Ketika berbicara tentang topologi jaringan, topologi star atau topologi bintang menjadi salah satu yang paling penting untuk dibahas. Topologi jaringan menggambarkan hubungan antara elemen-elemen dasar penyusun jaringan komputer, seperti kabel, node, dan berpusat. Dalam dunia jaringan komputer, ada beberapa jenis topologi yang umum digunakan, termasuk topologi bus, ring, mesh, tree, linier, dan tentunya topologi star.
Topologi star memiliki karakteristik unik yang membuatnya sering diterapkan di berbagai lingkungan seperti perkantoran, sekolah, instansi pemerintah, warnet, dan lainnya. Dalam konfigurasi jaringan ini, komputer dalam jaringan terhubung melalui perangkat pusat seperti hub atau switch, yang menghubungkan beberapa komputer melalui kabel. Kerja topologi star memungkinkan transfer data yang lebih efisien, meskipun topologi star membutuhkan lebih banyak kabel dibandingkan dengan jenis topologi lainnya.
Jenis topologi star ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami sebelum diterapkan. Pengertian topologi star, karakteristiknya, serta kelebihan dan kekurangan topologi star akan dijelaskan lebih lanjut dalam artikel ini. Mari kita simak bagaimana topologi ini bekerja, bagaimana node yang terhubung memeriksa alamat tujuan, dan bagaimana pengelolaan jaringan dilakukan dalam topologi bintang ini.
Daftar Isi
TogglePengertian Topologi Star dan Prinsip Kerjanya
Secara sederhana, apa itu Topologi Star? topologi star adalah sebuah cara atau metode untuk menghubungkan dua atau lebih perangkat komputer dengan perangkat jaringan berbentuk bintang. Topologi jaringan ini berupa konvergensi dari node tengah ke semua node atau pengguna. Dengan begitu, maka seluruh node atau titik akan terkoneksi dengan node tengah tersebut.
Mengapa disebut dengan topologi bintang? Jenis topologi jaringan ini dinamai sebagai topologi bintang karena gambar topologi star memang menyerupai bentuk bintang dan ada satu pusat server di bagian tengahnya. Central node atau node tengah ini berupa switch atau hub yang terhubung satu sama lain dari client ke server maupun sebaliknya.
Topologi star mempunyai prinsip kerja dengan sebuah kendali terpusat yang mana semua link akan melalui pusat tersebut, kemudian data-data akan disalurkan ke seluruh node maupun node tertentu yang hanya dikehendaki oleh server pusat. Simpul pusat tersebut disebut juga dengan stasiun primer, sementara node-node yang terhubung disebut dengan client atau stasiun sekunder.
Berdasarkan pengertian topologi star tersebut, maka tipe jaringan ini biasanya sering diaplikasikan sebagai topologi jaringan komputer pada beberapa perusahaan yang menggunakan alur koordinasi terpusat. Hal ini bertujuan supaya semua data yang dikirimkan akan terlebih dahulu disaring melalui server pusat untuk kemudian disalurkan ke node-node lainnya.
Fungsi Topologi Star
Topologi star adalah salah satu jenis topologi jaringan yang paling umum digunakan saat ini. Dalam topologi ini, semua perangkat (komputer, printer, server, dll.) terhubung ke satu titik pusat, yang biasanya disebut hub atau switch.
Fungsi topologi star dalam jaringan komputer adalah:
- Menghubungkan perangkat: Topologi star memungkinkan memperluas jaringan dengan banyak perangkat untuk terhubung ke satu jaringan pusat.
- Memudahkan manajemen: Dengan adanya titik pusat, pengelolaan jaringan menjadi lebih mudah. Jika ada masalah pada salah satu perangkat, tidak akan mengganggu seluruh jaringan.
- Meningkatkan kinerja: Topologi star umumnya menawarkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan topologi bus atau ring, terutama dalam hal kecepatan dan efisiensi.
- Meningkatkan keamanan: Topologi star dapat meningkatkan keamanan jaringan karena setiap perangkat terhubung langsung ke titik pusat. Hal ini memudahkan untuk mengisolasi perangkat yang bermasalah dan mencegah penyebaran malware.
- Fleksibilitas: Topologi star sangat fleksibel dan mudah untuk diperluas. Anda dapat menambahkan atau menghapus perangkat dari jaringan dengan mudah tanpa mengganggu perangkat lainnya.
