course-net
Search
Close this search box.

Contoh Pseudocode Yang Dapat Dipraktikkan Dengan Algoritma

Minet

December 7, 2023

Contoh Pseudocode yang Dapat Dipraktikkan dengan Algoritma

Contoh Pseudocode yang Dapat Dipraktikkan dengan Algoritma – Dalam menulis suatu program, berbagai contoh pseudocode merupakan hal yang dapat Anda gunakan sebagai salah satu solusi. Dengan menggunakan cara ini, semua proses pemrograman dapat dilakukan secara lebih terarah. Kendati demikian, meskipun ada embel-embel “code” sejatinya pseudocode bukan benar-benar suatu bahasa pemrograman (coding).

Contoh Pseudocode Yang Bisa Kamu Terapkan

Apa Itu Pseudocode

Bisa dibilang, pseudocode merupakan penyajian algoritma menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris yang juga seringkali digunakan sebagai outline dari sebuah program komputer. Dengan kata lain, kode semu ini bisa Anda gunakan untuk menuliskan algoritma menggunakan bahasa manusia.

Karena “semu”, pseudocode tidak memiliki aturan yang spesifik alias sintaks. Dengan begitu, pseudocode tidak dapat digunakan untuk menulis berbagai program komputer, namun digunakan dalam proses penulisan algoritma saja.

Meski tidak memiliki aturan yang benar-benar mengikat, kode tersebut memiliki sejumlah notasi. Tentunya, notasi ini tidak bersifat kaku dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Adapun notasi yang dimaksud yakni:

  • INPUT, untuk memasukkan sesuatu seperti Klik atau Tombol
  • OUTPUT, untuk menampilkan suatu hal seperti pesan di layar
  • WHILE, merupakan suatu proses di balik layar
  • REPEAT x UNTIL y, merupakan proses pengulangan dari X hingga Y terjadi
  • IF a THEN b ELSE c, digunakan seperti logika Jika A, maka B, jika tidak maka C

Ciri-ciri Pseudocode

Berikut 5 ciri-ciri pseudocode yang harus kamu perhatikan untuk memahami pseudocode, antara lain:

  • Menggunakan pola bahasa Inggris yang sederhana.
  • Tidak memiliki standar aturan tertentu dalam penulisannya.
  • Menggunakan simbol atau sintaksis dari suatu program, seperti ←, <, >, <=, >=, dan sebagainya.
  • Tidak menggunakan diagram melainkan ditulis dalam urutan suatu kejadian atau permasalahan.
  • Berisi langkah-langkah untuk menyelesaikan sebuah masalah, akan tetapi bentuk. masalahnya sedikit berbeda dari algoritma.

Notasi Pseudocode

Pseudocode sendiri tidak memiliki aturan tertulis, tetapi kode ini memiliki notasi. Notasi-notasi pseudocode yang paling sering digunakan antara lain:

  • INPUT, untuk memasukkan sesuatu, misalnya klik tombol.
  • OUTPUT, menampilkan sesuatu, misalnya pesan yang tampil di layar.
  • WHILE, proses yang terjadi di balik layar.
  • REPEAT x UNTIL y, proses pengulangan x hingga y terjadi.
  • IF a THEN b ELSE c, logika layaknya jika A, maka B, jika tidak maka C.

Notasi ini tidak bersifat kaku, Notasi pesudocode bisa memodifikasinya sesuai kebutuhan.

Struktur Pseudocode

Sebuah kode semu pada umumnya memiliki tiga bagian penyusunan. Bagian-bagian ini terdiri dari:

1. Judul

Bagian ini digunakan untuk menunjukkan judul dari algoritma yang akan ditulis oleh programmer.

2. Deklarasi

Deklarasi berisi keterangan seperti variabel atau konstanta yang digunakan dalam penulisan algoritma.

