bit. 

Sesuai dengan jenisnya, IP Address dibedakan jadi 2 macam, yaitu IP Publik dan IP Privat:

  1. IP Publik 

IP Publik adalah IP Address yang dipakai di jaringan lokal di suatu organisasi maupun organisasi yang lainnya di luar organisasi tersebut yang memungkinkan berkomunikasi secara langsung menggunakan jaringan lokal tersebut. Contohnya adalah penggunaan jaringan internet. 

Range IP publik adalah range IP Address yang belum termasuk pada IP Privat. 

  1. IP Privat 

IP Private adalah IP Address yang umum dipakai oleh suatu organisasi yang berfungsi untuk penggunaan jaringan lokal. Hal ini membuat organisasi lain dari luar organisasi yang bersangkutan tidak bisa melakukan komunikasi menggunakan jaringan lokal tersebut. Contohnya penggunaan di jaringan internet. 

Range IP Privat adalah:

  1. Kelas A = 10.0.0.0 hingga 10.255.255.255
  2. Kelas B = 172.16.0.0 hingga 172.32.255.255
  3. Kelas C = 192.168.0.0 hingga 192.168.255.255

Fungsi Kelas di IP Address

Kelas ip address dipakai khusus untuk jaringan yang besar dan dengan jumlah host yang banyak juga. Dimensi B fungsinya untuk jaringan menengah dengan jumlah host tergolong sedang. Kelas C fungsinya untuk jaringan yang kecil dan dengan jumlah host kecil juga. 

Kelas D dipakai untuk multicast di suatu kelompok, sedangkan kelas E dipakai khusus untuk eksperimen. Pengelompokan IP Address yang berbeda akan membuat administrator jadi lebih mudah untuk mengalokasikan IP serta menentukan jumlah host yang diinginkan. Pengelompokan kelas ini juga bisa membantu dalam hal mengelola routing paket.

Nah, itulah dia penjelasan lengkap mengenai kelas ip address yang perlu Anda pelajari. Bagi Anda yang ingin mengikuti kursus networking atau website sudah tersedia di CourseNet.

Mau Belajar IT Bareng Coach Praktisi Ahli ? Yuk Konsultasi Dengan Tim Konsultan Kami

Belajar di Course-Net! Dapatkan skill langsung oleh coach praktisi ahli yang berpengalaman dibidangnya. Gratis Re-Coaching selamanya tanpa BATAS. Segera cek jadwal kelas terdekat.

Artikel Lainnya

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Tumblr
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Subscribe Sekarang!

Dapatkan berita & artikel terbaru seputar IT Gratis!