Secara lebih detail, fungsi topologi star dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Pusat kontrol: Hub atau switch bertindak sebagai pusat kontrol yang mengelola lalu lintas data di seluruh jaringan.
- Distribusi data: Ketika sebuah perangkat ingin mengirimkan data ke perangkat lain, data tersebut akan dikirim ke hub atau switch terlebih dahulu. Kemudian, hub atau switch akan meneruskan data tersebut ke perangkat tujuan.
- Deteksi kesalahan: Hub atau switch dapat mendeteksi adanya kesalahan pada jaringan, seperti kabel putus atau perangkat yang rusak.
- Isolasi masalah: Jika ada masalah pada salah satu perangkat, hub atau switch dapat mengisolasi perangkat tersebut dari jaringan untuk mencegah masalah menyebar ke perangkat lainnya.
Mengenal Karakteristik Topologi Star
Topologi jaringan star bisa kita kenali secara mudah dengan cara melihat ciri-ciri atau karakter yang dimiliki oleh jaringan tersebut. Pada jenis topologi ini, setiap client atau node akan memiliki kabel jaringan yang masing-masing terkoneksi langsung dengan node tengah atau pusat, seperti switch, hub, dan multipoint repeater melalui sistem point-to-point.
Pada topologi bintang, kabel yang dipakai cukup beragam. Beberapa jenis kabel yang seringkali digunakan adalah kabel jaringan jenis Unshielded Twisted Pair (UTP), fiber optic, hingga kabel coaxial. Semua jenis kabel tersebut bisa digunakan di topologi jaringan bintang dan dapat disesuaikan dengan keperluan atau kebutuhan yang ada.
Setiap jenis topologi jaringan memiliki karakteristik tersendiri yang membedakan dengan topologi jaringan lainnya. Lalu, bagaimana dengan karakteristik topologi bintang? karakteristik dan ciri-ciri topologi star adalah sebagai berikut:
- Semua node mempunyai kabel jaringan yang masing-masing terhubung dengan node pusat. Kerusakan maupun pengembangan jaringan pada topologi ini akan mudah dilakukan dan diatasi dengan baik.
- Setiap node akan berkomunikasi langsung dengan central node atau node tengah dimana data-data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi ke asalnya.
- Menggunakan jenis kabel lower karena hanya bisa menangani satu aliran data node saja menggunakan kabel UTP sebagai jenis kabel yang paling umum digunakan.
Mengetahui Cara Kerja Topologi Star
Bagaimana cara kerjanya?
- Pusat Jaringan:
- Hub atau Switch: Perangkat ini bertindak sebagai pusat kontrol jaringan. Semua data yang ingin dikirimkan antar perangkat harus melalui hub atau switch ini.
- Banyak Port: Hub atau switch memiliki banyak port, yang masing-masing digunakan untuk menghubungkan satu perangkat.
- Pengiriman Data:
- Ke Pusat: Ketika sebuah perangkat ingin mengirim data ke perangkat lain, data tersebut akan dikirimkan ke hub atau switch terlebih dahulu.
- Distribusi Data: Hub atau switch akan menerima data tersebut dan kemudian meneruskannya ke semua port yang terhubung, kecuali port asal.
- Pencarian Tujuan: Switch yang lebih canggih dapat mencari alamat tujuan (MAC address) dari data tersebut dan hanya meneruskannya ke port yang terhubung dengan perangkat tujuan.
Alasan Memilih Topologi Star: Memahami Kelebihan dan Kekurangan Topologi Star
Memahami kelebihan dan kekurangan topologi star sangat penting agar nantinya Anda lebih paham dengan cara kerja dari jenis topologi jaringan yang satu ini. Selain itu, Anda juga bisa menilai apakah topologi jenis ini cocok untuk kebutuhan Anda atau tidak.
Kelebihan Topologi Star
Berikut penjelasan mengenai kelebihan topologi star yang harus Anda ketahui.
- Bisa Digunakan untuk Banyak Komputer. Jika memakai topologi jaringan, maka Anda bisa menggunakan banyak perangkat komputer sekaligus. Contohnya, dalam sebuah ruangan ada 30 komputer, maka penggunaan topologi bintang masih cukup dan mampu untuk menghandle semua perangkat komputer tersebut. Hal ini berbeda dengan topologi bus yang tidak bisa menghandle perangkat dengan jumlah lebih dari 10.