3. Implementasi

Implementasi dapat diartikan sebagai inti dari kode semu. Kamu dapat menuliskan segala proses pada bagian ini seperti proses kondisional, (IF/ELSE), perulangan (FOR), atau lainnya

Fungsi Pseudocode

Selain membantu manusia lebih paham, pseudocode memiliki fungsi lainnya, antara lain:

  • Menjadi alat dokumentasi.
  • Mempermudah proses penerjemahan menjadi suatu bahasa pemrograman.
  • Dapat digunakan untuk proses menemukan ide tanpa harus memikirkan implementasi.
  • Lebih mudah mengembangkan aplikasi yang sedang dibuat.

1. Kelebihan Pseudocode

Secara umum, berbagai contoh pseudocode memiliki berbagai kelebihan dan keunggulan bagi para programmer dan mereka yang bekerja di bidang ilmu komputer. Beberapa kelebihan yang umum diketahui di antaranya sebagai berikut.

  • Mudah dipahami

Hal ini Anda tidak harus menjadi programmer ahli untuk membaca maupun memahami cara kerja dari algoritma. Anda bahkan akan lebih mudah mempelajarinya karena teknik penulisannya yang terbilang sederhana dan mudah digunakan.

  • Mengembangkan instruksi problem solving

Anda juga dapat menyelesaikan berbagai masalah secara mudah menggunakan instruksi yang tersedia. Oleh karena itu, setiap programmer dapat lebih fokus pada metode yang akan digunakan suatu program dalam melaksanakan sebuah tugas.

  • Dapat dibagikan secara mudah

Karena tidak ikut struktur yang benar-benar baku, pseudocode bisa dibagikan bahkan dipahami oleh banyak programmer. Anda juga dapat menuliskan kode ini dalam bahasa apapun, termasuk menggunakan bahasa terjemahan sekalipun.

2. Kekurangan Pseudocode

Berbagai bahasa pseudocode contoh juga tidak terlepas dari beberapa kekurangan. Kendati demikian, Anda tidak perlu khawatir dengan berbagai kekurangan yang dimiliki karena tidak akan terlalu mengganggu. Berikut beberapa kekurangan yang bisa saja Anda alami.

  • Tidak ada aturan baku

Pseudocode bukanlah suatu bahasa pemrograman sehingga tidak mengherankan kalau penulisannya tidak menggunakan aturan yang benar-benar berstandar. Oleh karena itu, tidak jarang hasilnya akan menimbulkan kebingungan interpretasi dari para programmer.

  • Terbilang subjektif

Karena tidak memiliki aturan yang benar-benar resmi, maka cara penulisannya juga akan terbilang lebih subjektif. Bisa saja antara satu orang programmer dengan programmer lain memiliki gaya penulisan yang berbeda. Akan tetapi, karena menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, hal tersebut masih bisa diminimalisir.

  • Kurang dapat dibaca komputer

Penggunaan pseudocode memang bukan ditujukan sebagai media operasi software (perangkat lunak) secara visual. Oleh karena itu, komputer akan sulit membaca kode Anda secara langsung. Terlebih, fungsinya memang untuk memudahkan para pemula yang memang ingin belajar programming dengan lebih mudah.

Perbedaan Pseudocode dan Flowchart

Dalam menuliskan contoh pseudocode, tidak jarang akan disandingkan dengan penulisan algoritma menggunakan model flowchart. Bahkan tidak sedikit orang yang sulit membedakan antara keduanya meskipun pada dasarnya, kedua jenis algoritma tersebut memiliki bentuk yang sangat berbeda.

Flowchart merupakan bentuk algoritma yang memberikan gambaran suatu sistem menggunakan simbol-simbol representatif. Simbol flowchart inilah yang kemudian akan menjelaskan sebuah urutan dan hubungan proses dalam sistem.

Bagan flowchart juga kerap digunakan sebagai pedoman menjalankan operasional dan dokumentasi. Adapun penulisan flowchart dapat dilihat pada contoh berikut.

Contoh Pseudocode yang Dapat Dipraktikkan dengan Algoritma
Contoh Pseudocode yang Dapat Dipraktikkan dengan Algoritma

Dalam pembuatan flowchart, tidak ada rumus atau patokan yang benar-benar mutlak. Setiap simbol memiliki arti dan representasi tersendiri sehingga dapat digunakan untuk membantu analisis masalah menjadi sebuah program komputer.