- Mudah Melakukan Maintenance. Jika terjadi kerusakan pada topologi bintang, maka proses perbaikan atau maintenance akan lebih mudah untuk dilakukan. Anda hanya perlu melihat bagaimana kondisi dari hub atau switch, kabel-kabel, atau melihat langsung dari kondisi server. Umumnya, error dialami oleh komputer pusat, sehingga Anda tidak perlu mengecek perangkat komputer lainnya yang terhubung.
- Lebih Stabil. Karena pada topologi bintang jaringannya terbentuk secara konvergensi, maka apabila ada komputer client yang rusak atau error tidak akan mempengaruhi komputer client lainnya. Proses perbaikan komputer client yang error juga bisa dilakukan secara langsung dari kabel yang terhubung dengan komputer client yang rusak tersebut.
- Kecepatan Jaringan Sama Besar. Kelebihan lain dari topologi bintang adalah bisa menghasilkan kecepatan jaringan yang sama besar. Pada topologi star, setiap komputer client akan memiliki kecepatan jaringan yang sama besar. Kecepatan jaringan yang akan dihasilkan antara masing-masing komputer client dengan server pusat sama besarnya.
- Bisa Menggunakan Tipe Kabel Berbeda. Pada pengaplikasiannya, topologi bintang dapat menggunakan beberapa tipe kabel yang berbeda-beda. Jadi, tidak masalah jika ada komputer client tertentu yang membutuhkan penggunaan jenis kabel berbeda. Selain itu, topologi ini juga kompatibel dengan aneka jenis kabel lainnya.
- Tidak Perlu Instalasi Ulang. Apabila Anda ingin menambahkan komputer klien, maka tak perlu repot melakukan instalasi ulang terhadap semua komputer client yang terhubung. Dalam hal ini, Anda dapat secara langsung menambahkan jaringan untuk komputer klien yang baru untuk dihubungkan dengan server pusat.
Kekurangan Topologi Star
Setiap jenis topologi jaringan tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Begitu juga dengan jenis topologi bintang. Meskipun memiliki banyak kelebihan, namun topologi bintang juga memiliki kekurangan yang harus Anda ketahui sebelum memilih atau menggunakan jenis topologi ini. Nah, beberapa kekurangan topologi star antara lain sebagai berikut:
- Topologi bintang bisa digunakan untuk menghubungkan banyak perangkat komputer client sekaligus, sehingga membutuhkan banyak kabel dalam penerapannya.
- Jika ada kerusakan di server pusat atau hub/switch, maka seluruh komputer client juga akan mengalami gangguan.
- Semakin banyaknya perangkat komputer klien yang terhubung, maka akan semakin lambat juga proses transfer data yang dilakukan karena lalu lintas data yang lebih padat bisa menurunkan kecepatan transfer.
- Banyaknya komponen yang digunakan menyebabkan penerapan topologi bintang membutuhkan biaya yang relatif lebih mahal. Sebab, semakin banyak komputer client yang terhubung, akan semakin banyak kabel yang dibutuhkan untuk membangun jaringan ini.
Contoh Penerapan Topologi Star
Topologi bintang umumnya digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer yang terdiri dari 20 – 30 komputer client. Untuk penempatan topologi bintang ini sangat beragam sesuai kebutuhan. Namun, umumnya contoh topologi star banyak diaplikasikan di sebuah kantor, perusahaan, sekolah, warnet, agensi, dan tempat lain yang membutuhkan.
Nah, itu dia penjelasan lengkap tentang topologi star mulai dari pengertian, cara kerja, karakteristik, kelebihan, kekurangan, dan contohnya. Dengan memahami seluk beluk jenis topologi ini, maka Anda bisa mempertimbangkan jika ingin menggunakannya. Jenis topologi ini bisa menjadi pilihan yang tepat jika Anda membutuhkan topologi jaringan untuk komputer client yang jumlahnya banyak.
Ingin memahami lebih lanjut mengenai topologi? Anda bisa langsung ambil kursus di Course-Net. Upgrade pemahaman dan skill Anda dengan coach kelas dunia hanya di Course-Net. Miliki spesialisasi di bidang yang Anda inginkan!