Berbeda dengan contoh pseudocode dan flowchart dimana pseudocode lebih bersifat naratif namun memiliki bentuk seperti bahasa pemrograman. Kendati demikian bahasa yang digunakan cenderung lebih sederhana dan bersifat umum sehingga akan lebih sedikit yang tidak memahaminya.

Contoh Penulisan Pseudocode

Sebelum praktik menulis pseudocode, pastikan Anda paham terlebih dahulu 3 bagian penting dalam penulisan kode tersebut. Adapun bagian yang dimaksud di antaranya terdiri dari judul, deklarasi/definisi, serta isi sebagai bagian utama.

Bagian judul memuat kata “program” yang kemudian diikuti nama algoritma. Bagian deklarasi dipakai untuk mendefinisikan variabel yang dimiliki seperti bilangan, pecahan, dan sebagainya. Sementara itu, bagian isi atau bagian utama terdiri dari sekumpulan perintah dengan sejumlah format kondisional atau runtutan. Berikut contoh pseudocode yang bisa Anda praktikkan.

  1. Pseudocode mencari luas persegi panjang

    begin
     numeric panjang,lebar,luas
     display "panjang persegi panjang: "
     accept panjang
     display "lebar persegi panjang: "
     accept lebar
     luas = panjang*lebar
     display "luas persegi panjang: " luas
    end
    

     

  2. Pseudocode mencari luas lapangan sepak bola
Judul

Program luas_lapangan_sepak_bola




Deskripsi

var panjang, lebar, luar: integer;




Implementasi

panjang ← 100;

lebar ← 64;

luas ← panjang*lebar;

print luas;

 

  1. Contoh algoritma pseudocode menghitung harga produk diskon
Awal

Tampilkan "Masukkan harga produk dalam $": Minta P

Tampilkan "Masukkan penawaran diskon untuk produk dalam%": Minta d

m = d * 0,1

N = P * m

Tampilkan "Harga produk dengan diskon yang ditunjukkan adalah", N, "$"

Akhir

Dari contoh di atas, dapat diketahui beberapa hal yang perlu diterapkan, yakni persiapan, konsistensi, serta memastikan jika penulisan pseudocode tetap terjaga simpel. Persiapan dilakukan untuk memastikan algoritma mana yang harus dibuat kodenya, kemudian tuliskan dengan jelas.

Jangan lupa juga untuk menuliskan kode tersebut secara konsisten, terutama pada penggunaan huruf kapital dan huruf kecil. Selain itu, selalu jaga agar penulisan tetap simpel dan tidak terlalu rumit yang malah akan membuat proses penulisan menjadi lebih rumit.

Itulah beberapa penjelasan mengenai pseudocode, termasuk dengan pengertian dan perbedaannya dengan algoritma flowchart. Meskipun algoritma ini cukup jarang ditemui, namun Anda masih bisa menggunakannya jika mengalami kesulitan dalam menangani masalah yang dapat terjadi.

Supaya lebih memahami pseudocode maupun flowchart, tidak ada salahnya kalau Anda mendaftarkan kursus secara online. Apalagi, kini ada banyak kursus online tersedia untuk memahami lebih lanjut mengenai contoh pseudocode sampai dengan cara menjadi programmer andal.

Course-Net menjadi salah satu platform kursus IT secara online yang banyak direkomendasikan. Materi yang disediakan up-to-date dengan trainer berpengalaman. Dengan begitu, Anda tidak perlu bingung dan khawatir untuk mempelajari berbagai kode dan algoritma yang memusingkan. Silakan dicoba!

Mau Belajar IT Bareng Coach Praktisi Ahli ? Yuk Konsultasi Dengan Tim Konsultan Kami

Belajar di Course-Net! Dapatkan skill langsung oleh coach praktisi ahli yang berpengalaman dibidangnya. Gratis Re-Coaching selamanya tanpa BATAS. Segera cek jadwal kelas terdekat.

Artikel Lainnya

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Tumblr
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Subscribe Sekarang!

Dapatkan berita & artikel terbaru seputar IT Gratis!